BAB III METODOLODI
3.1 MODEL-M0DEL STRATEGI PENAWARAN
Model-model strategi penawaran seperti yang telah dijelaskan pada sub Bab 2.5 dan 2.6, pada dasarnya para pakar menggunakan perumusan dari probabilitas untuk menang yang
berbeda, dimana hasil perhitungan probabilitas untuk menang ini digunakan untuk mencari besaran expected profit maximum dengan berbagai variasi besaran mark up, setelah dilakukan
perhitungan expected profit, maka dengan menentukan besaran expected profit yang paling maksimum, maka didapatkan nilai mark up optimum yang akan digunakan dalam pengajuan
suatu harga penawaran. Perumusan probabilitas P untuk menang pada umumnya adalah
sebagai berikut : P = Bo – Us . C
……………………………………………………3.1
Dimana : C = Estimasi biaya proyek. Bo = Harga penawaran proyek.
Us = Rasio biaya actual terhadap estimasi biaya.
3.1.1 Model Friedman
Model Friedman 1956 menggunakan duah buah perumusan probabilitas untuk menang sebagai berikut :
a. Probabilitas menang dimana identitas dari pesaing dikenal known bidders,
perumusan probabilitasnya adalah sebagai berikut :
PCoWinBo = PBoB
i
x PBoB
1
x ….. x PBoB
n
…………..…………3.2
Dimana : PCoWinBo = Probabilitas untuk menang terhadap semua pesaing yang dikenal.
Universitas Sumatera Utara
b. Probabilitas menang dimana identitas dari pesaing tidak dikenal unknown bidders
atau average competitors, perumusan probabilitasnya adalah sebagai berikut :
PCoWinBo = PBoBa
n
……………………………………..3.3
Dimana : PCoWinBo = Probabilitas untuk menang terhadap semua pesaing yang tidak dikenal.
Ba = Harga penawaran rata-rata. n = Jumlah pesaing.
Untuk menghitung probabilitas menang PCoWinBo terhadap para pesaing digunakan pendekatan statistik dengan tiga jenis distribusi yaitu Multi Distribusi Discrete, Multi
Distribusi Normal dan Singel Distribusi Normal sesuai dengan penelitian Ancong 1978, Tarranza 1985 dan Cassey and Shaffer 1964. Hasil perhitungan probabilitas menang dari
ketiga jenis distribusi tersebut di atas selanjutnya digunakan untuk menghitung probabilitas menang darimodel Friedman berdasarkan persamaan 3.2 atau 3.3 dan dilanjutkan dengan
menghitung nilai expected profit dengan perumusan sebagai berikut :
EP = Bo – Us.C x PCoWinBo ……………………………3.4
Dimana : EP = Expected profit .
Us = Rasio biaya actual estimasi biaya. Bo = Harga penawaran kontraktor.
C = Estimasi biaya proyek. Expected profit adalah selisih dari harga penawaran dengan estimasi biaya dan dikalikan
dengan probabilitas menang. Dari hasil besaran expected profit yang paling maksimum, maka akan didapat besaran mark
up yang paling optimum, dimana hasil dari besaran mark up optimum ini merupakan hasil mark up yang akan dipakai dalam penawaran suatu tender.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2 Model Gates
Gates 1967 mengusulkan suatu model penawaran yang mirip dengan model Friedman, yaitu juga dengan memaksimalkan expected profit. Perbedaan terletak pada
persamaan probabilitas untuk menang saja, dimana Gates juga mengakui pendapatan Friedman bahwa biaya aktual tidak sama dengan estimasi biaya. Namun untuk memudahkan
dalam perhitungan Gates mengasumsikan bahwa estimasi biaya adalah sama dengan biaya aktual, jadi dalam perhitungan probabilitas untuk menang Gates tidak memasukkan nilai ratio
biaya aktual terhadap estimasi biaya Us, dan mengasumsikan bahwa nilai Us dari Friedman adalah sama dengan satu.
Gates juga menggunakan dua perumusan dalam menghitung probabilitas untuk menang sebagai berikut :
a. Probabilitas menang dimana identitas dari pesaing dikenal known bidders sebagai berikut : PCoWinBo =
..........................................................3.5
Dimana : PCoWinBo = Probabilitas menang terhadap semua pesaing yang dikenal. PBoBi = Probabilitas menang terhadap pesaing i.
b. Probabilitas menang dimana identitas dari pesaing tidak dikenal unknown bidders atau
average bidders :
PCoWinBo = ......................................................................3.6
Dimana PCoWinBa = Probabilitas menang terhadap pesaing yang tidak dikenal. PCoBa
= Probabilitas menang terhadap pesaing rata-rata.
Didalam menghitung probabilitas menang PCoWinBo terhadap sejumlah n pesaing juga digunakan pendekatan statistik dengan tiga jenis distribusi yaitu Multi Distribusi Normal,
Universitas Sumatera Utara
sama dengan model Friedman. Selanjutnya dihitung probabilitas menang PCoWinBo dengan persamaan 3.5 atau 3.6 dan dilanjutkan dengan menghitung nilai expected profit
dengan perumusan sebagai berikut:
EP = [ Bo-C PCo winsBo] ……………………………………3.7
3.1.3 Model Ackoff Sasiensi
Ackoff dan Sasiensi 1968 menganggap bahwa biaya aktual proyek adalah sama dengan estimasi biaya proyek sama dengan Gates, penentuan probabilitas menang sama
dengan Friedman yaitu persamaan 3.4 hanya nilai n=1, karena yang ditinjau hanya pesaing terendah saja Single Distribusi. Ackoff dan Sasiensi dalam modelnya menggunakan
pendekatan statistik dengan Singel Distribusi, data-data penawaran yang lampau yang diperlukan hanya cukup satu data penawaran saja yaitu data penawaran yang terendah saja.
Probabilitas menang menurut Ackoff Sasiensi adalah sebagai berikut:
PCoWinBo = PBoBo ………………………………….3.8
Dimana: PCoWinBo = Probabilitas menang terhadap pesaing terendah.
PBoBi = Probabilitas menang terhadap pesaing terendah dari perhitungan probabilitas menang single distribusi.
Dalam menghitung probabilitas menang PCoWinBo terhadap pesaing terendah digunakan pendekatan statistic dengan Single Distribusi Discrete dan single Distribusi
Normal. Selanjutnya dihitung probabilitas menang PCoWinBo dengan persamaan 3.8, dan
dilanjutkan dengan menghitung besaran expected profit sesuai dengan persamaan 3.7 Model Gates.
Universitas Sumatera Utara
3.2 MODEL – MODEL YANG LAIN
Disamping ketiga model diatas masih banyak model yang telah dikembangkan antara lain:
1. Model Casey Shaffer 1964, dalam menentukan expected profit sama dengan
Friedman, estimasi biaya diasumsikan sama dengan biaya aktual proyek sama dengan Gates, yang berbeda hanya pada perhitungan probabilitas menang, Casey Shaffer
menggunakan dua metode yaitu metode statistik multi distribusi dan single distribusi.
2. Model Park 1962, pada dasarnya sama dengan Friedman, namun Park
merekomendasi adanya hubungan antara optimum mark up dengan besarnya nilai proyek dan jumlah pesaing.
3. Model Broemster 1968, menggunakan perumusan probabilitas untuk menang sama
dengan Ackoff Sasiensi yaitu berdasarkan data-data penawaran terendah saja, dimana penawar terendah merupakan penawar kunci yang perlu diperhatikan, untuk
menghitung expected profit sama dengan Friedman.
4. Model Carr dan Sandhi 1978, mengusulkan Multiple Regression Analysis dengan
tetap mengikuti pendapat dari Friedman, hanya dalam perhitungan probabilitas untuk menang digunakan cara multiple regression dari data-data penawaran terendah saja.
5. Model Loannou dan Leu 1993, mengusulkan model Average Bid Method, yang
berhasil diuji di Italy dan Taiwan. Kurva-kurva penentuan probabilitas untuk menang dan expected profit dibuat dalam bentuk gambar grafik, kurva-kurva untuk
menghitung probabilitas menang mirip dengan perumusan Friedman dengan memodifikasikan mean menjadi standardized mean.
Universitas Sumatera Utara
3.3 PENDEKATAN METODE STATISTIK
Dalam perhitungan probabilitas untuk menang dipilih pendekatan statistik berdasarkan tiga jenis distribusi seperti yaitu Multi Distribusi Discrete, Multi Distribusi
Normal dan Single Distribusi Normal, sesuai dengan penelitian Ancong 1978, Tarranza 1985 dan Casey Shaffer 1964 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Multi Distribusi Discrete adalah distribusi berbentuk histogram gambar 3.1
dimana data-data dari masing-masing pesaing yang dikenal dihitung sendiri- sendiri probabilitasa menangnya.
Frekwensi
Rasio Penawaran Biaya
Gambar 3.1 Histogram Penawaran Biaya 2. Multi Distribusi Normal menggunakan perumusan probabilitas menang sebagai
berikut :
Z = R – Mr Dr ……………………………………..3.9
Dimana : Z = Standart normal variable random. R = 1 + Mark up .
Mr = Mean rasio penawaran biaya dari data kontraktor. Dr = Standart deviasi dari penawaran biaya dari data kontraktor.
Setelah Z dihitung, maka probabilitas menang dapat dicari pada table distribusi normal di buku statistic dengan melihat luasan yang bagian kanan dari gambar 3.2
distribusi normal berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Relative Area = PBoB
1
Fungsi R
Rasio Penawaran Biaya Gambar 3.2 Distribusi Normal Penawaran Biaya
Dalam Multi Distribusi Normal ini probabilitas menang dihitung terhadap masing- masing pesaing.
3. Single Distribusi Normal, perumusan perhitungan probabilitas menang sama
dengan persamaan 3.9, perbedaannya dengan Multi Distribusi Normal adalah di dalam Single Distribusi Normal probabilitas menang dihitung terhadap rata-rata
dari semua pesaing average bidders atau hanya pada satu data penawaran saja
yaitu data penawaran yang terendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN DAN PERBANDINGAN BERBAGAI MODEL
Dari studi kepustakaan, ditemukan bahwa pada umumnya para pakar model strategi penawaran selalu menyebutkan nama Friedman dan Gates sebagai pembanding, dimana
keduanya merupakan peneliti pertama. Jelas terlihat pada model-model penawaran lainnya seperti Casey Shaffer 1964,
Park 1962, Broesmer 1968, Carr Sandhi 1978 maupun Loannou Leu 1993 menyebutkan dan membandingkan hasil penelitian mereka dengan model-model Friedman
dan Gates. Juga dalam pemakaian perumusan statistik yang baru, para peneliti juga melakukan pembahasannya dengan membandingkan dengan model-model Friedman dan
Gates. Model Ackoff Sasiensi juga menggunakan gagasan dari Friedman dan Gates,
namun mereka menggunakan data penawaran yang terendah saja the lowest bid. Dari hasil pembahasan dan membanding-bandingkan model-model penawaran yang ada di sub Bab 3.1,
maka untuk studi strategi penawaran dalam skripsi ini dipilih 3 model penawaran yaitu: Friedman, Gates dan Ackoff Sasiensi di dalam meneliti data-data tender pada proyek
pembangunan perumahan PT.PP. Lonsum di Muara Rupit, Sumatera Selatan.
4.2 PENGAMBILAN DATA TENDER KONSTRUKSI
Pengambilan data-data penawaran dilakukan terhadap perusahaan konstruksi yang mengikuti penawaran tender PT.PP.Lonsum. Data-data penawaran yang dikumpulkan adalah
untuk tiga tahun mulai tahun 2006 sampai tahun 2008, mempertimbangkan persyaratan yang menurut Clough dan Sears 1994 membutuhkan waktu minimal tiga tahun. Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara