Latar Belakang Terbentuknya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kesatuan usahatindakan meminta kesadaran.pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan bersama sebagai kelompok dimana mereka bekerja. 43 Dengan adanya koordinasi pembangunan tersebut diatas, maka rencana- rencana pembangunan yang diusulkan tadi diharapkan dapat terlaksana dengan baik serta mengandung nilai yang objektif, dengan demikian diperoleh suatu rencana pembangunan daerah yang terarah, terpadu sesuai dengan pola pembangunan daerah.

C. Latar Belakang Terbentuknya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Sebagaimana telah diuraikan terlebih dahulu, bahwa perencanaan itu sangatlah memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan tertentu, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Oleh sebab itu, wajar dikatakan bahwa tanpa adanya perencanaan yang matang, maka dikhawatirkan tidak akan pernah terlaksana pembangunan yang lancar sesuai dengan harapan. Khusus bagi Negara Republik Indonesia yang masih tergolong Negara yang sedang berkembang dan giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, maka sepantasnyalah dalam melaksanakan pembangunan tersebut, terlebih dahulu diawali dengan perencanaan. Karena melalui perencanaan tersebut dapat diambil beberapa keuntungan, dimana dengan adanya perencanaan terlebih dahulu, jelas sudah dapat diperhitungkan apakah pelaksanaan dari pembangunan tersebut menguntungkan atau tidak, dan akan dapat diperkirakan kapan dilaksanakan serta upaya-upaya apa yang dapat dilakukan dengan mencapai tujuan tersebut. 43 Ibid. hal. 118 Universitas Sumatera Utara Hal ini berarti bahwa perencanaan itu memberikan jalan yang terbaik demi mencapai suatu maksud tertentu. Kemudian dengan adanya perencanaan terlebih dahulu, maka pembangunan itu tidak akan dilaksanakan sebelum diperhitungkan bahwa pembangunan itu akan dapat dijalankan sebagaimana diinginkan sesuai dengan target yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam perencanaan dianggap sebagai “alat” pembangunan daerah, karena perencanaan merupakan alat strategis dalam menentukan jalannya pembangunan. Suatu perencanaan yang disusun secara acak-acakan tidak sistematis dan tidak memperhatikan aspirasi target sasaran, maka pembangunan yang dihasilkan juga tidak seperti yang diharapkan. 44 Kemudian, Pemerintah menyadari akan pentingnya perencanaan itu diadakan sebelum sampai pada tahap pelaksanaan pembangunan itu sendiri, terbukti dengan adanya Badan Perencanaan Pembangunan baik di pusat maupun di daerah yang bertugas untuk menyusun perencanaan pembangunan dan penilaian atas pelaksanaannya. Oleh karena itu pemerintah memandang perlu untuk membentuk suatu badang tertentu sebagai badan perencanaan pembangunan, yang dimaksudkan agar melalui pembentukan badan ini, tugas perencanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik sehingga maksud dan tujuan pembangunan dapat tercapai. Sebagai realisasinya di daerah dibentuk Badan Pembangunan Daerah yang disingkat dengan Bappeda dibentuk pertama kali berdasarkan keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1974 yaitu tentang :”Pembentukan Badan Perencanaan 44 Soekartawi, Prinsip dasar Perencanaan Pembangunan, Jakarta : Raja Wali, 1990, hlm. 24 Universitas Sumatera Utara Pembangunan Daerah” yang berlaku mulai tanggal 18 Maret 1974 yang kemudian dicabut dengan keluarnya keputusan Presiden Nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang mulai berlaku pada tanggal 29 Maret 1980. Mulai pembentukan Bappeda ini, baik untuk daerah tingkat I maupun untuk Daerah Tingkat II, diharapkan supaya daerah-daerah dapat dilaksanakan pembangunan dengan lancar untuk mencapai tujuan negara kesatuan Republik Indonesia yaitu menuju masyarakat adil dan makmur. Hal ini tercermin dalam keputusan Presiden Nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang mengatakan bahwa: 45 dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah”, diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah, akan tetapi dikatakan “bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh terarah dan terpadu”. 46 Bappeda adalah Badan staf yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah yang bersangkutan. Hal ini dengan jelas disebutkan dalam Kepres nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Bappeda R.I tersebut yang dalam pasal 2 duanya berbunyi: Ayat 1 Bappeda Tingkat I, adalah badan staf langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada GubernurKepala Daerah Tingkat I 45 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 1970 Tentang Pembentukan BAPPEDA RI 46 Ibid, Pasal 3 Ayat 1 Universitas Sumatera Utara Ayat 2 Bappeda Tingkat II, adalah badan staf yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. Berdasarkan ketentuan diatas, jelaslah bahwa Bappeda itu mempunyai tugas atau pekerjaan yang sangat penting dalam membantu kepala daerah untuk mewujudkan pembangunan di daerah. Sebagai pelaksanaan Kepres Nomor 27 tahun 1980 itu, di lingkungan Departemen Dalam Negeri telah menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 tahun 1980 tentang :”Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Tingkat I Pemerintahan Provinsi dan Tingkat II Pem.Kab.Kota, yang mulai berlaku pada tanggal 28 Agustus 1980. Dengan demikian untuk daerah Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Gubernur selaku kepala Pemerintahan Provinsi telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2009 tentang : Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

D. Pentingnya Perencanaan Pembangunan Daerah