Rencana Pembangunan Propinsi Sumatera Utara

C. Rencana Pembangunan Propinsi Sumatera Utara

Pembangunan yang terencana dengan baik dan dinamis sangat dipengaruhi adanya peran serta masyarakat maupun unsur-unsur dalam masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini jelas diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional yang menjelaskan bahwa tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat. 62 Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan masyarakat mengawal jalannya pembangunan perlu didukung dengan tersedianya ruang partisipasi publik dalam memberikan masukan-masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat. Dalam Pelaksanaannya Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD tahun 2009 merupakan penjabaran rencana pembangunan jangka menegah daerah RPJMD tahun 2007-2010 dan merupakan kelanjutan RKPD tahun 2008. Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keungan negara, undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah, peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang dana perimbangan; peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan 62 HAW. Widjaja, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Jakarta: Rajawali Pers, 2004 , hlm. 187 Universitas Sumatera Utara keuangan daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota, dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berikut ini akan diuraikan Analisis Rencana Kerja Pemerintahan Daerah, pada masa berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 maupun setelah berlakunya Undang Undang No 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah pusat maupun daerah, dalam hal ini bekaitan dengan kebijakan pembangunan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Karena kebijakan pembangunan daerah bertujuan untuk melaksanakan kemajuan dan kesejahteraan masyararakat dengan adanya susunan sasaran dan prioritas pokok pembangunan daerah Dalam hubungannya, RKPD disusun oleh Pemerintah Daerah untuk masa satu tahun yang memuat isu strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan, rencana kerja yang terukur dengan tetap memperhatikan ketersediaan sumber daya dan tetap melibatkan peran aktif masyarakat. Oleh karena itu, RKPD merupakan pedoman dalam menyusun rancangan APBD sehingga RKPD harus mampu menggambarkan kondisi yang realistis, relevan dan akuntable yang mampu dipertanggung-jawabkan dan dapat dilaksanakan sesuai kemampuan anggaran. Universitas Sumatera Utara Berikut akan diuraikan tentang rencana kerja pembangunan daerah : 1. Mendorong pembangunan, menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang kualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan yang berwawasan lingkungan, serta didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. 2. Mendorong pembangunan akhlak mulia generasi muda, saling menghormati, rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat luas menghormati Hak Azasi Manusia. 3. Mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan dan sumber daya yang adil guna mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyrakat yang dinamis, menegakkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik. 4. Mendorong terciptanya supremasi hukum dan masyarakat yang taat hukum, menghilangak praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem pemerintahan yang akuntabel, transparan, professional, dan mampun menjalankan fungsinya sebagai fasilitator bagi semua stakeholder. 63 Oleh karenanya, dibutuhkan kesesuaian antara perencanaan, potensi sumber daya dan prioritas pembangunan dalam kurun waktu satu tahun anggaran. Prioritas pembangunan tahunan tersebut disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 63 Ibid, hlm 189 Universitas Sumatera Utara 1. Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan sesuai tema pembangunan dengan sasaran-sasaran yang terukur sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyaraka; 2. Mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan; 3. Merupakan tugas pemerintah sebgai pelaku utama; 4. Realistis untuk dilaksanakan. Berdasarkan ketentuan diatas, maka Propinsi Sumatera Utara dalam menyusun rencana kerja pemerintahannya prioritas pembangunan tetap dilihat dari sisi urgensitas dan mendesak atau tidaknya program tersebut. Beberapa program yang mendesak dan penting yang menjadi fokus utama adalah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi beserta turunan-turunannya seperti terbukanya lapangan kerja, lancarnya arus lalu lintas barangjasa serta peningkatan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan ksehatan sebagai basic need manusia yang berdampak pada kuatnya pemerintahan kedepan karena ditopang oleh masyarakatnya yang cerdas dan kuat. Disamping itu, uraian pada rencana kerja pemerintah daerah untuk tahun 2010 akan diawali dengan kondisi umum secara singkat menguraikan kemajuan yang sudah dicapai serta masalah dan tantangan yang haris dihadapi untuk masing-masing bidang pembangunan yang hendak dicapai serta prioritas pembangunan yang hendak dengan mengacu kepada agenda pembangunan yang perlu diselesaikan pada tahun 2010. Dalam kaitan ini, maka untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitasi dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah, maka masing-masing Universitas Sumatera Utara bidang pembangunan perlu mengacu secara tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah. Sehubungan dengan itu, perlu ditetapkan visi dan misi Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam Program Pembangunan Daerah : Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang merupakan tujuan goal dari Propinsi Sumatera Utara. setiap kegiatan, program dan capaian-capaiannya didasarkan karena visi merupakan cita-cita yang harus diraih maka dibutuhkan gambaran visi yang jelas yang mampu dipahami, dimengerti dan terinternalisasi dalam mindset semua pihak, baik internal eksekutif maupun pihak-pihak eksternal seperti legislative dan stakeholder lainnya. Oleh karenanya dirumuskan visi pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang masju dengan masyarakatnya yang religius sejahtera bersatu dalam kebhinekaan melalui pemeratan pembangunan, pemanfaatan sumber daya yang adil dan penegakan hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang baik. kemudian Misi adalah hal- hal yang dilaksanakan untuk mencapai misi. Misi yang baik adalah semua hal yang secara sistematis dengan capaian-capaian target jangka pendek yang merupakan target antara untuk mencapai visi. Dalam konteks ini, berkenaan dengan visi dan misi pemerintah daerah tersebut diatas harus sesuai dengan hukum, untuk menentukan misi Propinsi Sumatera Utara dengan tetap berorientasi kepada kesejahteraan rakayat. Misi tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Mewujudkan Sumatera Utara yang maju adalah mendorong pembangunan, menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang kualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan yang berwawasan lingkungan, serta didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. 2. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang religious adalah mendorong pembangunan akhlak mulia generasi muda, saling menghormati, rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyrakat luas menghormati Hak Azasi Manusia. 3. Mewujudkan masyarakat Propinsi Sumatera Utara yang sejahtera dan bersatu dalam kebhinekaan adalah mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan dan sumber daya yang adil guna mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, menegakkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik. 4. Misi penegakkan hukum dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik adalah mendorong terciptanya supremasi hukum dan masyarakat yang taat huku, menghilangkan praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem pemerintahan yang akuntabel, transparan, professional, dan mampu menjalankan fungsinya sebagai fasilitator bagi semua stakeholder. 64 64 Ibid, hlm. 190 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, apabila dijabarkan Visi dan Misi Propinsi Sumatera Utara dikemas dalam kebijakan dan prinsip yang pada akhirnya akan tersusun dalam bentuk program dan kegiatan satu tahun anggaran, dilakukan dengan cara sebagai berikut : Kebijakan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ditetapkan sebagai berikut : 2. Menfasilitasi penciptaan lapangan kerja baru diluar sektor pertanian dan perkebenunan dengan mempermudah prosedur perizinan usahainvestasi; 3. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang dimiliki guna kesejahteraan penduduk tanpa merusak lingkungan dan kesinambungan; 4. Mendorong penyelesaian dengan secepatnya status tanah perkebunan yang HGU-nya tidak diperpanjang guna menghindari penyalahgunaan lahan dan menghambat pembangunan dan investasi; 5. Menyiapkan perencanaan tata ruang sebagai produk hukum serta pengawasannya guna memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang ingin menggunakannya dan sekaligus guna mengamankan hutan dan lingkungan hidup; 6. Menciptakan sistem penilaian kinerja dan perjenjangan karir secara profesional bagi pegawai pemerintahan di jajaran Propinsi Sumatera Utara; 7. Mengelola APBD secara optimal, efektif dan proprosional; 8. Meningkatkan penanganan pendidikan dasar dan menengah serta pelayanan kesehatan di lingkungan Propinsi Sumatera Utara hingga taraf maksimal; 9. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam rangka penghapusan keterisolasian, pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan konteks yang demikian, apabila dijabarkan lebih lanjut mengenai visi dan misi dalam kebijakan dan prinsip terhadap pelaksanaan pembanguan daerah Provinsi Sumatera Utara, maka dimulai dari kebijakan pemerintah dalam menyelenggarakan penyusunan program yang berada dalam kegiatan satu tahun anggaran. Selanjutnya prinsipnilai yang digunakan sebagai dasar pembangunan Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Setia kepada NKRI dan Undang-undang Dasar 1945; 2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. Menghormati kebhinekaan suku, agama, dan kelompok; 4. Tunduk kepada hukum dan perundangan-undangan yang berlaku; 5. Menjaga keseimbagnan dan kelestarian lingkungan hidup dari waktu ke waktu; 6. Mengutamakan pembangunan kawasan tertinggal; 7. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Akhirnya dapat dikatakan bahwa dalam rangka Rencana Pembangunan Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Daerah wajib melakukan pertanggungjawaban berupa Rencana Kerja Pemerintah Dearah, Rencana Kerja dimaksud disusun sesuai dengan standard akuntansi pemerintahan, oleh karena dengan adanya Rencana Kerja Pembangunan Daerah tersebut maka perlu terlebih dahulu digunakan prinsipnilai dasar Pembangunan Provinsi Sumatera utara, yang akan menjadi wadah terhadap bentuk dan susunan pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

D. Koordinasi Bappeda Provinsi Sumatera Utara