Perhitungan Segitiga Kecepatan Perhitungan Kerugian Kalor pada Sudu Gerak

4.4.1 Perhitungan Segitiga Kecepatan

Dari perhitungan awal pada sub bab 4.2, selanjutnya akan dihitung segitiga kecepatan untuk turbin impuls Curtis dengan dua tingkat – kecepatan, sebagai berikut : 1 Kecepatan relatif uap memasuki sudu – gerak baris pertama , dengan sudut masuk uap = , yaitu : = = 54,446 2 Sudut kecepatan relatif uap masuk sudu – gerak baris pertama : = ; ≈ 3 Sudut kecepatan relatif uap keluar sudu-gerak baris pertama : = = 4 Kecepatan relatif uap keluar sudu – gerak baris pertama , dengan koefisien kecepatan ψ = 0,834, yaitu : = 0,834 54,446 = 45,408 5 Kecepatan mutlak uap keluar sudu – gerak baris pertama : = 20,224 Universitas Sumatera Utara 6 Sudut keluar sudu – gerak baris pertama : = ≈ Tabel 4.1 Hasil perhitungan segitiga kecepatan pada sudu gerak tingkat pertama dengan dua tingkat-kecepatan 0,35 Satuan 28,6216 0,40 m 54,446 der der ψ 0,834 - 45,408 20,224 der Gambar 4.2 Segitiga kecepatan sudu gerak Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Perhitungan Kerugian Kalor pada Sudu Gerak

Perhitungan kerugian kalor pada sudu gerak tingkat pertama, yaitu sebagai berikut : 2 Kerugian kalor pada nosel : = 0,36 Entalpi uap sebenarnya setelah keluar nosel titik adalah : = 21,975 + 0, 36 = 217,335 Keadaan uap pada keadaan entalpi , maka diperoleh : - Volume spesifik : 0,02636 - Temperatur : - Entropi : 0.69384 - Tekanan : 3,0912 bar 3 Kerugian kalor pada sudu gerak baris pertama : = = 0,45 Entalpi uap sebenarnya setelah keluar sudu gerak baris pertama titik adalah : = 217,335 + 0,45 = 217,785 Keadaan uap pada keadaan entalpi , maka diperoleh : - Volume spesifik : 0,0259 - Entropi : 0,6949 - Temperatur : - Tekanan : 3,137 bar Universitas Sumatera Utara 4 Kerugian kalor akibat gesekan cakram dengan angin : Adapun penentuan daya gesekan dan ventilasi cakram dihitung dengan menggunakan persamaan Forner yaitu sebagai berikut : dimana : β = 1,76 cakram baris tunggal d = 0,4 m diameter rata-rata cakram n = 1400 rpm putaran turbin = tinggi sudut rata-rata = 10 mm tinggi nosel mm 14 mm γ = bobot spesifik dimana cakram tersebut berputar, harganya sebanding dengan , dengan = 37,487 sehingga γ = 37,487 dengan demikian, maka : = 6,488 . Maka kerugian kalor akibat gesekan cakram dan angin adalah : = 1,472 . Entalpi uap setelah melibatkan kerugian akibat gesekan cakram dan angin, titik adalah : = 216,885 + 1,472 . = 216,886472 Universitas Sumatera Utara 5 Kerugian akibat kecepatan keluar sudu gerak = = 0,01 6 Besarnya penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat pertama, = 3,7049 – 0,36 + 0,45 + 1,472 . = 2,893 7 Kerugian akibat kebocoran uap Rugi-rugi akibat kebocoran uap dicari dengan menentukan terlebih dahulu tekanan kritis dan luas selimut suatu labirin. Tekanan kritis diperoleh dari persamaan berikut : Dimana: : tekanan sebelum masuk nosel, setelah keluar katup pengtur bar = 3,274 bar z : jumlah labirin yang di gunakan untuk turbin satu tingkat, dipilih z = 4 maka : bar = 1,19 bar Tekana uap keluar nozel = 3,0912 bar Karena maka laju uap bocor yang melewati labirin di cari dengan persamaan : Dimana : : volume sfesifik sebelum masuk nosel Universitas Sumatera Utara : luas selimut pada satu labirin : pecepatan gravitasi bumi : koefisien pemanfaatan kecepatan keluar, nilai 0,7 – 0,8 dipilih 0,8 Luas selimut untuk satu labirin dapat dicari dengan persamaan : Diman : s : jarak antara dua buah labirin, dipilih s = 0,4 mm : diameter poros yang digunakan, dipilih = 80 mm Shingga : = 3,14 . 0,08 . 0,0004 = 1,0048 . Maka : = 0,0595 Rugi akibat kebocoran uap yang melewati labirin adalah : = 2,954 8 Besarnya penurunan kalor toltal yang dimanfaatkan pada tingkat pertama, = 3,7049 – 0,36 + 0,45 + 1,472 . + 2,954 = 5,8 Universitas Sumatera Utara 9 Efisiensi internal relatif tingkat pertama 01 η = 78 10 Daya internal tingkat pertama, = = 100

4.5 Dimensi Nosel Dan Sudu Gerak