Jenis dan Rancangan Penelitian Aspek Pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat diskriptif, dimana jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Langsa Baro Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa – NAD yang memiliki 33 tigapuluh tiga buah Posyandu yang di lakukan pada bulan Oktober 2009 – Mei 2010. Adapun alasan dipilihnya Puskesmas Langsa Baro Kecamatan Langsa Baro karena pada kecamatan ini masih banyak dijumpai anak dengan gizi buruk, dan jumlah kader yang terdaftar tidak sesuai dengan jumlah Posyandu, sedangkan Puskesmas ini merupakan Puskesmas dengan predikat terbaik didalam pelayanan prima tingkat nasional. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah seluruh kader Posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Langsa Baro Kecamatan Langsa Baro, yaitu sebanyak 160 orang kader. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 orang yang ditentukan dengan rumus penentuan sampel dengan menggunakan formula sebagai berikut : N n = Besar sampel n = N = Besar Populasi Nd 2 +1 d 2 = Tingkat kepercayaan 10 Universitas Sumatera Utara

3.4. Metoda Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer didalam penelitian ini adalah data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader predisposisi, pendukung dan penguat yang diperoleh dengan wawancara dengan bantuan kuisioner.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data tentang gambaran umum lokasi penelitian yang diperoleh dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan juga petugas program gizi Puskesmas yang meliputi laporan bulanan dan tahunan. 3.5. Difenisi Operasional Variabel VARIABEL SUB VARIABEL DEFINISI HASIL UKUR F akt or P re di sp os isi Umur Usia responden pada saat penelitian dihitung dari tanggal lahir hinga ulang tahun terakhir dalam tahun 1. 30 Th 2. 30-40 Th 3. 40 Th Pendidikan Pendidikan terakhir yang dimiliki responden dengan bukti izajah 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. AkademiPT Status perkawinan Status responden yang dibuktikan dengan surat nikah yang sah. 1. Kawin 2. Tidak kawin 3. Janda Universitas Sumatera Utara VARIABEL SUB VARIABEL DEFINISI HASIL UKUR F akt or P endukung Pekerjaan Kegiatan sehari-hari yang dilakukan responden diluar kegiatan rumah tangga yang menghasilkan uang 1. Bekerja 2. Tidak bekerja Pengetahuan Segala pengetahuan yang dimiliki kader tentang Usaha Perbaikan Gizi Keluarga UPGK a. Baik b. Kurang c. Buruk Pelatihan dan pembinaan Ada tidaknya pelatihan dan pembinaan yang didapatkan oleh kader baik dari TPG, BKKBN, bidan desa maupun PKK selama bertugas serta tanggapan kader tentang kesesuaian materi dengan tugas kader dilapangan. a. Baik b. Tidak baik Kelengkapan infrastruktur Segala peralatan pendukung KMS, Dacin, alat ukur panjang dan tinggi badan, Buku registrasi, dan buku KIA dan penunjang gedungruang periksa, meja yang dimiliki oleh posyandu. 1. Lengkap 2. Tidak Lengkap Universitas Sumatera Utara VARIABEL SUB VARIABEL DEFINISI HASIL UKUR F a kt or P e ng ua t Dukungan Suatu perhatian, bantuan, maupun dorongan yang diberikan oleh TPG, Ketua PKK, BKKBN, masyarakat maupun tokoh masyarakat setempat. 3. Baik 4. Tidak baik Penghargaan dan insentif Ada tidaknya penghargaan yang pernah diterima dalam rangka keaktifan sebagai kader baik dalam bentuk uang ataupun jenis penghargaan lainnya 1. Baik 2. Tidak baik

1.5.2. Variabel Dependen

VARIABEL SUB VARIABEL DEFINISI HASIL UKUR K e a k tif a n K a de r Keaktifan Kader Keterlibatan kader didalam melakukan kegiatan sesuai dengan tugasya baik pada hari sebelum Posyandu, saat Posyandu maupun kegiatan setelah melaksanakan Posyandu. 1. Aktif 2. Kurang aktif 3. Tidak Aktif Universitas Sumatera Utara

3.6. Aspek Pengukuran

Untuk mengukur variabel dependen dan idependen di atas dengan menggunakan kuisioner dengan pertanyaan tertutup, dilakukan pengkategorian sebagai berikut : 1. Pengetahuan Pengetahuan diukur dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 pertanyaan dengan skor tertinggi 24, dan dapat dikategorikan dalam Arikunto, 2007 : − Jawaban a diberi skor 2 − Jawaban b diberi skor 1 − Jawaban c diberi skor 0 Berdasarkan nilai diklasifikasi dalam tiga kategori : − Baik jika nilai 75 − Kurang jika nilai 50 - 75 − Buruk jika nilai 50 2. Pelatihan dan pembinaan : Pertanyaan tentang pelatihan diukur dengan memberikan 6 enam pertanyaan kepada responden. Dalam menentukan pengkategorian pelatihan dan pembinaan digunakan skala Guttman, dimana setiap pertanyaan diberikan nilai 1 untuk poin a dan nilai 0 untuk poin b dengan total nilai 6. Berdasarkan nilai tersebut maka kelengkapan dapat diklasifikasi dalam dua kategori Riduwan,2005 : − Baik jika nilai ≥50 − Tidak baik jika nilai 50 Universitas Sumatera Utara

3. Kelengkapan infrastruktur

Kelengkapan infrastruktur diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang diberikan nilai pada setiap pertanyaan, dimana poin a diberi skor 1 dan poin b diberi skor 0 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 0. Berdasarkan nilai tersebut maka kelengkapan dapat diklasifikasi dalam dua kategori : − Lengkap jika nilai ≥50 − Tidak lengkap jika nilai 50 4. Dukungan Dukungan dapat diukur dengan memberikan pertanyaan kepada responden, dimana poin a diberi skor 1 dan poin b diberi skor 0 dengan nilai tertinggi 5 dan dapat dikategorikan dalam : − Baik jika nilai ≥50 − Tidak baik jika nilai 50 5. Penghargaan Penghargaan diukur dengan memberikan skor pada tiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, dimana dari 5 pertanyaan yang diajukan poin a diberi skor 1 dan poin b diberi skor 0 dan dapat dikategorikan kedalam: − Baik jika nilai ≥50 − Tidak baik jika nilai 50 Universitas Sumatera Utara 6. Keaktifan Kader Keaktifan kader diukur dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah diberikan skor. Skor tertinggi dari pertanyaan adalah 28 dari 14 pertanyaan yang diakan kepada responden, dan dapat diklasifikasikan dalam : − awaban 1 diberi skor 2 − Jawaban 2 diberi skor 1 − Jawaban 3 diberi skor 0 Berdasarkan nilai diklasifikasi dalam tiga kategori : − Aktif jika nilai 75 − Kurang aktif 50 - 75 − Tidak aktif jika nilai 50 3.7. Teknik pengolahan dan Analisa Data 3.7.1. Pengolahan Data Data yang telah di kumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut: 3.7.1.1. Editing Data yang telah terkumpul segera diteliti kelengkapannya dilokasi penelitian guna menghindari kekurangan atau kelengkapan dan kesalahan yang tidak diinginkan. 3.7.1.3. Tabulating Adalah data yang diperoleh dan dikelompokkan sesuai dengan karakteristik serta ditampilkan dalam bentuk tabel. Universitas Sumatera Utara 3.7.2. Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier ganda pada α = 0,05 yang bertujuan untuk mengetahui faktor karakteristik kader umur, pendidikan, status perkawinan, lama bekerja, faktor kepuasan kerja serta faktor pengetahuan dan keterampilan pelatihan, pembinaan, dukungan, penghargaan dan pengetahuan terhadap keaktifan kader dalam pelaksanaan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Analisa data dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Keadaan Geografis dan Demografi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Beraktivitas di Luar Kegiatan Bertani (Studi Kasus di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa)

2 55 102

Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

2 61 117

Pengaruh Pemberlakuan Hukum Syariat Islam Terhadap Gaya Hidup Remaja (Di Gampong Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa)

2 43 151

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa Tahun 2015

4 28 74

LPSE Kota Langsa Kec.Langsa Baro

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Langsa Kota Langsa Tahun 2015

0 0 16

Remaja Terhadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas Di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD”. maka saya yang

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi - Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 1 15

Persepsi Remaja Tehadap Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Mengurangi Seks Bebas di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Langsa Baro Kabupaten Kota Langsa NAD

0 1 14