Jaringan Network Data Peran Teknologi Informasi pada Perpustakaan

2.6.2. Perangkat Keras Hardware

Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Ada juga mengatakan bahwa komponen fisik dari sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk menjalankannya.

2.6.3. Perangkat Lunak Software

Perangkat lunak adalah metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam waktu bersamaan multi-tasking, kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara bersamaan multi-user. Untuk mendapatkan software kini sudah banyak tersedia baik diluar maupun di dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal CDSISIS, WINISIS yang mudah didapati dan gratis freeware dari UNESCO atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangkan sistem perpustakaan sendiri seperti Sipus 2000 di UGM, Sipisis di IPB Arif, 2003: 93.

2.6.4. Jaringan Network

Jaringan komputer telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangannya yang terjadi di dalam teknologi informasi sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumberdaya melalui teknologi. Tujuan utama adalah melakukan pertukaran data. Jaringan komputer adalah hubungan dua simpul umumnya berupa komputer atau lebih untuk melakukan pertukaran data Kadir, 2003:346. Komponen perangkat keras antara lain : 1. Local Area Network LAN LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruangan, satu gedung atau beberapa gedung yang berdekatan, sebagai contoh jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau disebuah lokasi perusahaan. 2. Wide Area Network WAN Jaringan mencakup antar provinsi, antar negara bahkan antar benua disebut WAN Oetomo, 2002:108. Universitas Sumatera Utara

2.6.5. Data

Data merupakan bahan baku informasi, dapat diidentifikasi sebagai kelompok teratur simbol- simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya. Data terbentik dari karakter, dapat berupa alphabet, angka, maupun simbol khusus seperti dan . Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database. Sistem informasi menerima masukan data dan intruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file data file storage ke dalam model sistem informasi, dengan begitu kegiatan pengolahan tersedia baik data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Menurut Harkrisyati Kamil dalam makalah yang berjudul Peran Pustakawan dalam Manajemen Pengetahuan, Unsur-unsur data ntara lain : a Standard basis data katalog Kerjasama antara perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan untuk itu dan didasari adanya kebutuhan untuk menggunakan sumberdaya bersama. Bentuk tukar menukar maupun penggabungan data katalog koleksi adalah suatu hal yang biasa terjadi dalam perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan jika masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog data. b Metadata Metadata merupakan istilah baru dan bukan merupakan konsep baru didunia pengelola informasi. Perpustakaan sudah lama menciptakan metadata dalam bentuk pengatalogan koleksi. Metadata adalah pengidentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai strukutur dari sebuah data, contohnya metadata dari suatu buku terdiri dari: Judul, pengarang, penerbit, subjek dan sebagainya. Metadata di perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core Arif, 2003: 45. b.1 MARC Machine Readble Cataloguing MARC merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi bahan perpustakaan. Standard metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress. Format LC MARC ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasional masing-masing. Universitas Sumatera Utara Format INDOMARC merupakan implementasi dan International Standard Organization ISO format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar menukar informasi bibliografi. Informasi Bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan dan deskripsi fisik Arif, 2003: 45. b.2 Dublin Core Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Gagasan membuat standard baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang pusa dengan standard MARC yang dianggap terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam web. Elemen Dublin Core dan MARC intinya bisa saling dikonversi Arif, 2003: 46. Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut : 1. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana, 2. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum, 3. Expandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut Arif, 2003: 46.

2.6.6. Manual