Tingkat I Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Tugas Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya, sebagai realisasinya Bappeda Tingkat I Provinsi Sumatera Utara
menempuh langkah “perencanaan yang disebut sistem dari bawah ke atas bottom up palanning, seperti dianjurkan dalam kerangka prosedural, yang merupakan proses
konsultasi dimana setiap Tingkat pemerintahan menyusun draft proposal pembangunan berdasarkan proposal yang diajukan oleh tingkat pemerintah
dibawahnya. Paradigma baru dalam proses ini dimulai dari musyawarah Rencana
Pembangunan Musrenbang dan proses yang diulangi pada Tingkat Provinsi Rakorbang Provinsi, yang dilaksanakan peserta pertemuan ini meliputi perwakilan
dari pemerintah pusat, pejabat Provinsi, dari biro teknis Provinsi dapat ditambahkan. Akhirnya seluruh proposal dari Provinsi dibahas dalam rapat koordinasi
pembangunan nasional Rakorbangnasdi BAPPENAS yang dihadiri oleh Gubernur, BupatiWalikota kepala Bappeda dan perwakilan demi departemen dalam negeri dan
menteri-menteri yang terkait.
74
B. Efisiensi, Daya Guna dan Hasil Guna
Mendasarkan pada uraian diatas menunjukkan bahwa untuk melihat efisiensi, daya guna dan hasil guna yang telah dicapai BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, ini
ditandai dengan pelaksanaan program pembangunan daerah yang merupakan upaya
74
Kunarjo, Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan, Jakarta: UI-Press, 2002 hlm.23.
Universitas Sumatera Utara
untuk mewujudkan berbagai sasaran pembangunan yang dapat diukur dan yang akan dicapai dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Bahkan dalam konteks Pelaksanaan perencanaan pembangunan oleh Bappeda Provinsi Sumatera Utara perlu diperhatikan 9 aspek antara lain :
1. Pelayanan Umum
Peningkatan kualitas perencanaan yang didukung perstatistikan yang akurat untuk menghasilkan program pembangunan yang baik.
2. Ketertiban dan ketentraman
Meningkatkan budaya hukum antara lain melalui pendidikan dan sosialisasi berbagai peraturan perundang-undangan serta perilaku keteladanan dari, kepala
daerah dan jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta penegakan supremasi hukum.
3. Ekonomi
Meningkatkan kinerja pelayanan prasarana jalan dengan mengoptimalkan pemanfaatan prasarana jalan melalui penerapan hasil penelitian dan
perkembangan teknologi terkait. 4.
Lingkungan Hidup Pengawasan yang ketat terhadap pemanfaatan sumber daya alam serta
pengelolaan lingkungan hidup. 5.
Perumahan dan Fasilitas Umum Peningkatan alokasi anggaran untuk pemeliharaan sehingga fungsi jalan dapat
dipertahankan 6.
Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan sumber daya manusia kesehatan 7.
Pariwisata dan budaya Reaktualisasi nilai-nilai kemitraan lokal sebagai salah satu dasar pengembangan
etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas 8.
Pendidikan Pemerataan dan perluasan akses pendidikan
9. Perlindungan Sosial
Meningkatkan aksebilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap bayaran sosial.
75
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, yang lebih penting adalah tekad dan upaya dari semua aspek terhadap Pelaksanaan Perencanaan Pembanguna daerah yan
semakin lama semakin efektif dan positif. Akan tetapi berdasarkan penelitian penulis ada beberapa pelaksanaan
Program Pembangunan Daerah merupakan upaya untuk mewujudkan berbagai sasaran pembangunan yang dapat diukur dan yang akan dicapai adalah sebagai
berikut : Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan umum, Perumahan, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pertanahan,
Kependudukan, dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan, Transmigrasi, Penelitian dan Pengembangan.
75
Keterangan Ketua Bappeda Tingkat I Provinsi Sumatera Utara Ketika Diwancarai Penulis
Universitas Sumatera Utara
Memperhatikan hal tersebut diatas, maka untuk mengatasi Program
Pembangunan Daerah dalam pertanggung-jawaban Bappeda Provinsi Sumatera Utara terhadap pelaksanaan pemerintahan daerah, tentunya dalam menciptakan
penyelenggaraan efisiensi, daya guna dan hasil guna, sudah saatnya ada pemerintah maupun pembangunan daerah sebagaimana dikemukakan sebelumnya, yang mana hal
tersebut dilakukan dalam rangka perencanaan pembangunan oleh Bappeda provinsi Sumatera Utara antara lain :
1. Bidang Ekonomi
Dalam Pelaksanannya Pembangunan daerah pada bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan, mengalami perubahan yang cukup menggembirakan
setiap tahunnya, ini ditandai dengan peningkatan rata-rata pendapatan perkapita penduduk, untuk pencapaian sasaran laju pertumbuhan ekonomi, dapat ditandai
dengan meningkatkan kinerja pelayanan ekonomi yaitu melalui penerapan hasil penelitian dan perkembangan teknologi.
Hal tersebut mudah dipahami karena pelaksanaan pembangunan dapat diwujudkan dari berbagai sektor secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut :
1. Sektor Industri
Sektor industri telah mampu mengubah struktur produksi, struktur lapangan kerja khussunya menyangkut industri rumah tangga dan menengah. Perubahan
struktur ini adalah makin berkurangnya ketergantungan perekonomian Provinsi Sumatera Utara terhadap pertanian.
2. Sektor Pertanian dan Kehutanan
Universitas Sumatera Utara