Determinan Meninggal Akibat Stroke

Data hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2007, penyakit stroke merupakan penyebab utama kematian di daerah perkotaan dengan PMR sebesar 15,9 sedangkan di pedesaan PMR mencapai 11,5. Pada kelompok umur 45-54 tahun, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di wilayah perkotaan. Hal ini terkait erat dengan gaya hidup seperti pola makan, dan kebiasaan berolahraga 3,11 Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, stroke termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di bagian neurologi, angka kematian mengalami peningkatan dari 14,2 pada tahun 1988 menjadi 15,8 pada tahun 1999 dan 16,05 pada tahun 2000 25 Berdasarkan penelitian Muharam di Rumah Sakit Padang Sidempuan dengan desain Case Series tahun 2001-2004, menunjukkan bahwa CFR penderita stroke yang dirawat inap sebesar 25,1. Proporsi kematian penderita stroke ini paling banyak disebabkan oleh perdarahan intraserebral sebesar 50. 26

2.9.2. Determinan Meninggal Akibat Stroke

a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah: i. Usia Stroke dapat menyerang semua usia, namun usia lanjut lebih berisiko mengalami stroke dan cenderung meninggal atau menimbulkan kecacatan menetap. Angka kematian stroke yang lebih tinggi banyak dijumpai pada golongan usia lanjut yaitu mulai umur 55 tahun keatas. 14 Menurut penelitian Tarent A tahun 1987-1990 di salah satu rumah sakit di Swedia, kematian akibat stroke paling banyak terdapat pada usia ≥85 tahun dengan proporsi 25, diikuti usia 75-84 tahun dengan proporsi 22, usia 15-64 tahun dengan proporsi 22. 27 Universitas Sumatera Utara ii. Jenis Kelamin Stroke lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan wanita. Namun, kematian akibat stroke lebih banyak dijumpai pada wanita dibanding laki-laki karena umumnya wanita terserang stroke pada usia yang lebih tua. Hal ini disebabkan karena pemakaian hormon estrogen pada wanita sebelum pascamenopause dapat melindungi dirinya dari risiko terjadinya stroke tipe iskemik sebesar 44. 14 Menurut laporan American Heart Association Statistics Subcommitte 2007 menyebutkan bahwa pada tahun 2004, sekitar 61 kematian akibat stroke di Amerika menyerang wanita. Penelitian Zia E dkk tahun 2009 di Swedia dengan desain case control, pada umur 75 tahun kemungkinan perempuan meninggal dunia akibat stroke 1,7 kali dibandingkan laki-laki OR 1,77; 95 CI, 1,3 – 2,3 28 iii. Hereditas Keturunan Faktor genetik di dalam keluarga merupakan faktor risiko stroke. Beberapa penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung dan kelainan pembuluh darah dapat diturunkan secara genetik dari seseorang terhadap keturunannya. Selain itu, pola makan orang tua yang tidak sehat dan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok biasanya akan diikuti oleh anak-anak hingga mereka dewasa. 4,14 iv. Ras atau etnis Ras kulit hitam lebih berisiko terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit putih. Hal ini berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi garam yang tinggi pada ras kulit hitam. Insidensi stroke di daerah Tenggara Timur lebih tinggi dibandingkan Tenggara Barat Amerika. Hal ini disebabkan tingginya kadar garam pada masyarakat di daerah Tenggara Timur Amerika. 14 Menurut penelitian Universitas Sumatera Utara Grude HF dkk tahun 2000-2001 di Amerika Serikat dengan desain case control, kemungkinan orang berkulit hitam meninggal dunia akibat stroke 1,5 kali dibandingkan orang berkulit putih OR 1,55; 95 CI; 1,37 – 1,75. 29

b. Faktor Risiko yang dapat diubah: