15
3.2.4. Pencampuran
57
3.2.5. Pencetakan
57
3.2.6. Sintering
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 58
4.1. Pengujian Susut Bakar
58
4.1.1. Pengukuran Dimensi Sampel
60
4.2. Pengujian Porositas dan Densitas
62
4.3. Pengujian Kuat Tekan
65
4.4. Pengujian Impak
67
4.5.Analisis Mikrostruktur dengan Difraksi Sinar X XRD
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
90
5.1. Kesimpulan
90
5.2. Saran
90
DAFTAR PUSTAKA 92
Universitas Sumatera Utara
16
DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman
2.1 Komposisi Kimia
antara kayu Keras dan Kayu Lunak Humala Simanjuntak, 2007
7
2.2 Komposisi Kimia Lindi Hitam Humala Simanjuntak,
2007 13
2.3 Komposisi Kimia White Liquor Thomas, M, 1989 13
2.4 Komponen dalam Lindi Hitam Passinen, 1968
16 2.5 Kandungan
Anorganik dalam Lindi Hitam Grace T,
1977 17
2.6 Logam berat Timbal Pb, Besi Fe, Cadmium Cd dan
Zinkum Zn dalam lindi hitam PT.TPL Porsea 19
2.7 Menunjukkan hasil analisis limbah padat industri Pulp
dan kertas dari berbagai sumber 25
2.8 Komposisi Bentonit yang digunakan
28 3.1
Hasil Analisa Kimia Logam dari Serbuk Grit 52
3.2 Hasil Analisa Kimia Logam dari Serbuk Dreg
53 3.3
Hasil Analisa Kimia Logam dari Serbuk BioSludge 53
3.4 Komposisi Campuran pada Eksperimen
57 4.1
Hasil Pengukuran Susut Massa 58
4.2 Hasil Pengukuran Susut Bakar
60 4.3
Hasil Pengukuran Porositas 62
Universitas Sumatera Utara
17
4.4 Densitas Sample
64 4.5
Kuat Tekan Sample 65
4.6 Hasil Pengukuran Kuat Pukul
67 4.7
Aluminium Silicate Al
2
SiO
5
75 4.8
Magnesium Silicate MgSiO
3
76 4.9 Silicon
Oxide β - Si
02
77 4.10
Calsium Carbonate Ca CO
3
78 4.11
Calsium Oxide CaO 79
Universitas Sumatera Utara
18
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman
2.1 Ester dan Ether Linkage antara Lignin dengan
Hemiselulosa pada kayu keras dan kayu lunak 6
2.2 Struktur selulosa dan konformasi yang berbeda-beda
yang dapat dibentuk oleh rantai selulosa β 1 – 4 dan α
1 - 4 pada pati dan rantai glikogen. a Rantai selulosa, unit D-glukosa dalam ikatan
β 1 – 4. b Skema yang memperlihatkan bagaimana rantai selulosa yang bersifat
pararel dipersatukan bersama-sama oleh persilangan ikatan hydrogen. c Skema potongan dari dua rantai
selulosa yang parallel, yang memperlihatkan konformasi yang sebenarnya dari residu D-glukosa dan persilangan
ikatan hydrogen. d Skema sepotong amilosa ikatan α 1
- 4 pada amilosa, amilopektin, dan glikogen menyebabkan rantai memperoleh suatu struktur sulur
yang erat berpilin, dengan gugus hidroksil yang mengarah keluar. Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja
1988Gambar 2.4. Tahap perubahan Partikel pada saat sintering a partikel awal, b tahap awal sintering, c
tahap pertengahan sintering, d tahap akhir sintering 7
2.3 Hasil Hidrolisis