6.1.2. Hasil CT Scan
Proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan hasil CT Scan di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.8.
1,6 1,6
1,6 3,1
3,1 3,1
4,7 6,2
34,4 40,6
10 20
30 40
50 60
70 80
Iskemik PIS
Tidak tercatat
PIS + Iskemik
PSA PSD
PIS + PSD
PIS + PSA
PIS + PSA +
PSD PIS +
PSA + Iskemik
Hasil CT Scan
P ro
p o
rs i
Gambar 6.8. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Rawat Inap yang Meninggal Berdasarkan Hasil CT Scan di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2009
Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa hasil CT Scan tertinggi adalah iskemik 40,6 dan terendah PIS dan PSD 1,6, PIS dan PSA 1,6, PIS, PSA dan
iskemik 1,6. Tingginya proporsi iskemik disebabkan karena iskemik stroke non
hemoragik merupakan satu bagian tipe stroke sedangkan hasil CT scan yang lainnya seperti PIS, PSA, PSD dan kombinasi merupakan bagian dari tipe stroke perdarahan
hemoragik. CT scan lebih peka untuk membedakan stroke iskemik non hemoragik dan non iskemik hemoragik serta mendeteksi perdarahan hemoragik, seperti lokasi
perdarahan, kekentalan darah, jumlah sel darah yang berlebihan, penggumpalan
Universitas Sumatera Utara
trombosit yang abnormal, mekanisme pembekuan darah yang terganggu. Sementara MRI lebih peka untuk mendeteksi stroke iskemik infark
4,17
PIS perdarahan intraserebral merupakan stroke hemoragik penyebab kematian yang sering karena sering disertai edema serebral yang menyebabkan
tekanan pada batang otak sehingga memperberat penurunan kesadaran dan gangguan pernafasan akibat suatu perdarahan yang terjadi di dalam otak.
13
Penelitian Pramita 2008 di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi dengan desain case series,
penderita stroke hemoragik yang meninggal sebagian besar mengalami perdarahan intraserebral PIS sebanyak 65,5.
39
6.1.3. Tipe Stroke
Proporsi penderita stroke rawat inap yang meninggal berdasarkan tipe stroke di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.9.
36,8 23,7
39,5
Hemoragik Non hemoragik
Hemoragik dan non hemoragik
Gambar 6.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Rawat Inap yang Meninggal Berdasarkan Tipe Stroke di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.9. dapat dilihat bahwa tipe stroke tertinggi adalah hemoragik 39,5 dan terendah kombinasi hemoragik dan non hemoragik 23,7.
Menurut Santosh Lal 1998, stroke hemoragik perdarahan merupakan stroke yang paling mematikan dengan CFR 50-90. Stroke hemoragik sangat
berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan luas yang diakibatkan oleh darah yang mengalir keluar dari pembuluh darah masuk ke seluruh jaringan otak,
merusak neuron sel-sel otak. Darah ini dapat menimbulkan tekanan pada jaringan otak yang dapat menyebabkan korban stroke mengalami sakit kepala yang sangat
hebat.
16
Penelitian Murfi 2003 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan desain case series, sebagian besar penderita stroke yang meninggal adalah penderita stroke
hemoragik sebanyak 86,2.
40
Universitas Sumatera Utara
6.1.4. Letak Kelumpuhan