Umur dan Jenis Kelamin

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Penderita Stroke yang Meninggal

6.1.1. Sosiodemografi

Sosiodemografi terdiri dari umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tempat tinggal.

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan umur dan jenis kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.1. Gambar 6.1. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Rawat Inap yang Meninggal Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 Berdasarkan gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi laki-laki kelompok umur termuda 32-39 tahun 1,8, meningkat sampai kelompok umur 56-63 tahun 14,9, menurun pada kelompok umur 64-71 tahun 14,0, menurun sampai kelompok umur tertua 80-86 tahun 1,8. Proporsi perempuan kelompok umur termuda 32-39 tahun 2,6, meningkat sampai kelompok umur 48-55 tahun 10,5, Universitas Sumatera Utara menurun pada kelompok umur 56-63 tahun 7,0, meningkat pada kelompok umur 64-71 tahun 13,2, menurun sampai kelompok umur tertua 80-86 tahun 3,5. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 50 dan perempuan 50. dengan sex ratio 100. Penderita stroke yang meninggal paling muda adalah umur 32 tahun sebanyak 1 orang 0,9 dengan jenis kelamin perempuan, mengalami stroke iskemik non hemoragik, merupakan serangan stroke pertama kalinya, tidak mengalami kelumpuhan, onset serangan 6 jam, faktor risiko tidak tercatat, dan lama rawatan 2 hari. Penderita stroke yang meninggal paling tua adalah umur 86 tahun sebanyak 1 orang 0,9 dengan jenis kelamin laki-laki, mengalami stroke iskemik non hemoragik, merupakan serangan stroke berulang, mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh sebelah kanan hemiparesis dextra, onset serangan 6 jam, dan lama rawatan 3 hari. Penderita stroke perempuan yang meninggal sebagian besar berusia ≥55 tahun 73,2 dimana aktivitas yang dilakukan sudah berkurang dan mengalami menopause. Menurut Shimberg 1998, perempuan mempunyai hormon estrogen yang melindungi dirinya dari risiko stroke sampai melewati masa-masa melahirkan anak menopause. 16 Hormon estrogen dapat menekan lipoprotein penyebab penggumpalan darah dan penyumbat aliran darah. Estrogen juga dapat meningkatkan HDL kolesterol baik dan HDL ini menurunkan LDL kolesterol jahat karena LDL dapat menimbulkan plak-plak di dalam darah.yang sering menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Selain itu estrogen berpengaruh terhadap elastisitas pembuluh darah Universitas Sumatera Utara dan kemampuannya melebar serta berkontraksi, dan mempengaruhi tekanan darah serta aliran darah. 37 Stroke dapat menyerang semua usia, namun usia lanjut cenderung mengalami stroke dan meninggal atau menimbulkan kecacatan menetap. Pada usia lanjut organ manusia akan semakin mengalami kemunduran sejalan dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Hal ini merupakan sifat alamiah dan tidak dapat dihambat. Sel-sel tubuh semakin lemah untuk mempertahankan diri terhadap setiap perlawanan yang datang ke dalam tubuh. 38 Hal ini sejalan dengan penelitian Pramita 2008 di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi dengan desain case series, penderita stroke yang meninggal sebagian besar pada golongan umur 64 tahun 48,3. 39

b. Suku