merupakan analisis data terkait diksi dan konstruksi kalimat dalam
14
Pada umumnya kegiatan penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia terfokus pada nas-nas keagamaan, mulai dari kitab suci al-Qur’an,
al-Hadis, dan tafsir hingga buku-buku tentang dakwah, akhlak, dan buku yang menelaah aneka pemikiran keislaman. Kegiatan tersebut penerjemahan pada
mulanya dilakukan secara trial and error hingga akhirnya mereka
memperoleh berbagai
pengalaman dalam
memecahkan persoalan
penerjemahan. Kemudian pengalaman tersebut dijadikan prinsip, pedoman, dan acuan dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Demikianlah para
penerjemah tersebut umumnya dibesarkan oleh pengalaman individual dan bukan merupakan hasil belajar formal.
2
Di Indonesia, aktifitas penerjemahan selain kerap dilakukan pada bidang keagamaan, juga dilakukan terhadap hal-hal yang bersifat umum, seperti
penerjemahan terhadap karangan ilmiah, buku-buku fiksi maupun nonfiksi bahasa asing, dan jurnal serta sarana lain yang memungkinkan seseorang
dapat mengikuti perkembangannya. Banyak yang beranggapan bahwa penerjemahan adalah sekadar
pengalihbahasaan. Lebih tepat bila dikatakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan message dari teks sumber TSu ke dalam teks sasaran
TSa.
3
Dengan demikian, idealnya adalah TSa terjemahan akhirnya berisi pesan yang sepadan dengan pesan dalam TSu.
2
Ibid., h. 3.
3
Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2006, h. 24.
15
Hal ini kelihatannya sederhana. Namun, kalau dikaji lebih dalam, ada masalah yang dapat timbul dari istilah sepadan di atas. Kalau dipandang
sebagai keserupaan pesan TSu dan TSa, maka masalahnya siapa yang membaca TSu dan siapa yang membaca TSa? Sudah barang tentu orangnya
tidak sama. Bukan hanya orangnya yang tidak sama, tetapi kebudayaan yang melatari kedua jenis pembaca TSu dan TSa juga berbeda. Oleh karena itu,
untuk menghasilkan pesan yang sepadan, penerjemah harus memahami dan menyesuaikan terjemahannya dengan calon pembaca atau pendengarnya.
Oleh karena itu, bila seseorang menjadi penerjemah jangan berpikir “Bagaiman kalimat ini diterjemahkan?”, tetapi “Bagaimana pesan dalam teks
ini terungkapkan dalam bahasa sasaran?”