Kepemilikan Saham Asing Kepemilikan Saham Institusional Kepemilikan Saham Manajerial

3. Stakeholders Theory Stakeholders Theory Teori Stakeholder mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Stakeholders adalah semua pihak, internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Stakholder is a group or an individual who can affect, or be affected by, the success or failure of an organization Luk, Yau, Tse, Alan, Sin, Leo, dan Raymond, dalam Asmiran, 2013. Berdasarkan asumsi tersebut, maka perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial. Perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta mendudukkannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan keputusan, sehingga dapat mendukung pencapaiam tujuan perusahaan, yaitu stabilitas usaha dan jaminan going concern. 2.1.2 Ruang Lingkup Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR pada Perusahaan

2.1.2.1 Kepemilikan Saham Asing

Mengacu pada Pasal 1 ayat 8 UU No. 25 Th. 2007, kepemilikan saham asing merupakan proporsi saham biasa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, pemerintah serta bagian-bagiannya yang berstatus luar negeri. Perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan hambatan geografis dan bahasa. Oleh sebab itu, perusahaan dengan kepemilikan asing yang besar akan terdorong untuk melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara sukarela dan luas Xiao et Al, 2004 dalam Tamba 2011. Metode pengukuran yang telah dilakukan oleh yang dapat dirumuskan: ����������� ��ℎ�� ����� = �����ℎ ����������� ��ℎ�� ��ℎ�� ����� ����� ��ℎ�� ���� ������� × 100

2.1.2.2 Kepemilikan Saham Institusional

Kepemilikan saham institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak- pihak yang berbentuk institusi seperti yayasan, bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, perusahaan berbentuk perseroan PT, dan institusi lainnya. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka merupakan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Oleh karena menguasai saham mayoritas, maka pihak institusional dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen secara lebih kuat dibandingkan dengan pemegang saham lainnya Tamba, 2011. Struktur kepemilikan institusional dapat diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemilik dan kepemilikan oleh blockholder, yang dirumuskan: ����������� ������������� = �����ℎ ����������� ��ℎ�� ���ℎ ��ℎ�� ������������� �����ℎ ��ℎ�� ���� ������� × 100

2.1.2.3 Kepemilikan Saham Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kondisi yang menunjukkan bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan atau manajer tersebut sebagai pemegang saham perusahaan Rustiarini, 2008 dalam Tamba, 2011. Pihak tersebut adalah mereka yang duduk di dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan. Keberadaan manajemen perusahaan mempunyai latar belakang yang berbeda, antara lain: pertama, mereka mewakili pemegang saham institusional. Kedua, mereka adalah tenaga-tenaga profesional yang diangkat oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Ketiga, mereka duduk di jajaran manajemen perusahaan karena turut memiliki saham. Struktur kepemilikan manajerial dapat diukur sesuai dengan proporsi saham biasa yang dimiliki oleh manajerial, dapat dirumuskan: ����������� ���������� = �����ℎ ����������� ��ℎ�� ���ℎ ��ℎ�� ��������� �����ℎ ��ℎ�� ���� ������� × 100

2.1.2.4 Tipe Industri

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY : Studi Pada Perusahaan Manufaktur Dan Pertambangan Yang Listing Di bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 2 68

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 3 23

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013

0 1 12