Akhirnya dapat dikatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia sendiri sangat menyadari akan pentingnya perencanaan itu, sehingga dibentuklah suatu
Badan Perencana Pembangunan Daerah, baik di daerah Tingkat I Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
B. Struktur Organisasi, Fungsi dan Tugas Bappeda Provinsi Sumatera Utara
Dalam Pencapaian suatu hasil yang diharapkan suatu tujuan tertentu biasanya harus memakai suatu alat pula. Alat inilah yang diharapkan bergerak didalam
melaksanakannya. Didalam hal yang disebut alat adalah organisasi. Banyak sarjana yang memberikan pendapat tentang pengertian organisasi dan
untuk apa organisasi itu diperbuat. Dibawah ini penulis akan mengemukakan beberapa pendapat sarjana.
Victor A.Thomson menyatakan sebagai berikut:
51
“organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama sangat rasional dan impersonal untuk mencapai suatu tujuan
spesifik yang telah diumumkan sebelumnya.” Selanjutnya Chester Barnard sendiri mempunyai rumusan tertentu tentang
organisasi sesuai dengan perspektifnya. Sarjana ini berpendapat bahwa :
52
“Suatu organisasi adalah suatu sistem dari aktiva-aktiva orang yang berkoordinasikan secara sadar atau kekuatan-kekuatan yang terdiri dari dua
orang-orang atau lebih.”
51
Mifta Thoha, Drs., MPA, Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara, CV. Rajawali, Jakarta, 1991, hal. 123-124
52
Ibid. Hal. 126
Universitas Sumatera Utara
Pendapat kedua rumusan tersebut diatas jelas mempunyai perspektif yang berbeda satu sama lainnya. Pendapat Viktor A.Thomson merumuskan dengan
penekanan pada tingkat rasionalitas dalam usaha kerja sama yang terkoordinasikan. Sedangkan Chester Barnard sendiri merumuskan koordinasi secara sadar sehingga
dapat dikatakan bahwa untuk melakukan koordinasi kerja tersebut harus dilakukan dalam rangka melaksanakan hasil yang diharapkan.
Kemudian Richard Scott mengemukakan bahwa :
53
“Organisasi itu diciptakan sebagai suatu kolektivitas yang sengaja dibentuk mencapai tujuan khusus tertentu yang sedikit banyaknya didasarkan pada azas
kelangsungan.” Selanjutnya Ricahard Scott mengemukakan bahwa gambaran prospek dari
suatu organisasi harus jelas yaitu meliputi:
54
1. Adanya batas-batas yang jelas,
2. adanya aturan-aturan yang normatif,
3. Adanya jenjang otorita,
4. Adanya suatu sistem komunikasi,
5. Adanya suatu sistem intensif yang mampu mendorong berbagai tipe partisipasi
dalam usaha bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kendati demikian, dari seluruh perumusan atau pengertian tentang organisasi
tersebut diatas, maka penulisan lebih cenderung sependapat dengan hal yang dikemukakan Richard Scott, karena unsur-unsur yang dikemukakannya, didalam
53
Ibid, Hal. 128
54
Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 70-71
Universitas Sumatera Utara
berbagai organisasi saat ini cenderung dipenuhi, hal tersebut dilakukan adalah dalam rangka Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Dalam kaitan ini, dibentuknya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara juga merupakan suatu rangkaian organisasi pemerintahan, disamping itu Bappeda itu
sendiri jelas merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan di bidang perencanaan pembangunan, mempunyai sistem kerja dan mempunyai tujuan yaitu
terlaksananya pembangunan sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Dalam hal terlaksananya pembangunan sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Dalam hal
seperti inilah yang disebut dengan “Organisasi keadministrasian Negara”. Disamping itu juga, “Organisasi keadministrasian Negara” adalah
Keseluruhan tata susunan administrasi Negara dalam arti institusional yang berdiri atas kementrian-kementrian unit urusan menteri pada umumnya danatau
departemen-epartemen, direktorat-direktorat jenderal, biro-biro, kantor-kantor, wilayah-wilayah, daerah-daerah otonom, dan sebagainya.”
55
Menyadari hal tersebut, maka Pengorganisasian Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah menggunakan prinsip dan bentuk organisasi jalur dan
staf, yaitu Gubernur sebagai Kepala Daerah bersama-sama DPRD sebagai unsur pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai unsur pembantu dalam
struktur organisasi perencanaan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara.
55
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 Tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Adapun susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai
berikut:
56
1 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris Badan
c. Kepala Perencana SDMSosial Budaya
d. Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana
e. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
f. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi
2 Sekretaris teridiri dari :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Program;
c. Sub Bagian Keuangan.
3 Kepala Perencanaan Ekonomi dan Keuangan terdiri dari :
a. Kepala Bidang Ekonomi dan Keuangan
b. Kepala Bidang Produksi dan Industri
4 Kepala Perencanaan SDMSosial Budaya terdiri dari :
a. Kepala Bidang Pemerintahan Umum
b. Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat.
5 Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana terdiri dari :
a. Kepala Bidang Perhubungan
56
Loc. Cit
Universitas Sumatera Utara
b. Kepala bidang Sumber Daya Air
6 Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan terdiri dari :
a. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah
b. Kepala Bidang Kelestarian Lingkungan wilayah
c. Kepala Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati
Menyadari hal tersebut, maka Pengorganisasian Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah menggunakan prinsip dan bentuk organisasi jalur dan
staf, yaitu Gubernur sebagai Kepala Daerah bersama-sama DPRD sebagai unsur pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Instansi Vertikal lainnya
sebagai unsur pembantu dalam struktur organisasi perencanaan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara.
Berikut adalah bagan struktural BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Bappeda Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan Bappeda diatur dalam pasal 16 PP No. 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut : Asisten, Kepala Badan, Kepala Dinas, Staf Ahli, Inspektur, Kepala Kantor,
Kepala Bagian, Camat, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, Sekretaris pada Badan, Dinas dan Inspektorat, Kepala Bidang, Inspektur Pembantu, Sekretaris
Kecamatan, Kepala Sub Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis, Lurah, Sekretaris Keuangan, Kepala Teknis pada kelurahan, Kepala Sub Bagian pada
unit pelaksanaan teknis, kepala tata usaha sekolah, dan pejabat-pejabat lainnya pada setiap tignkatan jabatan struktural diangkat dari pegawai negeri sipil
yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Setiap jabatan sturktural oleh Gubernur atas usul Sekretris daerah Provinsi
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu golongan pejabat yang menduduki kepala Bappeda adalah Eselon II Bappeda, sesuai dengan PP No. 41
Tahun 2007.
57
Fungsi dan Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, maka keseluruhan badan atau instansi terlihat dalam fungsi-fungsi manajemen
pembangunan adalah sebagai berikut:
58
57
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
58
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 24
Universitas Sumatera Utara
a. Fungsi perencanaan palnning, disamping ada pada masing-masing instansi
vertikal maupun otonom, Bappeda mengemban secara dominan fungsi perencanaan itu.
b. Fungsi aktuasi actuasting, yang sering juga disebut fungsi eksekutif, berada
pada wewenang kepala daerah masing-masing instansi vertikal maupu daerah melaksanakan fungsi aktuasi ini : hanya bagi GubernurBupati.Wali Kota
Madya selaku kepala wilayah juga mengkoordinasikan kantor wilayahnya masing-masing.
c. Fungsi pengontrolan oleh Inspektur wilayah Provinsi KabupatenKota. Jika
dikatakan demikian, tidak berarti masing-masing instansi di daerah itu tidak menjalankan fungsi pengontrolan : mereka tetap melaksanakan sekurang-
kurangnya yang disebut sebagai “Internal Control”. Berdasarkan Hal tersebut diatas, menunjukkan bahwa BAPPEDA dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan, tidak boleh terlepas dari badan-badan lain, khususnya dari Gubernur sebagai Kepala Daerah dan Staf-staf Gubernur yang
bersangkut paut dengan pelaksanaan tugas pembangunan, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari pelaksanaan itu.
Sedangkan yang menjadi fungsi Bappeda Tingkat I adalah sebagai berikut : a.
Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang teridiri atas pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola umum Pelita daerah
Tingkat I. b.
Menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana- rencana tersebut pada huruf a dan b yang dibiayai oleh daerah sendiri
Universitas Sumatera Utara
ataupun yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan kedalam program tahunan nasional.
c. Melakukan koordinasi perencanaan diantara dinas-dinas satuan organisasi
lain dalam lingkungan pemerintah daerah instansi-instansi vertikal, daerah-daerah Tingkat II dan badan-badan lain yang berada dalam wilayah
daerah Tingkat I yang bersangkutan. d.
Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah Tingkat I bersama-sama dan biro keuangan daerah, dengan koordinasi sekretaris
wilayah daerah Tingkat I. e.
Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah.
f. Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan pembangunan di
daerah untuk menyempurnakan perencanaan lebih lanjut. g.
Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah. h.
Melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.
Tugas Bappeda Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baik untuk Tingkat I maupun
Tingkat II adalah Badan Staff yang langsung berada dibawah Kepala Daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah tersebut, didalam menentukan
kebijaksanaan perencanaan pembangunan serta memberikan penilaian atas pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
Dari perumusan tersebut diatas dapatlah kita lihat betapa beratnya tugas dan tanggung-jawab yang harus dijalankan oleh seorang kepala daerah wilayah oleh
karena itu, tidak heran jika ia dituntut oleh persyaratan kualitas yang cukup berat. Oleh karena itu , ada baiknya kepala daerah harus memiliki pengetahuan yang
baik tentang kondisi dan potensi berbagai bidang serta hubungannya masing-masing, juga harus mengetahui tujuan dan sasaran negara, wilayah dan antar wilayah yang
harus dicapai secara sempurna, juga harus memiliki dan mampu memprediksi atau merencanakan berbagai fasilitas baik yang bersifat nyata maupun potensial dengan
metode atau cara-cara yang efisien. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan dibentuknya Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, maka tugas Pembangunan, pengawasan dan penilaian menjadi tugas daripada Bappeda tersebut, artinya bahwa badan itu bukan hanya bertugas
sebagai perencanaan saja tetapi harus turut serta aktif dalam mengadakan pengawasan dan pelaksanaan dari yang sudah direncanakan semula. Hanya saja perlu diingat
bahwa melalui pengawasan, badan ini akan dapat menyusun perencanaan pembangunan berikutnya dengan mempelajari hal-hal yang telah dilihat melalui
pelaksanaan yang sudah dilakukan. Oleh sebab itu, Bappeda tidak terlepas dari semua badan-badan maupun
instansi, instansi-instansi yang ada di daerah itu dalam melakukan tugasnya sebagai Badan Perencanaan Pembangunan di Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Tugas dan Tanggung Jawab Bappeda Propinsi Sumatera Utara Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa dalam rangka melaksanakan
pembangunan di daerah sangat diperlukan perencanaan yang matang dari pada penyusunan, pelaksanaan, penelitian, pengembangan dan penentuan kebijakan
pemerintahan daerah. Oleh karena itu sangatlah diperlukan Badan stafflembaga Teknis Daerah
yang disebut dengan BAPPEDA melaksanakan pembangunan dengan cara yang cermat, teliti, dan berkesinambungan serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip
kelembaga-negaraan yang proporsional, akuntabel, dan bersih dari praktek KKN Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme agar segala sesuatu yang direncanakan dan
dilaksanakan dapat memperoleh hasil yang memuaskan atau terwujud dengan apa yang disebut berhasil guna.
Untuk menghasilkan pembangunan daerah yang berhasil guna dan efektif, maka Bappeda Tingkat I Propinsi Sumatera Utara tugas pokok yang tertuang pada
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Propinsi Sumatera Utara yang tepatnya pada pasal 3
ayat 1 dan 2 adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, peneltian, pengembangan, dan statistik.
59
Selanjutnya fungsi dari Bappeda Tingkat I Propinsi Sumatera Utara diatur dalam pasal berikutnya yaitu pasal 2 yang berbunyi sebagai berikut:
60
Dalam
59
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Propinsi Sumatera Utara Pasal 3
60
Ibid. Pasal 2
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tugas pokok sebagamana dimaksud dalam pasal 95, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan, penelitian, pengembangan dan
statistik; b.
Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah,
Penelitian, pengembangan dan statistik; d.
Melaksanakan tugas perumusan kebijakan perencanaan daerah, koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program,
dan kegiatan pembangunan masing-masing satuan kerja perangkat daerah; e.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik;
f. Pengelolaan adminsitrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah, penelitian pengembangan dan statistik.
Dari sisi pasal diatas menegaskan, bahwa Bappeda Propinsi Sumatera Utara adalah perencana dan penggerak sistem dari pemerintahan daerah Propinsi Sumatera
Utara yang mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. tentunya fungsi ini adalah tanggung-jawab dari Kepala
Bappeda selaku Pimpinan Perangkat kerja Daerah Propinsi Sumatera Utara. Hal ini diatur dalam Bab I Pasal 1 ayat 2 Undang-undang sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional yang berbunyi :
Universitas Sumatera Utara
“Kepala Satuan kerja Perangkat Daerah yang bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di Daerah Propinsi,
Kabupaten, atau Kota adalah kepala badan perencanaan pembangunan daerah yang selanjutnya disebut Kepala Bappeda.”
61
Tugas dan wewenang lain dari Kepala Bappeda dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJP-Daerah;
b. Pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM-Daerah;
c. Pembuatan Rencana Kerja Perangkat Daerah RKPD;
d. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan MUSRENBANG
daerah; e.
Menetapkan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja-SKPD f.
Dan sebagainya. Selanjutnya untuk memaksimalkan kinerja Sumber Daya Manusia SDM
BAPPEDA Tingkat I Provinsi Sumatera Utara yang juga adalah Pegawai Negeri Sipil PNS, maka jam kerja dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan jam 17:00
WIB.
61
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Universitas Sumatera Utara
C. Rencana Pembangunan Propinsi Sumatera Utara