Pengujian Hipotesis II Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis I

mengalami financial distress dan mean rank sebesar 11,93 untuk financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis I yang menyatakan “Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress” dapat diterima.

b. Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis II dilakukan dengan uji Mann-Whitney yang merupakan salah satu uji statistik untuk membandingkan dua atau lebih variabel independen atau variabel bebas, apakah terjadi perbedaan antara kedua atau lebih variabel tersebut. Dalam pengujian hipotesis II ini yang dibandingkan adalah rasio-rasio keuangan dari perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dan table 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji Mann Whitney Hipotesis II Ranks Kategori N Mean Rank Sum of Ranks CR Financial Distress 15 17.83 267.50 Gray Area 33 27.53 908.50 Total 48 DAR Financial Distress 15 35.00 525.00 Gray Area 33 19.73 651.00 Total 48 ITO Financial Distress 15 20.20 303.00 Gray Area 33 26.45 873.00 Total 48 ROE Financial Distress 15 21.77 326.50 Gray Area 33 25.74 849.50 Total 48 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2010 Tabel 4.10 Hasil Uji Mann Whitney Hipotesis II Test Statistics a CR DAR ITO ROE Mann-Whitney U 147.500 90.000 183.000 206.500 Wilcoxon W 267.500 651.000 303.000 326.500 Z -2.225 -3.505 -1.435 -.912 Asymp. Sig. 2- tailed .026 .000 .151 .362 a. Grouping Variable: Kategori Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2010 Berdasarkan hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa variable current ratio memiliki nilai probabilitas p=0,0260,05, sehingga H ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio current ratio antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan Universitas Sumatera Utara perusahaan yang berada pada gray area. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai current ratio yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada gray area, yang ditunjukkan dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 17,83 untuk perusahaan yang mengalami financial distress dan mean rank sebesar 27,53 untuk perusahaan yang berada pada gray area. Hasil uji Mann Whitney pada debt to total asset ratio diperoleh nilai probabilitas p=0,0000,05, sehingga H ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio debt to total asset ratio antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berda pada gray area. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai debt to total asset ratio yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada gray area, yang ditunjukkan dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 35,00 untuk perusahaan yang mengalami financial distress dan mean rank sebesar 19,73 untuk perusahaan yang berada pada gray area. Hasil uji Mann Whitney pada inventory turnover diperoleh nilai probabilitas p=0,1510,05, sehingga H diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio inventory turnover antara Universitas Sumatera Utara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada pada gray area. Hasil ini didukung dengan nilai mean rank yang tidak berbeda jauh yaitu masing-masing sebesar 20,20 untuk perusahaan yang mengalami financial distress dan mean rank sebesar 26,45 untuk perusahaan yang berada pada gray area. Hasil uji Mann Whitney pada return on equity diperoleh nilai probabilitas p=0,3620,05, sehingga H diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio return on equity antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada pada gray area. Hasil ini didukung dengan nilai mean rank yang tidak berbeda jauh yaitu masing-masing sebesar 21,77 untuk perusahaan yang mengalami financial distress dan mean rank sebesar 25,74 untuk perusahaan yang berada pada gray area. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis II yang menyatakan “Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang berada pada gray area dapat diterima.

c. Pengujian Hipotesis III