Prediksi Kebangkrutan dengan Metode Altman

menyebabkan perlunya suatu model yang aplikatif untuk mengetahui kesanggupan perusahaan membayar hutang dan menilai stabilitas perusahaan. d. Pemerintah Prediksi financial distress juga penting bagi pemerintah dan antitrust regulation. e. Auditor Model prediksi financial distress dapat menjadi alat yang berguna bagi auditor dalam membuat penilaian going concern suatu perusahaan. f. Manajemen Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka perusahaan akan menanggung biaya langsung fee akuntan dan pengacara dan biaya tidak langsung kerugan penjualan atau kerugian paksa akibat ketetapan pengadilan. Sehingga dengan adanya model prediksi financial distress diharapkan perusahaan dapat menghindari kebangkrutan dan otomatis juga dapat menghindari biaya langsung dan tidak langsung dari kebangkrutan.

8. Prediksi Kebangkrutan dengan Metode Altman

Edward.L.Altman pada penelitian Almilia dan Kristijadi 2003 merumuskan formula Z-score yang secara umum dapat untuk mengukur kesehatan keuangan suatu perusahaan. Pengukuran rasio Altman yaitu untuk mengetahui potensi kebangkrutan menggunakan perhitungan Z-score. Nilai Z-score akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan manufaktur yang dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Untuk nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan 1,21 Z-score ≤ 1,21, berartiperusahaan mengalami kesulitan keuangan dan resiko tinggi. b. Apabila diperoleh nilai Z-score antara 1,23 sampai 2,9 1,23 Z-score ≤2,9, maka perusahaan dianggap berada pada daerah abu-abu gray area. Pada kondisi ini perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat. Pada gray area ini ada kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan dan ada pula yang tidak mengalami. Jadi pihak manajemen sangat penting dalam penanganannya. c. Untuk nilai Z-score lebih besar dari 2,9 Z-score 2,9 memberikan penilaian bahwa perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat sehingga kemungkinan kebangkrutan sangat kecil. Pengukurannya antara lain : Prediksi kebangkrutan yang diformulasikan Altman dalam bentuk persamaan Z-score: Z = 0,717T 1 + 0,847T 2 + 3,107T 3 + 0,420T 4 + 0,998T 5 Rasio-rasio yang ada dalam formula tersebut, terdiri dari : 1. Working Capital Total Assets T 1 Merupakan rasio yang mendeteksi likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Dimana modal kerja Working Capital diperoleh dari selisih antara aktva lancar dengan utang lancar. Indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada tingkat likuiditas perusahaan adalah indikator- indikator internal, seperti kekurangan kas, besarnya utang dagang, utilisasi modal Universitas Sumatera Utara harta kekayaan, tingginya hutang yang tidak terkendali dan beberapa indicator lainnya. 2. Retairned Earnings Total Assets T 2 Merupakan rasio untuk mengukur besarnya kemampuan suatu perusahaan alam menghasilkan keuntungan, ditinjau dari kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam memperoleh laba. 3. Earning Before Interest and Taxes Total Assets T 3 Merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah adanya masalah pada kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah tingginya piutang dagang, tingkat penjualan yang rendah, besarnya persediaan, rendahnya perputaran piutang, kecilnya kredibilitas perusahaan, serta kesediaan member kredit pada konsumen yang tidak dapat membayar tepat pada waktunya. 4. Book Value of Equity Book Value of Total Liabilities T 4 Merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya melalui modal sendiri. 5. Sales Total Assets T 5 Merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini dapat pula digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan oleh perusahaan untuk menghasilkan revenue. Universitas Sumatera Utara Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada aktivitas perusahaan yang kemudian akan berpengaruh pada rasio-rasio tersebut diatas adalah rendahnya pangsa pasar produk kunci, berpindahnya penguasaan pasar para pesaing, kecilnya modal kerja, rendahnya perputaran persediaan, kepercayaan konsumen yang rendah, dan beberapa indikator lainnya.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu