Hasil survei pendahuluan di RSU Dr. Pirngadi Medan, pada tahun 2009 terdapat penderita stroke yang dirawat inap 298 orang dan 114 orang diantaranya meninggal
dunia dengan CFR 38,25. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita stroke rawat inap yang meninggal di RSU
Dr. Pirngadi Medan tahun 2009.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita stroke rawat inap yang meninggal di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2009.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita stroke rawat inap yang meninggal di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2009.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang
meninggal berdasarkan sosiodemografi, yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal.
b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang
meninggal berdasarkan hasil CT Scan. c.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan tipe stroke.
Universitas Sumatera Utara
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang
meninggal berdasarkan letak kelumpuhan. e.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan onset serangan.
f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang
meninggal berdasarkan jenis serangan stroke. g.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan faktor risiko.
h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang
meninggal berdasarkan lama rawatan rata-rata. i.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan sumber biaya.
j. Untuk mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan tipe stroke.
k. Untuk mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan jenis serangan stroke.
l. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan tipe stroke.
m. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan jenis serangan
stroke. n.
Untuk mengetahui distribusi proporsi onset serangan berdasarkan tempat tinggal.
o. Untuk mengetahui distribusi proporsi onset serangan berdasarkan tipe stroke.
p. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis serangan stroke berdasarkan tipe
stroke. q.
Untuk mengetahui distribusi proporsi faktor risiko berdasarkan tipe stroke.
Universitas Sumatera Utara
r. Untuk mengetahui distribusi proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan tipe
stroke.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai informasi bagi pihak Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan
mengenai karakteristik penderita stroke rawat inap yang meninggal dalam upaya peningkatan penyediaan fasilitas perawatan dan pengobatan stroke.
1.4.2. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak lain untuk melakukan
penelitian selanjutnya dan referensi bagi perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Pembuluh Darah Otak Otak merupakan organ vital yang bertanggung jawab atas fungsi mental dan
intelektual seperti berpikir, menafsirkan apa yang diterima oleh indra kita serta mengontrol gerakan-gerakan sadar kita. Otak tersusun dari belahan otak besar
hemisfer serebri, batang otak dan otak kecil serebelum. Pesan-pesan yang menuju dan berasal dari anggota tubuh akan dihantarkan lewat medula spinalis serta batang
otak. Serebrum otak besar merupakan pusat pemikiran dan kesadaran seseorang, pusat untuk mengawali kemampuan menguasai bahasa, pemusatan perhatian
focusing, memori, dan pikiran. Serebelum otak kecil yang terletak di bagian bawah atau belakang, merupakan otak yang kecil dan menjadi pusat koordinasi otot
dan keseimbangan badan, serta mengawali proses pernafasan dan metabolisme badan. Terdapat dua hemisfer serebri yaitu hemisfer serebri sinistra kiri dan
hemisfer serebri dextra kanan. Hemisfer serebri dapat dibagi menjadi lobus frontalis, parietalis, occipitalis serta lobus temporalis. Dua hemisfer otak
dihubungkan secara anatomis dan saling berkaitan secara fungsional. Hemisfer serebri kiri hemisfer serebri sinistra mengendalikan kemampuan memahami dan
menghasilkan bahasa serta lebih berkaitan dengan berpikir matematis atau logis, sedangkan hemisfer serebri kanan hemisfer serebri dextra mengendalikan orientasi
ruang maupun lebih berkaitan dengan pemikiran abstrak dan imaginer serta kemampuan seni Gambar 2.1, gambar 2.2.
4,13
Universitas Sumatera Utara