Metode Analisis Data Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

F. Metode Analisis Data

Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Erlina dan Mulyani 2008:102, ”tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”. Menurut Ghozali 2005:110, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis statistik dan analisis grafik. ii. Analisis Statistik Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari: a. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, Universitas Sumatera Utara b. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2005:115 iii. Analisis Grafik Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau VIF 10 Ghozali, 2005:91. Universitas Sumatera Utara 2. Pengujian Hipotesis I, II, dan III a. Uji Beda Z-test Alat analisis Uji Z digunakan apabila data pada penelitian ini berdistribusi normal, deviasi standar populasi tidak diketahui, dan jumlahnya lebih dari 30. Jika |zhitung| ztabel maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika |zhitung| ztabel maka H diterima dan H a ditolak. Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. α = 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya sig. α = 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. 1. Hipotesis I H 1: μ1 = μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. H a 1 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaano signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. Universitas Sumatera Utara 2. Hipotesis II H 2: μ1 = μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. H a 2 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. 3. Hipotesis III H 3 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. H a 3 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. Universitas Sumatera Utara b. Uji Mann Whitney Pengujian dengan Mann Whitney digunakan apabila distribusi data dalam penelitian ini tidak normal dan sampel yang digunakan lebih dari 30. Jika Z hitung Nilai kritis Wilcoxon maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika Z hitung Nilai kritis Wilcoxon maka H diterima dan H a ditolak. Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. α = 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya sig. α = 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. 1. Hipotesis I H 1: μ1 = μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. H a 1 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaano signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. Universitas Sumatera Utara 2. Hipotesis II H 2: μ1 = μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. H a 2 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. 3. Hipotesis III H 3 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. H a 3 : μ1 ≠ μ2, Rasio keuangan Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. Universitas Sumatera Utara Jika Z hitung Nilai kritis Wilcoxon maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika Z hitung Nilai kritis Wilcoxon maka H diterima dan H a ditolak. Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. α = 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Sebaliknya sig. α = 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. 3. Pengujian Hipotesis IV a. Analisis Diskriminan Analisis diskriminan merupakan bentuk regresi dengan variabel terikat berbentuk non-metrik atau kategori. Syarat analisis diskriminan adalah data penelitian terdistribusi normal, model yang digunakan adalah: Z = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Keterangan : Z = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress α = Konstanta βi = Koefisien regresi X1 = Current Ratio X2 = Leverage Ratio X3 = Gross Profit Margin X4 = Inventory Turnover X5 = Return On Equity e = Variable pengganggu Universitas Sumatera Utara b. Regresi Logistik Regresi logistik merupakan bentuk khusus analisis regresi dengan variabel dependen bersifat kategori dan variabel independen bersifat kategori, kontinu atau gabungan keduanya. Uji regresi ini digunakan untuk membuktikan pengaruh dari current ratio, debt to total asset ratio, gross profit margin, inventory turnover dan return on equity terhadap kondisi financial distress perusahaan. Syarat regresi logistik adalah data penelitian tidak terdistribusi normal. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Keterangan : Y = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress α = Konstanta βi = Koefisien regresi X1 = Current Ratio X2 = Leverage Ratio X3 = Gross Profit Margin X4 = Inventory Turnover X5 = Return On Equity e = Variable pengganggu Universitas Sumatera Utara

G. Jadwal Penelitian