Sejarah Penerapan Teknologi Informasi pada Perpustakaan

2.3. Sejarah Penerapan Teknologi Informasi pada Perpustakaan

Istilah teknologi informasi information technology atau IT mulai populer di akhir dekade 70-an oleh lapisan masyarakat termasuk pula kalangan pustakawan Kadir, 2003:12. Menurut Tedd dalam Hasugian 2000:1 pada awal tahun 1960, beberapa perpustakaan di Amerika Utara dan Inggris memulai eksperimen dengan komputer. Di Amerika Serikat, pekerjaan ini dilaksanakan pada perpustakaan khusus dan perpustakaan universitas. Pada pertengahan tahun 1960-an, Library of congress LC memulai eksperimen dengan memproduksi cantuman MARC Machine Readable Catalog. Pada tahun 1961, H.P. Luhn dari IBM mengembangkan program-program untuk memproduksi kata kunci indeks untuk judul- judul dari berbagai artikel yang terdapat dalam Chemical Abstract dan Douglas Aircraft Corporation memulai untuk memproduksi katalog dengan komputer. Sejak saat itu banyak perpustakaan besar di negara-negara lain mulai mengembangkan sistem berbasis komputer di dalam perpustakaan mereka. Kegiatan komputerisasi perpustakaan di Indonesia dimulai pada awal tahun 1970-an berupa pembuatan daftar majalah berbantuan komputer oleh Pusat Dokumentasi Informasi Nasional kini berubah menjadi PDII-LIPI dengan menggunakan komputer. Komputer yang digunakan milik departemen pekerjaan umum, sementara perangkat lunaknya disediakan oleh perpustakaan Asian Institute of technology, Bangkok, Thailand. Setelah berhasil menyusun senarai tersebut, PDII-LIPI kemudian meningkatkan pembuatan katalog induk majalah berbantuan komputer. Katalog Induk majalah selesai pada tahun 1975 mencakup ratusan majalah dilanggan oleh 33 perpustakaan Kadir, 2003:15. Sementara itu perpustakaan lembaga masalah ketenagaan mulai melakukan eksperimen sederhana simpan dan temu balik informasi berbantuan komputer sekitar tahun 1975. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan komputer Hewlett Packacrd 9845 B. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan jasa informasi kilat bagi pemakai. Berkembangnya teknologi komputer, khusunya mikro komputer, serta tersedianya perangkat lunak Micro CDSISIS Micro Computerized Documentation ServiceIntegrated Service Information System buatan UNESCO pada awal tahun 1980-an dan dimulai digunakan di Perpustakan di Indonesia yakni di Perpustakaan Perguruan Tinggi Satgas Perpustakaan menyatakan bahwa perangkat lunak resmi dalam pembuatan katalog untuk perpustakaan perguruan tinggi adalah CDSISIS, sedangkan format yang digunakan adalah INDOMARC Indonesian Machine Readble Catalogue. Sejak itu Perpustakaan yang ada di Indonesia mulai menerapkan sistem terautomasi di perpustakaan mereka, terutama perpustakaan besar seperti pada Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Universitas Sumatera Utara

2.4. Sistem Automasi Perpustakaan