Uji Multikolinearitas Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Asymp.Sig.2-tailed Kolmogorov-Smirnov dari variabel current ratio, inventory turnover, dan return on equity lebih kecil dari 0,05 atau terdistribusi tidak normal, hanya variabel debt to asset ratio dan gross profit margin yang terdistribusi normal karena memiliki nilai lebih besar dari 0,05 yaitu 0,17. Karena hanya dua saja variabel yang terdistribusi normal, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis I, hipotesis II, dan hipotesis III menggunakan Uji Mann Whitney sedangkan hipotesis IV digunakan regresi logistik.

b. Uji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi yang tidak memiliki gejala korelasi yang kuat antarvariabel bebasnya. Multikolinearitas adalah keadaan adanya korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain, dalam hal ini disebut variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antarvariabel bebas tersebut sama dengan nol. Jejak multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai korelasi antarvariabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas I Correlation Matrix Constant CR DAR GPM ITO ROE Step 1 Constant 1.000 -.923 -.998 -.987 .524 .554 CR -.923 1.000 .908 .865 -.802 -.448 DAR -.998 .908 1.000 .985 -.508 -.568 GPM -.987 .865 .985 1.000 -.415 -.559 ITO .524 -.802 -.508 -.415 1.000 .189 ROE .554 -.448 -.568 -.559 .189 1.000 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala multikolonieritas antar variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.95 atau 95, matriks korelasi di atas memperlihatkan bahwa korelasi antara variabel debt to total asset dan gross profit margin sebesar 0,985 atau 98,5 yang menunjukkan adanya multikolinearitas yang serius. Untuk mengobati multikoliniearitas dapat dilakukan dengan tidak mengikutsertakan salah satu variabel independen yang mengalami multikolinearitas serius Nachrowi, 2002:125, dalam penelitian ini yang dikeluarkan adalah variabel gross profit margin, sehingga variabel yang digunakan adalah current ratio, debt to total asset ratio, inventory turnover, dan return on equity. Matriks korelasi yang baru sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas II Correlation Matrix Constant CR DAR ITO ROE Step 1 Constant 1.000 .126 -.807 -.287 .167 CR .126 1.000 -.398 -.716 .160 LR -.807 -.398 1.000 .112 -.280 IT -.287 -.716 .112 1.000 -.022 ROE .167 .160 -.280 -.022 1.000 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antar variabel independen. Matriks korelasi di atas memperlihatkan bahwa korelasi antarvariabel independen yang paling besar hanya -0,716 lebih kecil dari 0.90. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel current ratio, debt to total asset ratio, inventory turnover, dan return on equity lolos uji gejala multikolonieritas.

3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis I