KONTRAKTOR DAN KEPUTUSANNYA DALAM PENAWARAN PENGGUNAAN MODEL PENAWARAN

2. Mencari bahan dan material yang kompetitif, penggunaan peralatan berat dan ringan yang

sesuai dengan kebutuhan dan yang ekonomis.

3. Merencanakan jadwal pelaksanaan pekerjaan sependek mungkin, demi menekan biaya-

biaya tak terduga dan overhead.

4. Mempunyai sumber daya manusia yang andal dan keadaan financial yang baik.

Batasan penawaran B ini sudah yang paling optimal, sehingga kalau mau diturunkan lagi sampai penawaran C, maka penawaran akan mengalami kerugian. Penawaran C ini merupakan penawaran yang tak layak.

2.8 KONTRAKTOR DAN KEPUTUSANNYA DALAM PENAWARAN

Untuk menjadi kontraktor yang berhasil dalam kompetisi penawaran, kontraktor harus mempunyai kemampuan untuk menjadi pemenang pada suatu tender yang diikuti. Dalam setiap kompetisi penawaran, kontraktor berambisi sebagai penawar yang terendah agar dapat ditunjuk sebagai calon pemenang, dan semakin tinggi suatu penawaran yang diajukan dengan prtimbangan laba yang besar, maka semakin kecil kemungkinannya menjadi penawar yang terendah atau sebagai pemenang tender. Ada beberapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan penawaran yang perlu diperhatikan Cook, 1985 yaitu : 1. Memilih pekerjaan yang pasti menghasilkan untung, jumlah pesaing sekecil mungkin. 2. Mengikuti tender sesering mungkin, agar probabilitas menang menjadi besar. 3. Mengumpulkan data-data penawaran yang lalu dari berbagai jenis pekerjaan konstruksi. 4. Memaksimalkan expected profit, agar didapat nilai mark up optimum yang paling rendah. Universitas Sumatera Utara Ancong 1978 mengusulkan suatu flow chart permasalahan dari suatu penawaran seperti pada gambar 2.6 berikut ini : PERUSAHAAN KONSTRUKSI REJECT PENAWARAN Gambar 2.6 Flow Chart Permasalahan Penawaran Ancong, 1978

2.9 PENGGUNAAN MODEL PENAWARAN

Model penawaran adalah suatu bentuk penawaran yang dibuat oleh pakar-pakar penawaran, dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pembuatan suatu penawaran, yaitu dengan memaksimalkan expected profit pada penawaran tersebut. Ada beberapa persyaratan dalam penggunaan model penawaran Clough and Sears, 1994, dan Ancong, 1978 sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data-data penawaran yang lalu minimal 3 tahun. 2. Mengumpulkan data-data biaya actual dari pekerjaan yang sejenis.

3. Keadaan ekonomi adalah normal. 4. Tujuan dari perusahaan konstruksi adalah mencari untung.

5. Kontraktor-kontraktor mempunyai kemampuan yang sama dalam menangani proyek

tender yang diikuti. C L I E N T PENGARUH EKSTERNAL PESAING LEVERANSIR MATERIAL KEPUTUSAN PENAWARAN ESTIMASI KEPUTUSAN KONDISI DARI PERUSAHAAN : • PROYEK YANG DITANGANI • SUMBER KEUANGAN Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLODI

3.1 MODEL-M0DEL STRATEGI PENAWARAN

Model-model strategi penawaran seperti yang telah dijelaskan pada sub Bab 2.5 dan 2.6, pada dasarnya para pakar menggunakan perumusan dari probabilitas untuk menang yang berbeda, dimana hasil perhitungan probabilitas untuk menang ini digunakan untuk mencari besaran expected profit maximum dengan berbagai variasi besaran mark up, setelah dilakukan perhitungan expected profit, maka dengan menentukan besaran expected profit yang paling maksimum, maka didapatkan nilai mark up optimum yang akan digunakan dalam pengajuan suatu harga penawaran. Perumusan probabilitas P untuk menang pada umumnya adalah sebagai berikut : P = Bo – Us . C ……………………………………………………3.1 Dimana : C = Estimasi biaya proyek. Bo = Harga penawaran proyek. Us = Rasio biaya actual terhadap estimasi biaya.

3.1.1 Model Friedman

Model Friedman 1956 menggunakan duah buah perumusan probabilitas untuk menang sebagai berikut :

a. Probabilitas menang dimana identitas dari pesaing dikenal known bidders,

perumusan probabilitasnya adalah sebagai berikut : PCoWinBo = PBoB i x PBoB 1 x ….. x PBoB n …………..…………3.2 Dimana : PCoWinBo = Probabilitas untuk menang terhadap semua pesaing yang dikenal. Universitas Sumatera Utara