Bimbingan dan Persiapan Mental Ibu Dalam Persalinan Hubungan perilaku Suami tentang dukungan persalinan dengan tingkat kecemasan.

3. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya post partum seperti : perdarahan, demam, pusing, lemas, penyulit dalam menyusui terjadi kontraksi hebat 4. Menyelesaikan asuhan awal bayi baru lahir 5. Pendampingan ibu selama kala IV Sari, 2011.

12. Bimbingan dan Persiapan Mental Ibu Dalam Persalinan

Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam bimbingan dan persiapan mental dalam menghadapai persalinan adalah : a. Mengatasi perasaan takut yang dirasakan oleh ibu dalam persalinan b. Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan c. Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannya persalinan d. Ibu harus sering ditemani e. Mengerti perasaan ibu f. Menarik perhatian ibu g. Membantu ibu memperjelas serta mengurangi beban perasaan dan pikiran selama proses persalinan h. Membantu mengambil tindakan yang efektif i. Menunjukkan sikap dewasa dan bertanggung jawab j. Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri untuk kesejahteraan ibu dalam proses persalinan agar dapat berjalan semistinya Sondakh, 2013.

13. Hubungan perilaku Suami tentang dukungan persalinan dengan tingkat kecemasan.

Seorang ibu primipara dalam menghadapi persalinan sebagian besar selalu mengalami kecemasan. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa tidak aman Universitas Sumatera Utara dan kekhawatiran yang timbul karena akan dirasakan sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sebahagian besar sumbernya tidak diketahui dan berasal dari dalam diri ibu sendiri. Karena hal ini merupakan pengalaman baru baginya. Rasa khawatir itu dapat mempengaruhi keadaan psikologis ibu dan apabila keadaan ini tidak ditangani dengan baik maka dapat merusak konsentrasi ibu sehingga persalinan yang diperkirakan lancar akan menjadi lama Ulfah 2009 dalam Sari 2011. Sebagian besar masyarakat masih menganggap persalinan merupakan pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya maupun bayi yang akan dilahirkannya. Faktor psikis ibu sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang penuh dari orang terdekat seperti suami sangat penting bagi seorang ibu bersalin sehingga dapat memberikan semangat tersendiri bagi ibu Kartini, 2008 dalam Sari, 2011. Di Indonesia masih sangat jarang ditemukan peran serta suami dalam persalinan. Karena kurangnya kesadaran suami dalam hal tersebut. Yang menjadi ujung permasalah adalah faktor budaya yang justru memanjakan suami dalam artian, perempuan adalah pendamping setia yang sudah selayaknya bertanggung jawab soal kesehatan reproduksi sendiri. Dari hasil penelitian yang dilakukan Mochdari dan Mahdiya 2012, terhadap hubungan perilaku pendamping suami dengan tingkat kecemasan proses persalinan pada ibu primipara diwilayah kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin diperoleh dari 19 ibu primipara yang didampingi suami sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu 14 ibu 73,7, tingkat kecemasan sedang sebanyak 5 ibu 26,3 dan yang tidak didampingi suami selama proses persalinan sebanyak 1 ibu dengan tingkat Universitas Sumatera Utara kecemasan berat 100 dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu hanya mengalami kecemasan ringan karena perilaku suami yang sangat mendukung proses persalinan dan ada hubungan antara perilaku pendamping suami dengan tingkat kecemasan proses persalinan pada ibu primipara.

F. Primipara