penawaran. Menyediakan suatu alat bantu bagi kontraktor dalam menyusun strateginya menghadapi tender sistem penawaran bersaing, mengetahui kesempatan terbaik dalam
mengikuti tender sistem penawaran bersaing mendapatkan kesempatan optimum untuk memenangkan proyek dan mendapatkan keuntungan .
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan ini adalah menjelaskan tentang pola kerja dan strategi kontraktor dalam menyusun proposal tender, terutama dalam mengantisipasi resiko
pekerjaan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui strategi harga penawaran yang
terbaik untuk memenangkan suatu tender dengan memperoleh keuntungan yang baik pula.
1.3 Perumusan Masalah
Tahap awal dalam perkara penawaran bidding adalah menentukan untuk ikut atau tidak ikut dalam sebuah pelelangan. Keputusan ini sangat tergantung dari 4 aspek , yaitu:
• Aspek dari proyek itu sendiri jenis proyek, ukuran proyek, tingkat resiko
• Aspek internal perusahaan kebutuhan akan pekerjaan, kemampuan perusahaan
• Aspek pasar kondisi ekonomi, kompetisi antarpenawar
• Aspek sumber daya yang dimiliki estimator, subkontraktor.
Sebagai gambaran, untuk menyusun proposal tender proyek konstruksi, kira – kira daftar pekerjaan kontraktor akan seperti ini :
1. Memahami scope of work dan kondisi kontrak
2. Membaca spesifikasi material pekerjaan dari setiap bagian konstruksi
3. Melakukan site visit untuk memahami kondisi lokasi
Universitas Sumatera Utara
4. Menghitung seluruh quantity pekerjaan dari gambar tender civil, steel
structures,piping, mechanical, EI, architectural, pipelines 5.
Meminta penawaran harga dari supplier subkontraktor 6.
Membuat review tentang metode konstruksi yang akan digunakan 7.
Membuat review tentang resources yang diperlukan 8.
Menganalisa harga satuan setiap pekerjaan 9.
Menyusun schedule pekerjaan, untuk dibandingkan dengan jangka waktu 10.
Penyelesaian proyek yang diminta oleh Client.
Adapun beberapa faktor resiko yang perlu diperhitungkan dalam membuat suatu penawaran pada tender proyek konstruksi, yakni:
a. Inflasi
Setiap negara memiliki nilai inflasi pada tiap daerahnya. Tiap daerah di Indonesia memiliki inflasi sekitar 8 – 10 tiap tahunnya. Hal ini berpengaruh terhadap
fluktuasi pada biaya pekerja dan material selama periode pelaksanaan konstruksi, sehingga penting untuk diperhitungkan apabila sewaktu – waktu harga material naik
pada saat pelaksanaan proyek sedang berjalan. b.
Lokasi proyek Lokasi proyek juga memperhitungkan harga penawaran tender. Sebelumnya kita
harus melihat dimana letak lokasi proyek, apakah berada di daratan tinggi, daratan rendah, melewati sungai, ataupun berada di tengah perkebunan. Hal – hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap biaya mobilitas dan material yang dipergunakan disana. c.
Keadaan Lapangan Keadaan meliputi; jenis tanah, sumber air yang dibutuhkan, dan kontur dari lapangan
tersebut. Seperti halnya jenis tanah pada lokasi proyek merupakan tanah merah, justru
Universitas Sumatera Utara
sangat berpengaruh kepada lamanya proses penggalian. Lama pekerjaan menjadi semakin bertambah sehingga kontraktor dapat melakukan penawaran terhadap
penambahan waktu pekerja lembur. d.
Cuaca lokasi proyek Cuaca di lapangan merupakan faktor resiko yang perlu diperhitungkan. Faktor cuaca
itu seperti intensitas hujan, angin, dan suhu. Misalnya, faktor hujan mempengaruhi terhadap pekerjaan. Apabila jenis tanah di proyek merupakan tanah merah, berarti
pekerjaan semakin berat jika hujan turun dalam intensitas yang besar. Hal ini mempengaruhi terhadap sulitnya pekerjaan dan mobilitas material, sehingga
kontraktor sangat memperhitungkan terhadap perpanjangan waktu dan biaya. e.
Keamanan Keamanan suatu wilayah sangatlah menunjang pengerjaan suatu proyek
pembangunan. Dalam faktor ini keamanan dipengaruhi oleh kehidupan sosial dan suasana politik pada wilayah proyek tersebut. Apabila suatu daerah dianggap tidak
aman maka kontraktor perlu memperhitungkan biaya keamanan seperti penambahan penjagaan terhadap material dan operasional pada lokasi proyek.
f. Ketersedian bahan material
Ketersediaan material sangatlah penting, berhubung kontraktor memerlukan material untuk melaksanakan pembangunan. Namun apabila pada daerah tersebut sangat
minim ketersediaan material seperti semen, pasir,kayu, besi dan sebagainya, maka kontraktor membeli pada daerah lain yang terdekat dari lokasi proyek. Sehingga
menambah mobilitas dari bahan material tersebut. Factor resiko ini dapat diperhitungkan dalam membuat suatu penawaran.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Pembatasan Masalah