Gambar 4.5 Uap masuk memutar sudu gerak
4.6 Proses Simulasi
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai proses simulasi. Dimulai dengan langkah secara umum untuk tiap tahap, data geometri turbin serta kondisi operasi.
Data yang ditulis hanyalah data yang digunakan dalam simulasi, dimana data tersebut merupakan hasil analisa dari subbab sebelumnya, sedangkan data lain
yang tidak diperlukan tidak ditulis. Selain itu, penggunaan perangkat lunak yang dipakai tidak akan terlalu detail dibahas, hanya terbatas pada langkah intinya.
Simulasi turbin diawali dengan membuat model turbin serta mesh yang akan digunakan sebagai domain komputasi di dalam AutoCAD, dan GAMBIT.
Setelah itu simulasi dilanjutkan dengan mensimulasikan aliran fluida disekitar turbin dengan CFD FLUENT. Parameter yang dimasukkan bersumber dari data
operasional turbin.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Data Awal
Adapun analisa turbin uap dalam skripsi ini adalah tipe Single Stage Condensing Turbine. Turbin ini merupakan turbin tipe impuls Curtis dengan
satu tingkat kecepatan. Dalam skripsi ini, simulasi yang diberikan pada sudu gerak, dan
ditampilkan dalam bentuk bidang dua dimensi 2D. Data yang diperlukan untuk simulasi adalah data geometri turbin serta kondisi operasionalnya.
Gambar 4.6 Profil sudu gerak
4.8 Kondisi Batas Boundary Condition
Adapun kondisi batas yang diberlakukan dalam simulasi ini adalah : 1
Kondisi batas inlet dan outlet : -
Velocity inlet ; kondisi batas ini digunakan untuk mendefinisikan kecepatan aliran dan besaran skalar lainnya pada sisi masuk aliran.
- Pressure outlet ; kondisi batas ini memberikan besaran harga tekanan di
daerah keluar aliran.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Kondisi batas profil sudu gerak
Gambar 4.8 Kondisi batas profil sudu pengarah dengan sudut arah masuk nosel
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi batas wall dan periodic
- Wall ; kondisi batas ini digunakan sebagai dinding aliran fluida dalam
saluran, kondisi batas ini diberikan pada permukaan sudu. -
Periodic ; kondisi batas ini mendefinisikan bahwa terjadi daerah yang berulang untuk sudu-sudu disebelahnya sehingga tidak perlu membuat
domain komputasi untuk keseluruhan model 1 lingkaran penuh
Gambar 4.9 Kondisi batas nosel-rotor
4.9 Kasus yang Disimulasikan