Pencegahan Tersier Pemeriksaan Fisik Adapun pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan fisik secara

arteri sebagai penyebab stroke. Selain itu, pemeriksaan USG juga bermamfaat untuk mendeteksi suatu spasme pembuluh darah setelah penderita mengalami stroke perdarahan subaraknoid akibat pecahnya aneurisme. vii. Ekokardiografi Ekokardiografi bermamfaat untuk menganalisis kemungkinan adanya kelainan anatomi dan fungsi jantung seperti kelainan fungsi katup jantung yang menyebabkan timbulnya emboli yang berpotensi menyumbat arteri di otak dan menimbulkan stroke.

2.10.2. Pencegahan Tersier

17,36 Tujuan pencegahan tersier adalah untuk membantu penderita stroke agar kelumpuhan yang dialami tidak bertambah berat dan penderita lebih mandiri dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan rehabilitasi. Tujuan rehabilitasi penderita stroke menurut WHO adalah untuk memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu, readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpersonal dan aktivitas sosial serta dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari. Rehabilitasi dilakukan dalam tiga bentuk yaitu a. Rehabilitasi fisik Rehabilitasi ini mengatasi masalah gerakan seperti duduk, berdiri, jalan, berbaring, berlutut, dengan memberikan latihan yang teratur. Penderita dilatih dan dipersiapkan untuk kegiatan sehari-hari seperti latihan mengenakan baju, sandal, Universitas Sumatera Utara makan, mandi, buang air besar. Gangguan berbahasa, berkomunikasi, harus ditanggulangi secara bertahap, sehingga dapat dicapai keadaan yang optimal. b. Rehabilitasi mental Rehabilitasi ini mengatasi masalah emosi seperti mudah tersinggung, kehilangan motivasi, sedih, depresi yang dirasakan oleh penderita stroke setelah selamat dari stroke. Masalah ini dapat diatasi dengan menjalani kehidupan yang lebih santai dan rileks, dan keluarga memberikan semangat dan motivasi agar penderita merasa bahwa dia masih dihargai dalam keluarga. c. Rehabilitasi sosial Rehabilitasi ini mengatasi masalah perubahan gaya hidup pada penderita stroke, pekerjaan, hubungan perorangan, dan aktivitas. Dalam mengatasi masalah ini, harus memperhatikan keadaan penderita, keadaan keluarga, hubungan dengan masyarakat di sekitarnya, di lingkungan pekerjaan, kumpulan profesi dan kumpulan lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Defenisi Operasional

3.2.1. Penderita stroke yang meninggal adalah pasien yang didiagnosis stroke yang

dirawat inap dan meninggal berdasarkan hasil pemeriksaan dan tercatat pada kartu status yang ada di bagian rekam medik. 3.2.2. Umur adalah usia penderita stroke yang meninggal sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikelompokkan dengan menggunakan rumus sturgess: Untuk analisis statistik, umur penderita stroke yang meninggal dikelompokkan atas : 1. 55 tahun 2. ≥ 55 tahun Karakteristik Penderita Stroke yang Meninggal 1. Sosiodemografi: Umur Jenis kelamin Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Status perkawinan Tempat tinggal 2. Hasil CT Scan 3. Tipe stroke 4. Letak kelumpuhan 5. Onset serangan 6. Jenis serangan stroke 7. Faktor risiko 8. Lama rawatan rata-rata 9. Sumber biaya Universitas Sumatera Utara