Dimensi Nosel Dimensi Sudu Gerak

9 Efisiensi internal relatif tingkat pertama 01 η = 78 10 Daya internal tingkat pertama, = = 100

4.5 Dimensi Nosel Dan Sudu Gerak

Langkah selanjutnya dalam perancangan turbin uap ini adalah menghitung dimensi nosel dan sudu gerak.

4.5.1 Dimensi Nosel

Perhitungan dimensi nosel adalah sebagai berikut : 1 Pemilihan jenis nosel Tekanan uap masuk nosel, = 3,447 bar Tekanan keluar nosel, = 3,274 bar Tekanan kritis uap pada nosel adalah Untuk uap kering jenuh = 0,557 lihat 3.5.1.1 = 0,557 . 3,274 bar = 1,8 bar , maka nosel yang di gunakan adalah nosel konvergen. 2 Pemilihan tinggi nosel, Tinggi nosel dipilih = 10 mm. pemilihan tinggi nosel di sesuikan dengan laju aliran uap. Universitas Sumatera Utara 3 Derajat pemasukan uap, ε = 4,676 4 Luas leher nosel total, Tekanan dan volume spesifik uap sebelum masuk nosel ; = 0,02485 Untuk uap jenuh kering = 1804,03 5 Luas sisi keluar nosel total, Volume spesifik uap keluar dari nosel, = 0,02636 = 1420,78 6 Jumlah nosel yang dipilih adalah = 28 buah 7 Luas leher nosel = 64,43 Universitas Sumatera Utara 8 Luas sisi keluar nosel untuk sebuah nosel, = 50,74 9 Lebar leher nosel, = 6,443 mm 10 Lebar sisi keluar nosel, mm = 5,074 mm 11 Panjang busur cakram nosel, m mm = 5872,856 mm 12 Pitch, t t = 209,745 mm 13 Panjang leher nosel Universitas Sumatera Utara Dimana : : diameter luas sisi keluar nozel = 42,54 mm :diameter rata-rata leher nosel = = 6,443 mm : besarnya nilai , dipilih Maka : = 185,99 mm Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil perhitungan dimensi nosel Tingkat 1 Tekanan uap masuk nosel, 3,447 Volume spedifik uap masuk nosel, 0,02485 Tekanan uap keluar nosel, 3,274 Volume spedifik uap keluar nosel, 0,0266 Tekanan kritis nosel, 1,8 Jenis nosel nosel konvergen Derajat pemasukan uap, ε 4,676 Tinggi nosel, 10 Jumlah nosel, z 28 Luas leher nosel total, 1804,03 Luas leher untuk 1 nosel, 64,43 Lebar leher nosel, 6,443 Luas sisi keluar nosel total, 1420,78 Luas sisi keluar 1 nosel, 50,74 Lebar sisi keluar nosel, 5,074 Panjang busur nosel, m 5872,856 Pitch, t 209,745 Panjang leher nosel, l 185,99 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Penampang nosel

4.5.2 Dimensi Sudu Gerak

Perhitungan dimensi sudu gerak adalah sebagai berikut : Perhitungan dimensi sudu gerak baris pertama adalah sebagai berikut : 1 Tinggi sudu pada sisi masuk, = 10 + 4 mm = 14 mm 2 Derajat pemasukan uap, ε Besarnya ε dari nosel masuk sudu gerak baris pertama adalah : = 4,676 3 Tinggi sudu pada sisi keluar, Volume spesifik uap keluar sudu gerak baris pertama, = 0,02675 m = 1,43 × m = 1,43 mm Universitas Sumatera Utara 4 Tinggi sudu rata-rata, mm = 7,7 mm 5 Luas sisi masuk sudu total, = 2,1 × = 2100 6 Luas sisi keluar sudu total, = 2,33 × = 2330 7 Lebar sudu, b Adapun lebar sudu pada turbin kapasitas menengah yaitu b = 20 mm 8 Tebal sudu pada sisi masuk, Tebal sudu pada sisi masuk, = 0,5 mm 9 Tebal sudu pada sisi keluar, Tebal sudu pada sisi keluar, = 0,5 mm 10 Pitch, t Berdasarkan rumus Briling pitch t ditentukan melalui persamaan : Universitas Sumatera Utara = 14,9 mm ≈ 15 mm Jumlah sudu z berdasarkan pitch dari rumus Briling adalah : = 83, 7 Jumlah sudu harus merupakan bilangan bulat, sehingga jumlah sudu : z = 84 buah Maka, pitch sudu akan menjadi : = 14,9 mm ≈ 15 mm 11 Lebar sisi keluar sudu, mm = 4,13 mm ≈ 4 mm 12 Radius depan sudu, R R = 10,6121 mm 13 Radius belakang sudu, r Besarnya radius belakang sudu, dihitung dengan persamaan : Universitas Sumatera Utara r = 6,19 mm ≈ 6,2 mm Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil perhitungan sudu Tingkat 1 Tekanan uap masuk sudu, 3,274 Volume spesifik uap masuk sudu, 0,0266 Kecepatan uap relatif masuk sudu, 54,446 Sudut 21 Tekanan uap keluar sudu, 1,447 Volume spesifik uap keluar sudu, 0,05589 Kecepatan uap relatif keluar sudu, 45,408 Sudut 18 Tinggi sudu masuk, 14 Tinggi sudu keluar, 1,43 Tinggi sudu rata-rata, 7,7 Luas sisi masuk sudu total, 2100 Luas sisi keluar sudu total, 2330 Lebar sudu, b 20 Jumlah sudu, z 84 Pitch sudu, t 15 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Penampang sudu gerak Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Uap masuk memutar sudu gerak

4.6 Proses Simulasi