Kesesuaian Diksi a. Persoalan Kesesuaian Pilihan Kata Diksi

41 3. Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum. Istilah jargon memiliki beberapa pengertian. Pertama, jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap kurang sopan atau aneh. Tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hibrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca. 25 Makna yang ketiga mempunyai ketumpangtindihan dengan bahasa ilmiah. Dalam hal ini, jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Seperti kata sikon situasi dan kondisi, prokon pro dan kontra, dan lain-lain. 26 4. Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang. Kata slang adalah kata-kata nonstandar yang informal, yang disusun secara khas; atau kata-kata biasa yang diubah secara arbitrer; atau kata-kata kiasan yang khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. 27 Kata-kata slang sering dipinjam dari kosa kata yang khusus dalam jabatan-jabatan tertentu. Kata-kata slang mengandung dua kekurangan. Pertama, hanya sedikit yang dapat hidup terus; kedua, pada umumnya kata-kata slang selalu menimbulkan ketidaksesuaian. Beberapa contoh kata-kata slang seperti rapi jali, mana tahan, eh… ketemu lagi, dan sebagainya. Kesegaran dan daya guna kata-kata slang hanya 25 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Cetakan ke-15 Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 107. 26 Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika, Cetakan ke-1 Bandung: Refika Aditama, 2007, h. 16. 27 Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, h. 108. 42 dirasakan pada saat pertama kali ia dipakai. Tetapi karena terlalu sering dipakai, segera akan lusuh dan kehilangan tenaganya. 5. Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan. 6. Hindarilah ungkapan-ungkapan usang idiom yang mati. 7. Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial.

2. Peranti-peranti Diksi a. Penggunaan Kata Bersinonim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinonimi adalah hubungan antara bentuk bahasa yang mirip atau sama maknanya, sedangkan sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lainmuradif. 28 Keraf mendefinisikan sinonimi dengan suatu istilah yang memiliki pengertian 1 telaah mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna yang sama, dan 2 keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki makna yang sama. Sebaliknya, sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama syn = sama, onoma = nama. 29 Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat menggantikan dan ada pula yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama. Misalnya, kata dibuat bersinonim dengan dibikin, diciptakan, dan 28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi ke-4 Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1315. 29 Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, h. 34.