Pencampuran mixing Proses Pembuatan Keramik

61

2.7.1. Pencampuran mixing

Proses ini penting dilakukan untuk mendapatkan campuran material dari bahan baku keramik dengan pengaturan komposisi dan ukuran butir hingga dicapai kehomogenannya. Selain itu proses ini juga dapat meningkatkan densitas dari keramik dan juga mengurangi porositas yang terdapat didalam keramik tersebut. Pada umumnya pembentukan keramik dilakukan dengan pengadukan serbuk dengan air plastis, selanjutnya dimasukkan kedalam cetakan sampai kering tertentu. Ada beberapa proses atau cara pembentukan keramik, diantaranya Erifin Yundra Febriantoni, 1977 : a. Dry Pressing. Metode ini merupakan pembentukan terhadap serbuk halus yang mengandung sedikit air atau penambahan bahan organik dengan pemberian tekanan yang dibatasi oleh cetakan menjadi produk padat yang kuat. Pada metode ini bahan serbuk dicampur dengan air 7 - 10 agar tetap lembab sehingga menambah sifat plastis bahan. Proses pembentukan ini banyak digunakan oleh pabrik refraktori untuk menghasilkan produk- poduk seperti ubin, lantai dan dinding. b. Extrusion Molding. Pembentukan keramik dengan metode ini dilakukan dengan cara mendorong campuran massa plastis dengan kadar air antara 12 - 20 melalui ruang kosong sehingga diperoleh bentuk dengan penampang melintang yang tetap. Karena itu metode ini digunakan pada pembentukan batu bata, pipa dan tegel berlubang. c. Injection Molding. Plastik dicampur dengan bubuk dan proses pembentukan sama dengan pada plastik. d. Rubber Mold Pressing. Pembentukan terhadap serbuk halus dengan menggunakan pembungkus yang terbuat dari karet serta diberi tekanan keseluruh permukaan karet, dan menghasilkan bahan yang kompak. e. Slip Casting. Pembentukan dengan memanfaatkan serbuk-serbuk berjaringan halus. Suatu suspensi encer dari serbuk slip dicetak pada cetakan penyerap yang biasanya disebut gips. Pencetakan dibentuk oleh endapan dari serbuk-serbuk yang terdispersi pada dinding cetakan. Setelah Universitas Sumatera Utara 62 itu dibentuk dengan ketebalan dinding-dinding yang dikehendaki. Kelebihan slip adalah pengosongannya dari cetakan drain casting dan spesimen cetakan yang diperbolehkan untuk kering dan keras. Potongan- potongan padat terbentuk oleh slip yang tetap pada cetakan panjang yang cukup membangun cetakan padat. Pada penelitian ini, pencampuran bahan limbah grit, dregs biosludge dengan bentonit dilakukan dengan metode dry pressing. Berikut contoh pencetakan keramik dengan dry pressing.

2.7.2. Pengeringan