16 Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total
aset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan
nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset perlu diproksikan menjadi logaritma natural total aset.
2.1.7 Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan suatu entitas bisnis untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Adapun
hutang jangka pendek adalah kewajiban yang harus segera dipenuhi. Rasio likuiditas ini dapat digunakan dalam mengukur tingkat keamanan kreditor
jangka pendek dan juga digunakan untuk melihat kelancaran operasi perusahaan. Selain itu rasio ini dapat digunakan juga untuk membandingkan
kewajiban jangka pendek perusahaan dengan sumber daya jangka pendek atau lancar perusahaan yang ada untuk memenuhi kewajibannya.
Ada dua indikator yang sering digunakan untuk mengukur variabel likuiditas, yaitu rasio lancar current ratio dan rasio cepat quick ratio. Rasio
lancar current ratio adalah rasio yang paling sering digunakan dalam mengukur variabel likuiditas. Rasio lancar mengukur kemampuan aktiva
lancar membayar hutang lancar, sedangkan rasio cepat quick ratio mengukur kemampuan yang sesungguhnya untuk memenuhi hutang-hutangnya tepat
pada saatnya. Johan dan Lekok 2006 dan Dewi 2009 menemukan bahwa variabel likuiditas yang diproksikan dengan rasio lancar current ratio
berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan. Di dalam penelitian ini rasio
Universitas Sumatera Utara
17 likuiditas yang dipakai adalah current ratio. Current ratio merupakan salah
satu dari rasio likuiditas yang paling sering dan paling umum digunakan. Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban jangka
pendek perusahaan. Aktiva lancar di sini terdiri dari kas, piutang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan kewajiban jangka
pendeknya berupa hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus dibayar.
2.1.8 Leverage
Rasio leverage digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan entitas dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Buruknya kinerja
perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut di dalam melunasi kewajibannya. Rasio leverage ini terdiri dari rasio utang dan rasio
utang terhadap ekuitas. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
leverage suatu perusahaan yaitu rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio dan rasio hutang terhadap total aktiva debt to total assets ratio. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan debt to total assets ratio sebagai alat ukur dari rasio leverage. Debt to total assets ratio merupakan rasio antara total
hutang total debts baik hutang jangka pendek current liability dan hutang jangka panjang long term debt terhadap total aktiva total assets baik aktiva
lancar current assets maupun aktiva tetap fixed assets dan aktiva lainnya other assets. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran
Universitas Sumatera Utara
18 mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat
tingkat resiko tak tertagihnya suatu hutang. Debt to total assets ratio DTA menunjukkan besarnya hutang yang
digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio DTA
menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya
bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA dimana beban hutang juga semakin besar maka hal tersebut
berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang
semakin besar, maka profitabilitas semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham
dividen juga semakin berkurang menurun.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu