54 Kriteria:
H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Ha
diterima dan H0 ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5
Tabel 4.9 HASIL UJI F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.023 3
.008 .671
.572
a
Residual 1.000
86 .012
Total 1.023
89 a. Predictors: Constant, LN_LEVERAGE, LN_SIZE, LN_LIKUIDITAS
b. Dependent Variable: LN_MANDATORY
Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti 2013
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 0,671 dengan tingkat signifikansi 0,572 yang lebih
besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,71. Hal tersebut menunjukkan bahwa F hitung sebesar 0,671 lebih kecil
dari F tabel yang sebesar 2,71 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas yaitu ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage secara
simultan tidak berpengaruh siginifikan terhadap pengungkapan wajib mandatory disclosure pada tingkat kepercayaan 95.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan variabel-variabel ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage
terhadap pengungkapan wajib mandatory disclosure pada tingkat kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
55 95. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 0,671 lebih kecil dari F tabel
sebesar 2,71. Nilai Adjusted R Square Adj R2 sebesar 0,011 1,1. Angka ini bernilai positif. Hal ini berarti ada variasi atau perubahan dalam pengungkapan
wajib mandatory disclosure dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage sebesar 1,1. Sedangkan sisanya sebesar 98,9 dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Mandatory Disclosure
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh siginifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar -1,185 dengan nilai signifikansi 0,239, sedangkan t tabel adalah 1,98761 sehingga t
hitung t tabel -1,185 1,98761, maka ukuran perusahaan secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani 2001, Rahmawati et al. 2007, dan Nugroho 2011 yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan wajib. Perbedaan hasil ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan dari pemilihan
populasi dan tahun penelitian yang diteliti. Pemilihan indikator ukuran perusahaan juga dapat mempengaruhi perbedaan hasil penelitian karena
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati et al. 2007 menggunakan kapitalisasi pasar sebagai indikator ukuran perusahaan, sedangkan penelitian
ini menggunakan logaritma natural total asset sebagai indikator ukuran perusahaan. Dalam penghitungan tingkat pengungkapan perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
56 ditemukan bahwa ada tiga item yang mempengaruhi ukuran perusahaan namun
jarang diungkapkan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Ketiga item itu adalah wesel tagih hanya 7 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel,
investasi pada perusahaan asosiasi hanya 5 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, dan investasi jangka panjang hanya 7 dari 30 perusahaan yang
menjadi sampel. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan yang menjadi sampel tidak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan item-item tersebut
pada periode yang bersangkutan. 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Mandatory Disclosure
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Likuiditas menunjukkan t hitung sebesar -0,518 dengan nilai signifikansi 0,606, sedangkan t tabel adalah 1,98761 sehingga t hitung t tabel
-0,518 1,98761, maka likuiditas secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati et al. 2007 dan Nugroho 2011 yang menyatakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan wajib. Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan dari pemilihan populasi dan tahun penelitian yang diteliti. Namun
hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Fitriani 2001. Dalam penghitungan tingkat pengungkapan perusahaan, ditemukan bahwa ada
dua item yang mempengaruhi likuiditas perusahaan namun jarang diungkapkan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Kedua item itu adalah wesel
Universitas Sumatera Utara
57 tagih hanya 7 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, wesel bayar hanya 9
dari 30 perusahaan yang menjadi sampel. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan yang menjadi sampel tidak menerbitkan wesel tagih dan wesel
bayar pada periode yang bersangkutan. 3. Pengaruh Leverage terhadap Mandatory Disclosure
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar -0,817 dengan nilai signifikansi 0,416, sedangkan t tabel adalah 1,98761 sehingga t
hitung t tabel -0,817 1,98761, maka leverage secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2011 yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan wajib. Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan dari pemilihan populasi dan tahun penelitian yang diteliti, dan
pemilihan indikator dalam menghitung nilai leverage. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2011 menggunakan Debt to Equity Ratio untuk
menghitung nilai leverage, sedangkan penelitian ini menggunakan Debt to Total Assets Ratio. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan Fitriani 2001 dan Rahmawati et al 2007. Dalam penghitungan tingkat pengungkapan perusahaan, ditemukan bahwa ada delapan item yang
mempengaruhi leverage perusahaan namun jarang diungkapkan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Kedelapan item tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
58 wesel tagih hanya 7 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, investasi pada
perusahaan asosiasi hanya 5 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, investasi jangka panjang hanya 7 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel,
wesel bayar hanya 9 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, hutang obligasi hanya 8 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, kewajiban tidak
lancar lainnya hanya 9 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, hutang suboordinasi hanya 6 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel, dan obligasi
konversi hanya 5 dari 30 perusahaan yang menjadi sampel. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan yang menjadi sampel tidak menerbitkan wesel
tagih dan wesel bayar pada periode yang bersangkutan. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Leverage terhadap Mandatory
Disclosure Dari hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa ukuran perusahaan,
likuiditas, dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat kepercayaan 95. Uji F menunjukkan F hitung sebesar
0,671 dengan nilai signifikansi 0,572 lebih kecil dari F table yang sebesar 2,71. Maka ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage secara bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan wajib mandatory disclosure
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 30 perusahaan manufaktur yang listing selama periode
2008-2010. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib mandatory disclosure pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
2. Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib mandatory disclosure pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. 3. Leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan wajib mandatory disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
4. Ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib mandatory
disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara