Kegiatan Utama Sejarah Posyandu

maka di keluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor. 9 Tahun 1990 tentang peningkatan Pembinaan Posyandu, di mana setiap Kepala Daerah ditugaskan untuk peningkatan pengelolaan mutu Posyandu dan pada tahun 2001 Menteri Dalam Negeri kembali mengeluarkan Surat Edaran Nomor.441.31116SJ tahun 2001 tentang Revitalisasi Posyandu Depkes RI, 2006. 2.3.3. Kegiatan-Kegiatan Posyandu Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat sekaligus mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai berikut :

2.3.3.1. Kegiatan Utama

A. Kesehatan Ibu dan Anak 1. Ibu Hamil Pelayanan yang di selenggarakan untuk ibu hamil mencakup : a Penimbangan berat badan dan pemberian tabelt besi yang di lakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran pembuluh darah dan pemberian imunisasi tetanus toksoit. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus usia kehamilan. b Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan kelompok ibu hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai kesepakatan. Kegiatan kelompok ibu hamil antara lain sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Penyuluhan tanda bahaya ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan Gizi. b. Perawatan Payudara dan pemberian ASI c. Peragaan pola makan ibu hamil d. Peragaan perawatan bayi baru lahir e. Senam ibu hamil. 2. Ibu Nifas dan Menyusui Pelayanan yang di selenggarakan pada ibu nifas dan menyusui meliputi : a. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan Gizi, ibu nifas,perawatan kesehatan jalan lahir vagina b. Pemberian Vitamin A dan tabelt besi c. Perawatan payudara d. Senam ibu nifas e. Jika ada tenaga Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan pemeriksaan umum , pemeriksaan payudara, f. Pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila di temikan kelainan, segera di rujuk ke Puskesmas. 3. Bayi dan Anak Balita Pelayan Posyandu untuk Balita harus di laksanakan dengan mengacu kepada kreatifitas tumbuh kembang anak. Jika memiliki ruangan pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan anak Balita hendaknya tidak digendong melainkan dilepaskan bermain sesama Balita dengan pengawasan orang tua dengan pengawasan kader. Universitas Sumatera Utara Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur Balita. Adapun jenis pelayanan yang di selenggarakan di Posyandu untuk Balita meliputi : a. Penimbangan berat badan b. Penentuan status pertumbuhan c. Penyuluhan d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. B. Keluarga Berencana KB Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas di lakukan suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. C. Imunisasi Pelayanan imunisasi Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis Imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi dan balita, maupun terhadap ibu hamil. D. Gizi Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh Kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil, dan WUS. Jenis pelayanan yang di berikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, Universitas Sumatera Utara pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus pada ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tabelt besi dan kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah yang endemik E. Pencegahan dan Penanggulangan Diare Pencegahan diare di Posyandu di lakukan antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS . Penaggulangan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan.

2.3.3.2. Kegiatan Pengembangan Tambahan

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Beraktivitas di Luar Kegiatan Bertani (Studi Kasus di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa)

2 55 102

Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

2 61 117

Pengaruh Pemberlakuan Hukum Syariat Islam Terhadap Gaya Hidup Remaja (Di Gampong Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa)

2 43 151

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa Tahun 2015

4 28 74

LPSE Kota Langsa Kec.Langsa Baro

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Langsa Kota Langsa Tahun 2015

0 0 16

Remaja Terhadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas Di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD”. maka saya yang

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi - Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 1 15

Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 1 14