Pengertian Anemia TINJAUAN PUSTAKA

Recommended Dietary Allowance RDA. Di Indonesia DKG ditetapkan setiap lima tahun sekali oleh sekelompok pakar dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Data intake energi, protein dan Fe dilakukan dengan metode recall 24 jam selama 3x awal, pertengahan dan akhir penelitian yaitu hari Senin, Kamis dan sabtu, hari recall dilakukan secara berselang tanpa diketahui oleh responden untuk mencegah adanya perubahan pola makan.

2.3 Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari normal, anemia juga berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi ukuranjumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin. Zat gizi yang paling berperan dalam proses terjadinya anemia gizi adalah besi. Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia gizi di bandingkan dengan zat gizi yang lain. Itulah sebabnya anemia gizi sering diidentikkan dengan anemia gizi besi Wirakusumah, 1999. Pada dasarnya pengertian anemia dapat dibedakan menjadi : 1 Anemia besi; karena zat gizi besi Fe merupakan inti melekul hemoglobin yang merupakan unsur utama dalam sel darah merah, maka kekurangan pasokan zat gizi besi menyebabkan menurunnya produksi hemoglobin, 2 Anemia vitamin E : mengakibatkan integritas dinding sel darah merah menjadi lemah dan tidak normal sehingga sangat sensitif terhadap hemolisis pecahnya sel darah merah, 3 Anemia asam folat : disebut juga anemia megaloblastik atau makrositik; dalam hal ini keadaan sel darah merah penderita tidak normal, 4 Anemia vitamin B12 : disebut juga Pernicious, keadaan Universitas Sumatera Utara dan gejalanya mirip dengan anemia gizi asam folat. Namun anemia jenis ini disertai dengan gangguan pada sistem alat pencernaan bagian dalam, 5. Anemia vitamin B6 Anemia ini di sebut juga siderodlastik. Keadaannya mirip dengan anemia gizi besi, namun bila darahnya dites secara laboratoris, serum besinya normal Harli, 1999. Kurang besi Iron Defisiency sering disamakan dengan anemia gizi besi. Keduanya berbeda tapi sering ditemukan bersamaan. Seseorang dapat menderita kurang gizi besi saja, tetapi dapat juga terjadi sekaligus kurang gizi besi dan anemia gizi besi. Seseorang dikatakan kurang gizi besi saja tidak disertai anemia gizi besi apabila cadangan besi dalam hatinya menurun tetapi belum ada tahap parah dan jumlah hemoglobinnya masih normal. Apabila seseorang menderita kurang besi dan juga anemia gizi besi orang ini sudah menderita anemia. Tahap ini terjadi apabila tingkat penurunan cadangan besi dalam hati sangat parah sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Tahap terakhir seseorang dalam keadaan anemia gizi besi apabila tubuh tidak lagi mempunyai cukup zat besi untuk membentuk hemoglobin yang diperlukan dalam pembentukan sel darah yang baru Soekirman,1999. 2.3.1 Penyebab Anemia Ada tiga penyebab terjadinya anemi gizi besi yaitu : 1. Produksi sel-sel darah merah yang tidak mencukupi, disebabkan oleh kebutuhan akan zat gizi yang tidak terpenuhi sehingga sel-sel darah merah yang hilang lebih banyak dari sel-sel darah merah yang dibentuk. 2. Jumlah darah yang keluar dari tubuh dalam jumlah yang besar akan menimbulkan anemia yang berat. Salah satunya dapat disebabkan karena infeksi dan investasi Universitas Sumatera Utara cacing tambang. Zat besi yang keluar lebih banyak dari zat besi yang masuk, sehingga berat ringannya anemia tergantung dari jumlah cacing tambang yang ada dalam tubuh seseorang dan keadaan gizinya. 3. Kerusakan sel darah yang terjadi dalam tubuh akibat dari penyakit malaria dan thalasemia. Untuk mengetahui anemia tidaknya seseorang harus dilakukan pengukuran hemoglobin darah kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar baku dari WHO E.M De Mayer, 1987.

2.4 Program Penanggulangan Anemia