Kepemilikan saham manajerial X Tipe industri X Profitabilitas X Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Objek Penelitian

c. Kepemilikan saham manajerial X

3 Kepemilikan saham manajerial diukur berdasarkan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen dibandingkan dengan total saham perusahaan yang beredar pada akhir tahun. Kepemilikan saham manajerial yang digunakan minimal 5, dikarenakan kepemilikan saham jauh dibawah 5 merupakan data yang jauh dari kumpulan data lainnyaoutlier sehingga akan mempengaruhi analisis data jika digunakan dan memungkinkan terjadinya bias yang lebih besar. Metode pengukuran ini telah dilakukan oleh dua peneliti sebelumnya yaitu Pian 2010 dan Tamba 2011.

d. Tipe industri X

4 Dalam penelitian ini, tipe industri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu industri yang high-profile dan industri yang low-profile. Tipe industri perusahaan diukur dengan variabel dummy dimana high-profile akan diberi score 1 yaitu untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan komunikasi, kesehatan, transportasi dan parawisata. Score 0 diberikan untuk perusahaan low-profile, yang meliputi bidang bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal dan produk rumah tangga.

e. Profitabilitas X

5 Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity ROE yang menunjukkan tingkat pengembalian modal sendiri. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba profitabilitas pada tingkat penjualan, aset, dan modal.

f. Kinerja lingkungan X

6 Sistem peringkat kinerja lingkungan sesuai program Kementrian Lingkungan Hidup yaitu PROPER diindikasikan dalam lima warna, yaitu emas score 5, hijau score 4, biru score 3, merah score 2, dan hitam score 1. Dikarenakan penilaian PROPER diberikan kepada regional perusahaan, bagi perusahaan yang memiliki dua penilaian PROPER, maka score tertinggi yang akan digunakan dikarenakan dalam Annual Report pun perusahaan lebih memilih untuk menampilkan score yang lebih tinggi. Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel X Variabel Indikator Skala Pengukuran Kepemilikan Saham Asing X1 �����ℎ ����������� ��ℎ�� ��ℎ�� ����� ����� ��ℎ�� ���� ������� × 100 Rasio Kepemilikan Saham Institusional X2 �����ℎ ����������� ��ℎ�� ���ℎ ��ℎ�� ������������� �����ℎ ��ℎ�� ���� ������� × 100 Rasio Kepemilikan Saham Manajerial X3 �����ℎ ����������� ��ℎ�� ���ℎ ��ℎ�� ��������� �����ℎ ��ℎ�� ���� ������� × 100 Rasio Tipe Industri X4 Score 1 untuk perusahaan High Profile Score 0 untuk perusahaan Low Profile Variabel Dummy Profitabilitas X5 ��� ������ ����� ����� ����� ������ × 100 Rasio Kinerja Lingkungan X6 Pemberian Score pada peringkat yang diperoleh perusahaan sesuai dengan penilaian PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup Variabel Dummy

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen variabel output kriteria konsekuen endogen terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sugiyono, 2009. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel terikat adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR. Pengungkapan ini diukur dengan proksi CSRDI Corporate Social Responsibility Disclosure Index yang terdiri dari 79 item. Metode pengukuran pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR mengacu pada pengukuran yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya Jenia 2011 dan Ahmad 2011. Rumus perhitungan CSRDI adalah sebagai berikut: ����� = � � Keterangan: CSRDI = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan n = Jumlah disclosure perusahaan k = Jumlah content analyze disclosure perusahaan dimana K=78 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Y Variabel Indikator Skala Pengukuran Pengungkapan Corporate Social Reaponsibility Y Luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan dengan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Score 1 jika mengungkapkan, dan score 0 jika tidak mengungkapkan. CSRDI = � � Rasio

3.3 Populasi, Teknik

Sampling dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi Sekaran, 2006. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013. Alasan pemilihan manufaktur dan pertambangan adalah kedua jenis perusahaan tersebut melakukan aktivitasnya berhubungan langsung dengan penggunaan dan pencemaran lingkungan. Maka jumlah populasi pada penelitian ini adalah 180 perusahaan diperoleh dengan menjumlahkan total perusahaan manufaktur dan pertambangan.

3.3.2 Teknik Sampling

Metode penarikan sampel penelitian adalah purposive sampling method, yaitu metode sampling dengan membatasi sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. perusahaan manufaktur dan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013. 2. perusahaan tersebut mengeluarkan data laporan tahunan lengkap dan laporan Corporate Social Responsibility CSR untuk periode 2011-2013 yang dapat diakses melalui pojok Bursa Efek Indonesia BEI. 3. perusahaan tersebut terdaftar sebagai peserta PROPER Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2011- 2013. 4. memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel Kriteria Pemilihan Sampel dapat dilihat pada Tabel 3.2

3.3.3 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Tabel 3.3 Kriteria Pemilihan Sampel No Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah perusahaan 1 Seluruh perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2012 dan 2013 180 2 Perusahaan tersebut tidak mengeluarkan data laporan tahunan dan laporan CSR selama tahun 2012 dan 2013 45 3 Perusahaan tersebut tidak terdaftar sebagai peserta PROPER tahun 2012 dan 2013 85 4 Perusahaan tersebut tidak mengungkapkan variabel- variabel yang dibutuhkan dalam penelitian 8 5 Sampel Penelitian 42 Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel Penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN Perusahaan Manufaktur 1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 2 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 3 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 4 CTBN Citra Tubindo Tbk 5 JPRS Jaya Pari Steel Tbk. 6 KRAS Krakatau Steel Tbk. 7 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk. 8 BUDI Budi Acid Jaya Tbk. 9 TPIA Chandra Asri Petrochemical 10 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 12 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk. 13 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk. 14 INKP Indah Kiat Pulp Paper Tbk. 15 INRU Toba Pulp Lestari Tbk. 16 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 17 SPMA Suparma Tbk. 28 GDYR Goodyear Indonesia Tbk. 19 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 20 INDS Indospring Tbk. 21 ADMG Polychem Indonesia Tbk. 22 ARGO Argo Pantes Tbk. 23 INDR Indorama Synthetic Tbk. 24 UNTX Unitex Tbk. 25 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk. 26 VOKS Voksel Electric Tbk. 27 PTSN Sat Nusa Persada Tbk. 28 ADES Akasha Wira International Tbk. 29 DLTA Delta Djakarta Tbk. 30 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 31 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 32 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 33 ULTJ Ultra Milk Industry and Trading Company Tbk 34 GGRM Gudang Garam Tbk. 35 KLBF Kalbe Farma Tbk. 36 MBTO Martina Berto Tbk. 37 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan Pertambangan 38 ADRO Adaro Energy Tbk. 39 BRAU Berau Coal Energy Tbk. 40 MEDC Medco Energi Internasional Tbk. 41 ANTM Aneka Tambang, Tbk 42 INCO Vale Indonesia Tbk.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mengamati data berupa laporan tahunan perusahaan sampel pada periode pengamatan yang diperoleh dengan cara mengunduhnya langsung dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id .

3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan rumusan masalah deskriptif dan asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual, mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Ukuran statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum dan maksimum, mean, dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum digunakan untuk mengetahui range rentang data. Semakin besar nilai range maka semakin besar pula penyimpangan dari nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata mean adalah perbandingan penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data. Standar deviasi adalah rata-rata penyimpangan masing-masing data terhadap nilai yang diharapkan Erlina, 2011.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Tujuan dilakukan pengujian asumsi klasik adalah untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedatisitas, dan uji autokorelasi.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika uji normalitas tidak terpenuhi maka korelasinya menjadi tidak valid. Uji normalitas dapat dilakukan melalui analisa grafik dan analisa statistik. Analisa grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dengan normal probability plot. Distribusi data dikatakan normal jika garis tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik normal plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi ketika antar variabel independen memiliki korelasi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel independen dalam model regresi memiliki korelasi atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF variance inflation factor dan nilai tolerance. VIF adalah estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen Erlina, 2011. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Uji multikolinearitas juga dapat dilakukan dengan melihat koefisien korelasi antar variabel independen. Korelasi antar variabel independen dikatakan memiliki korelasi tinggi jika koefisien korelasinya 0,80.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Heteroskedastisitas terjadi ketika varian residual bersifat tidak konstan. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik nilai residu. Grafik nilai residu menunjukkan tidak adanya gejala heteroskedastisitas jika gambar scater diagram antara SRESID dan ZPRED nilai residu tidak membentuk pola tertentu dan titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasiyang diurutkan waktu atau ruang Situmorang, 2007. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai d pada uji Durbin – Watson. Tabel 3.5 Nilai Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Ghozali 2013: 111

3.5.3 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan pada penelitian ini karena model yang diuji memiliki lebih dari satu variabel independen yang hanya mempengaruhi satu variabel dependen. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + � 6 � 6 + � Keterangan: Y = Pengungkapan Corporate Social CSR α = Konstanta � 1 − � 6 = Koefisien regresi X 1 = Kepemilikan saham asing X 2 = Kepemilikan saham institusional X 3 = Kepemilikan saham manajerial X 4 = Tipe industri X 5 = Profitabilitas X 6 = Kinerja Lingkungan � = Error

3.5.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini menggambarkan kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel independen. Nilainya antara 0 sampai dengan 1, jika semakin mendekati 1 maka model semakin baik.

3.5.5 Uji Hipotesis 1. Uji T

Uji T atau uji signifikansi parsial digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara individu parsial terhadap variabel terikat. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel t hitung t tabel , maka Ho diterima. Sedangkan apabila t hitung lebih besar dari t tabel t hitung t tabel , maka Ho ditolak. Untuk menghitung t hitung menggunakan rumus sebagai berikut Supranto, 2000 : t = � �� dimana : t = t hitung yang diperoleh b = bobot regresi sb = standar deviasi dari variabel bebas Pengukuran hipotesis : a. H o : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 = 0, maka tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 terhadap variabel terikat Y b. Ho : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 ≠ 0, maka ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 terhadap variabel terikat Y c. Level of significant α sebesar 5 d. Ketentuan yang digunakan adalah berdasarkan probabilitas Jika p 0,05, maka Ho diterima Jika p 0,05, maka Ho ditolak 2. Uji F Uji F atau uji signifikansi simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak. Jika F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Penarikan kesimpulan: Jika p 0,05, maka Ho diterima Jika p 0,05, maka Ho ditolak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 180 perusahaan pada tahun 2011-2013. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Jumlah sampel penelitian 42 perusahaan dan periode pengamatan selama 3 tahun sehingga jumlah observasi adalah 126.

4.2 Hasil penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY : Studi Pada Perusahaan Manufaktur Dan Pertambangan Yang Listing Di bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 2 68

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 3 23

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013

0 1 12