menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi Syaifudin, 2006 dalam Sari, 2011.
b. Sosial Budaya
Hal-hal negatif ada kalanya secara tidak langsung berpengaruh pada proses persalinan maupun janin. Kecemasan ibu dapat muncul karena adanya
kepercayaan pada mitos-mitos yang ada dilingkungan tempat diaman ibu tinggal. Misalnya, dilarang membunuh binatang, berfikir negatif dengan
orang lain, dilarang keluar pada saat maghrib, diharuskan membawa paku atau gunting dan sebagainya. Hal inilah yang dapat menambah kecemasan
pada ibu, sehingga ruang lingkup ibu untuk bergerak menjadi terbatas dengan adanya mitos-mitos tersebut.
c. Parietas
Parietas atau banyaknya kehamilan seseorang ibu yang mengahsilkan bayi hidup juga mempengaruhi kecemasan ibu. Apalagi kehamilan tersebut
merupakan kehamilan pertama bagi calon ibu. Karena kecemasan ibu berbeda-beda, maka kecemasan menanti persalinan lebih sering atau lebih
berat dirasakan pada wanita yang baru peratama kali akan menjalani persalinan. Sedangkan ibu yang bersalin untuk kedua kalinya kecemasan
tidak begitu dirasakan, karena sebelumnya sudah pernah dirasakan Bilington Stevenson, 2010 .
10. Penatalaksanaan Kecemasan Dalam Persalinan
a. Memberikan Dukungan Persalinan
Universitas Sumatera Utara
Dukungan persalinan merupakan asuhan sayang yang sifatnya mendukung yaitu ikut berperan aktif dan ikut serta dalam kegiatan selam
proses persalinan berlangsung, diamana ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya.
b. Asuhan Sayang Ibu
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasarnya
adalah mengikutsertakan suami dan anggota keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayinya. Perhatian dan dukungan selama proses
persalinan akan memberikan rasa aman dan nyaman. Juga mengurangi rasa cemas dan jumlah persalinan dengan tindakan ekstrasi vakum, cunam dan
seksio sesar dan persalinan akan berlangsung cepat Depkes, 2005 dalan Sari, 2011.
11. Penerapan Dukungan Persalinan dan Asuhan Sayang Ibu dalam Tahapan Persalinan.
a. Kala I
Asuhan yang dilakukan : 1.
Memberikan dukungan emosional 2.
Menghadirkan anggota keluarga selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya.
3. Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.
4. Melakukan sentuhan massase pada tubuh ibu dengan lembut
5. Mengatur posisi ibu sehingga merasa nyaman
b. Kala II
Universitas Sumatera Utara
1. Mendampingi ibu selama proses persalinan dan mempertahankan
pendamping persalinan sampai kelahiran bayinya oleh suami dan anggota keluarga yang lain.
2. Melibatkan diri dan anggota keluarga dalam memberikan asuhan antara
lain membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman, menjadi teman bicara atau pendengar
yang baik, memberikan dukungan dan semangat selama persalinan sampai kelahiran bayinya.
3. Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan
4. Membuat hati ibu merasa tentram selama kala II persalinan dengan cara
memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu 5.
Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his
c. Kala III
1. Memberikan kesempatan ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui
segera 2.
Memberitahukan setiap tindakan yang akan dilakukan 3.
Pencegahan infeksi pada kala III 4.
Memantau keadaan ibu 5.
Melakukan kolaborasi bila terjadi kegawatdaruratan 6.
Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III d.
Kala IV 1.
Memastikan tanda vital, kontraksi uterus dan perdarahan dalam keadaan normal
2. Membantu ibu untuk berkemih
Universitas Sumatera Utara
3. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya post partum
seperti : perdarahan, demam, pusing, lemas, penyulit dalam menyusui terjadi kontraksi hebat
4. Menyelesaikan asuhan awal bayi baru lahir
5. Pendampingan ibu selama kala IV Sari, 2011.
12. Bimbingan dan Persiapan Mental Ibu Dalam Persalinan