Salah satu yang membuat masyarakat khawatir adalah pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Karena berbagai tekanan dari
stakeholders termasuk dari pemerintah dan media massa, perusahaan-perusahaan multinasional menyadari bahwa komitmen kepada tanggung jawab sosial dan
lingkungan telah berubah. Paradigma baru mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terkait erat dengan tanggung jawab lingkungan. Ketiga, ketika Enron
dan World.com bangkrut pada tahun 2001 dan 2002 para akademisi, legislator, dan pemimpin perusahaan mencoba mencari jalan untuk mencegah kejatuhan
perusahaan-perusahaan yang lain.
2.1.1.4 Manfaat Corporate Social Responsibility CSR
Jika diperhatikan dengan saksama, sebenarnya pelaksanaan program Corporate Social Responsibility CSR belum sepenuhnya diterima oleh
masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya perhatian perusahaan terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR. Jika
dikelompokkan, maka sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan
Suharto, 2008 :
a brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, Corporate Social Responsibility CSR bisa memberikan citra perusahaan
yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP dengan bendera “Beyord
Petroleum”-nya, sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
b human resource. Program Corporate Social Responsibility CSR dapat membantu perekrutan karyawan baru, terutama yang memiliki kualifikasi
tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalaman yang tinggi sering bertanya tentang Corporate Social
Responsibility CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR juga dapat
meningkatkan persepsi, reputasi, dan dedikasi dalam bekerja.
c license to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik memberi “izin” atau “restu” bisnis. Karena dianggap
telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
d risk management. Manajemen risiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh
dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan kantor. Membantu budaya “doing the right thing” berguna bagi perusahaan
dalam mengelola risiko-risiko bisnis.
2.1.1.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR
Pengungkapan mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu
usaha Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Pian, 2010. Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis,
pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh laporan keuangan.
Tujuan pengungkapan menurut SEC dikategorikan menjadi dua, yaitu: Protective disclosure yang dimaksudkan sebagai upaya perlindungan terhadap
investor, dan Informative disclosure yang bertujuan memberikan informasi yang layak kepada pengguna laporan Wolk, Francis, Tearney, dalam Wardani, 2009.
Adapun tujuan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan Tamba, 2011 adalah sebagai berikut:
1. untuk meningkatkan dan mempertahankan citra perusahaan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2. untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut
dibebaskannya akuntabilitas sosial. 3. sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya
adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Informasi yang dimuat dalam laporan tahunan ada dua jenis. Yang pertama adalah laporan tahunan dengan pengungkapan wajib yaitu pengungkapan
informasi yang wajib dilaporkan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam No: Kep-38PM.1996 tanggal 17 januari 1996. Jenis yang kedua adalah laporan
tahunan dengan pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan informasi di luar pengungkapan wajib yang diberikan dengan sukarela oleh perusahaan para
pemakai Mahdiyah, 2008 dalam Pian 2010. Salah satu bagian dari pengungkapan sukarela tersebut adalah pengungkapan tanggung jawab sosial
Corporate Social Responsibility perusahaan. Ada beberapa motivasi yang mendorong manajer secara sukarela
mengungkapkan informasi sosial dan lingkungan. Menurut Deegan 2002 dalam Purwanto 2011, alasan tersebut antara lain:
a. keinginan untuk mematuhi persyaratan yang ada dalam undang-undang. b. pertimbangan rasionalitas ekonomi economic rationality. Dari alasan ini,
maka memberikan keuntungan bisnis karena perusahaan melakukan “hal yang benar” dan mungkin dipandang sebagai motivasi utama.
c. keyakinan dalam proses akuntabilitas untuk melaporkan. Artinya, manajer berkeyakinan bahwa orang yang memiliki hak tidak dapat dihindari untuk
memperoleh informasi yang memuaskan, dan tidak peduli dengan cost yang diperlukan untuk menyajikan informasi tersebut.
d. keinginan untuk mematuhi persyaratan penjaminan. Lembaga pemberi jaminan cenderung menghendaki peminjam untuk secara periodik
memberikan berbagai item informasi tentang kinerja dan kebijakan sosial dan lingkungannya.
e. untuk mematuhi harapan masyarakat, barangkali refleksi atas pandangan bahwa kepatuhan terhadap “izin yang diberikan masyarakt untuk beroperasi
atau kontrak sosial tergantung pada penyediaan informasi berkaitan dengan kinerja sosial dan lingkungan.
f. sebagai konsekuensi dari ancaman terhadap legitimasi perusahaan g. untuk me-manage kelompok stakeholder tertentu yang powerful.
h. untuk menarik dana investasi i. untuk mematuhi persyaratan industri atau code of conduct tertentu.
j. untuk memenangkan penghargaan pelaporan tertentu. Contoh penghargaan
yang diberikan oleh The Association of Chartered Certified Accountants.
Oleh karena itu, pengungkapan Corporate Social Responsiility CSR diartikan sebagai suatu proses pengomunikasian dampak sosial dan lingkungan
dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.
2.1.1.6 Teori yang Mendasari Pengungkapan Corporate Social Responsibility