4 Operating Condition. Perkiraan kondisi daerah operasi yang biasanya
merupakan perkiraan tekanan pada daerah operasi, di set sebesar 101325 Pascal.
5 Boundary Condition. Merupakan penentuan parameter-parameter dan
batasan yang mungkin terjadi pada aliran. Kondisi batas inlet menggunakan velocity Inlet = 81,776
. Temperature Inlet = 88,064 C,
pilihan Direction Specification Method adalah Direction Vector, pilihan Turbulence Specification Method adalah Intensity and Hydraulic Diameter
dengan nilai berturut-turut 10 dan 6,443 mm. Sedangkan kondisi batas outlet menggunakan Total Pressure Outlet = 144700 Pa, temperature
backflow = 60 C, dan pilihan Turbulence Specification Method adalah
Intensity and Hydraulic Diameter dengan nilai berturut-turut 10 dan 30 mm.
6 Solution. Merupakan tahap penyelesaian masalah berupa proses iterasi,
dalam tahap ini skema interpolasi diskritisasi untuk momentum. Postprocessing. merupakan penampilan hasil serta analisa terhadap hasil yang
telah diperoleh.
4.12 Melihat hasil simulasi dengan CFD FLUENT
Hasil perhitungan simulasi dapat langsung ditampilkan pada FLUENT, yang dapat melihat berbagai hasil dalam kontur, vector dan streamline. Seperti
misalnya vector kecepatan dan kontur tekanan pada bidang. Dengan melihat hasil dalam bentuk tertentu diharapkan akan menjadi lebih mudah untuk memahami
dan menganalisis dengan lebih cepat. Misalnya untuk menampilkan hasil iterasi, dapat menggunakan perintah :
1 Display
→ Contour , untuk melihat kontur tekanan, temperatur, dan
sebagainya. 2
Display → Vector, untuk melihat vector kecepatan pada aliran.
3 Display
→ Pathline, untuk melihat lintasan aliran fluida.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN ANALISIS SIMULASI
5.1 Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas berbagai macam hasil dan analisis dari simulasi yang telah dilakukan. Simulasi dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1 Simulasi profil sudu :
- Simulasi vektor kecepatan aliran
- Simulasi kontur tekanan
- Perbandingan koefisien lift dan drag
2 Simulasi kondisi steady-state
- Simulasi vektor kecepatan aliran
- Simulasi kontur tekanan
3 Simulasi turbulensi model k-epsilon k-
ε
5.2 Simulasi Profil Sudu
Secara umum penerapan teori dasar aliran memungkinkan untuk menentukan dengan mudah parameter-parameter aliran yang penting pada tingkat
turbin, misalnya arah rata-rata aliran sesudah melewati sudu turbin, kecepatan aliran yang dikenakan pada sudu-sudu tingkat turbin, dan juga kerja yang
dilakukan uap pada masing-masing tingkat pada turbin secara keseluruhan. Akan tetapi, kondisi aktual aliran uap didalam turbin tidak bersesuaian dengan teori
aliran dalam keseluruhannya. Aliran uap pada tingkat turbin kenyataannya adalah cukup rumit dan mempunya karakter hingga bidang tiga dimensi.
Karena sifat aliran uap pada tingkat turbin tergantung pada kondisi-kondisi aliran pada sisi masuk sudu, bentuk sudu, faktor-faktor geometrik, sudut sisi
masuk uap, dan lain-lain. Maka, maksud dari simulasi sudu turbin ini adalah untuk mengetahui berbagai sifat fisis aliran uap sewaktu melewati sudu,
berdasarkan koefisien kecepatan dan sudut sisi masuk yang telah ditentukan dari hasil analisa.
Universitas Sumatera Utara