18
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman
2.1 Ester dan Ether Linkage antara Lignin dengan
Hemiselulosa pada kayu keras dan kayu lunak 6
2.2 Struktur selulosa dan konformasi yang berbeda-beda
yang dapat dibentuk oleh rantai selulosa β 1 – 4 dan α
1 - 4 pada pati dan rantai glikogen. a Rantai selulosa, unit D-glukosa dalam ikatan
β 1 – 4. b Skema yang memperlihatkan bagaimana rantai selulosa yang bersifat
pararel dipersatukan bersama-sama oleh persilangan ikatan hydrogen. c Skema potongan dari dua rantai
selulosa yang parallel, yang memperlihatkan konformasi yang sebenarnya dari residu D-glukosa dan persilangan
ikatan hydrogen. d Skema sepotong amilosa ikatan α 1
- 4 pada amilosa, amilopektin, dan glikogen menyebabkan rantai memperoleh suatu struktur sulur
yang erat berpilin, dengan gugus hidroksil yang mengarah keluar. Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja
1988Gambar 2.4. Tahap perubahan Partikel pada saat sintering a partikel awal, b tahap awal sintering, c
tahap pertengahan sintering, d tahap akhir sintering 7
2.3 Hasil Hidrolisis
Hemiselulosa TAPPI, 1989 10
Universitas Sumatera Utara
19
2.4 Struktur Lignin
10 2.5
Skematik Proses Pembuatan Pulp 12
2.6 Kraft Recovery Process
20 2.7
Trayek sintering untuk sampel keramik 41
2.8 Tahap perubahan Partikel pada saat sintering a
partikel awal, b tahap awal sintering, c tahap pertengahan sintering, d tahap akhir sintering
43
2.9 Pori Terbuka dan Pori Tertutup
45
2.10 Pori Terbuka yang terdiri dari a pori terbuka tembus,
b pori terbuka tak tembus, dan c pori terbuka campuran
45
2.11 Difraksi Bidang Kristal
49
3.1 Diagram alir penelitian tahap pertama, Pembuatan
Serbuk Limbah Pulp Grit, Dreg Biosludge 51
3.2 Diagram Alir Penelitian Tahap Dua
54 3.3
Diagram Alir Pengujian Data 55
4.1 Grafik Penyusutan Massa sebagai Fungsi Perubahan
Komposisi Bentonit 59
4.2 Grafik Penyusutan Volume sebagai Fungsi Perubahan
Komposisi Bentonit 61
4.3 Porositas - Persentase Bentonit
63 4.4
Densitas - Persentase Bentonit 64
Universitas Sumatera Utara
20
4.5 Kuat Tekan - Persentase Bentonit
66 4.6
Kuat Pukul - Persentase Bentonit 68
4.7 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 0 69
4.8 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 10 70
4.9 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 20 71
4.10 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 30 72
4.11 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 40 73
4.12 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 50 74
4.13 Pola Difraksi Keramik dengan Bahan Dasar Limbah
Bentonit 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 80
4.14 Struktur Permukaan Sampel Bentonit 0