Defenisi Stroke Meninggal Akibat Stroke

Otak merupakan organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh. Diperkirakan, metabolisme otak menggunakan sekitar 18 dari total konsumsi oksigen tubuh. Oleh karena itu, masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan oksigen cukup singkat. Dan hal ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darah terhenti atau tersumbat. 14

2.2. Defenisi Stroke

Stroke merupakan gangguan fungsi syaraf yang disebabkan adanya ketidakseimbangan aliran darah dalam otak, dan dapat timbul secara mendadak dalam waktu beberapa detik atau secara cepat dalam waktu beberapa jam, dengan gejala atau tanda-tanda yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami gangguan pasokan darah. 15 Stroke merupakan hasil penyumbatan yang tiba-tiba terjadi, yang disebabkan oleh penggumpalan, perdarahan, atau penyempitan pada pembuluh darah arteri, sehingga menutup aliran darah ke bagian-bagian otak, dimana darah merupakan pembawa oksigen dan zat-zat makanan ke jaringan otak sehingga sel-sel otak mengalami kematian 16 Stroke adalah penyakit otak paling dekstruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik seperti kecacatan dan kematian, dan keuangan yang besar pada masyarakat. 4 Universitas Sumatera Utara

2.3. Meninggal Akibat Stroke

4,13,17 Setelah terjadi stroke, sel-sel otak yang mati dan hematom yang terbentuk akan diserap kembali reabsorpsi secara bertahap. Setelah stroke iskemik atau perdarahan, sel yang mati dan hematom itu diganti oleh kista yang mengandung cairan serebrospinalis, yaitu cairan yang membasuh otak. Pada kebanyakan kasus, proses alami ini selesai dalam waktu tiga bulan. Pada waktu itu, sebagian penderita mengalami komplikasi seperti penurunan kekuatan alat gerak, masalah dengan kemampuan berpikir dan mengingat, kesulitan menelan, infeksi dada, kelumpuhan yang akhirnya dapat menyebabkan kematian dan cacat. Berdasarkan penelitian Feigin di Australia tahun 2004, sekitar 2 dari 10 orang yang mengalami stroke akut akan meninggal dalam satu bulan pertama, 3 dari 10 orang meninggal dalam satu tahun, 5 dari 10 orang meninggal dalam lima tahun, dan 7 dari 10 orang meninggal dalam sepuluh tahun. Risiko kematian penderita stroke pada tiga hari pertama sekitar 12. Orang yang mengalami perdarahan subaraknoid, risiko kematian dalam dua hari pertama adalah sekitar 35, tetapi setelah itu turun pesat. Risikonya menjadi sekitar 30 pada minggu pertama dan sekitar 10 pada minggu kedua. Salah satu penyebab utama kematian setelah perdarahan subaraknoid pertama adalah perdarahan ulang. Risiko meninggal paling tinggi bagi yang mengalami kehilangan kesadaran pada hari pertama, yang mengalami koma atau mengalami paralisis berat hilangnya sama sekali gerakan di lengan atau tungkai yang terkena. Risiko ini lebih tinggi pada orang berusia lanjut dibandingkan orang yang berusia Universitas Sumatera Utara muda dan yang mengalami inkontinensia tidak dapat mengendalikan buang air akibat stroke. Komplikasi yang paling sering menyebabkan kematian setelah stroke antara lain pembengkakan otak diikuti oleh dislokasi yang menyebabkan tertekannya pusat-pusat vital di otak yang mengendalikan pernapasan dan denyut jantung, pneumonia aspirasi infeksi dada akibat masuknya cairan atau makanan ke dalam paru, septikemia akibat ulkus dekubitus atau infeksi saluran kemih, bekuan darah di arteri jantung infark miokardium dan trombosis vena dalam. 2.4. Klasifikasi Stroke 2.4.1. Stroke Hemoragik