Mengikuti Perubahan Dalam Partisipasi Masyarakat Ber-KB

pada harus mencoba menggunakan alat konterasepsi program KB yang terbaru sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sejajar dengan hasil penelitian Maya 2010 bahwa meskipun sudah banyak bermunculan tawaran metode konterasepsi yang baru, namun responden masih tetap memilih menggunakan alat konterasepsi yang sudah lama responden gunakan dengan alasan kenyamanan dan kecocokan. Hasil penelian yang dapat dilihat pada tabel 4.21 menunjukan bahwa ada 10 responden 10,5 yang menyatakan setuju dengan pernyataan menggonta- gati alat kontersepsi sesuka hati responden, ada 61 responden 64,2 menyatakan kurang setuju, dan ada 24 responden 25,3 yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijaya 2008 bahwa mengikuti suatu perubahan dan perkembangan zaman itu perlu jika perubahan tersebut kearah yang lebih baik positif dari keadaan semula, tetapi jika perubahan tersebut kearah yang lebih buruk negatif maka tak perlu dilakukan perubahan. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang dapat dilihat pada tabel 4.22 menunjukan bahwa ada 46 responden 48,4 yang menyatakan mengikuti perubahan merupakan bagian baik, dan ada 49 responden 51,6 responden yang menyatakan mengikuti perubahan merupakan bagian buruk. Dari hasil penelitian yang didapat peneliti berasumsi bahwasannya mengikuti perubahan dalam partisipasi responden ber-KB di Kabupaten Aceh Singkil bukanlah menjadi tren yang harus dilakukan.

5.3 Hubungan Pemutaran Film KB Dengan Keputusan Partisipasi Ber-

KB Responden. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemutaran Film KB dapat mempengaruhi keputusan masyarakat ber-KB dan di Kabupaten Aceh Singkil, dimana ada sebanyak 89 responden 93,7 berpendapat bahwa pemutaran Film KB merupakan bagian baik, dan ada 6 responden 6,3 yang berpendapat bahwa pemutaran film KB merupakan bagian buruk. Pada hasil analisis bivariat dengan uji stasistik Chi Square menunjukan variabel pemutaran Fil KB memiliki hubungan yang signifikan p0,05 terhadap keputusan partisipasi masyarakat ber-KB di Kabupaten Aceh Singkil. Film KB merupakan salah satu jenis media yang digunakan pemerintah untuk mempromosikan program pemerintah menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat dan dapat menjadi komunikasi massa yang dapat menyampaikan pesan lebih efektif dikarenakan tampilan, dan alur cerita dalam Film KB memiliki arti yang penting dalam mempengaruhi penyampaian pesan yang juga dapat mempengaruhi keputusan responden. Hal ini sesuai menurut teori S-O-R dalam Notoatmodjo 2007 yang menyatakan bahwa responden setelah mendapatkan stimulus akan mengalami proses perubahan perilaku yaitu stimulus dapat diterima atau ditolak, stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme diterima dan organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Film KB memiliki hubungan yang signifikan p0,05 terhadap keputusan ber-KB masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil. Hasil penelitian ini dapat disebabkan variabel Film KB menjadikan responden melakukan keputusan untuk ber-KB. Hal ini sesuai dengan teori S-O-R dalam Notoatmodjo 2007 yang menunjukan bahwa setelah organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya, sehingga wajar jika variabel Film KB memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan ber-KB masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil.