BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Pidie
Kabupaten Pidie merupakan salah satu kabupaten dalam provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai luas wilayah 41.605.5 Km . Daerah kabupaten
Pidie meliputi dataran rendah, pesisir, dan dataran tinggi. Secara geografis Kabupaten Pidie terletak pada 4,30 - 4,60
LU dan 95,75 - 96,20 BT. Kabupaten Pidie mempunyai 23 kecamatan, 127 pemukiman, 948 desa, 6 desa swakarsa, 210 desa
swadaya dan 732 desa swasembada. Jumlah desa tertinggal meliputi 50 dari jumlah seluruh desa.
2
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Pidie sebanyak 511.245 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 247.440
dan perempuan 263.805 perempuan. Sementara jumlah sekolah dasar 385 buah dan jumlah guru SD sebanyak 2.872 orang Bappeda Pidie, 2001.
Sebagian besar 87,9 penduduk hidup disektor pertanian dengan luas lahan 36.584 Ha. Dari luas tersebut 68 meliputi areal persawahan, 17.3 petani tambak
dan nelayan, serta 14,7 perkebunan rakyat yang terdapat di daerah Tangse dan Gempang. Sebagian kecil penduduk hidup dari berdagang, PNS pensiunan dan TNI
Polri yaitu sekitar 3.8 BPS Pidie 2008. Kecamatan Peukan Baro merupakan salah satu kecamatan dalam Kabupaten
Pidie yang terbagi dalam 48 desa dan dibagi dalam 4 mukim dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara
penduduk 20.535 orang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari umumnya bekerja sebagai petani palawija seperti padi dan kacang-kacangan karena sebagian besar
wilayah Peukan Baro adalah persawahan. Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari 1 Puskesmas induk dan 5 Puskesmas
pembantu serta dibantu oleh 27 bidan desa. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilayani oleh 1 orang dokter, 13 perawat, dan 8 orang non medis.
Kecamatan Peukan Baro terdapat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah sebanyak 17 buah yang tersebar dalam 48 desa dengan jumlah murid sebanyak 3.085
orang dan jumlah guru sebanyak 131 orang. Dalam penelitian ini SD yang dijadikan subjek adalah SD Negeri No 1 Dayah Bubue dan MIN Cempala Kuneng
4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie pada 2 sekolah, yaitu Sekolah Dasar Negeri No 1 Dayah Bubue dan MIN dari
17 Sekolah DasarMadrasah Ibtidayah yang ada di kecamatan Peukan Baro yaitu SD Negeri No 1 Dayah Bubue Peukan Baro dan MIN Cempala Kuneng. Subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah anak murid kelas V dan VI dan jumlah murid dapat dilihat dalam Tabel 4.1. berikut ini :
Tabel 4.1. Nama Sekolah dan Jumlah Murid Lokasi Penelitian
Kelas No
Nama Sekolah V
VI Total
1 SD Negeri No. 1 Dayah Bubue
16 16
32 2
MIN Cempala Kuneng 16
16 32
Jumlah 32
32 64
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa yang menjadi subjek penelitian adalah sebanyak 32 murid yang terdiri dari 16 murid kelas V dan 16 murid
kelas VI pada SD Negeri 1 Dayah Bubue sebagai kelompok kontrol serta 32 murid yang terdiri dari 16 murid kelas V dan 16 murid kelas VI pada MIN Cempala Kuneng
sebagai perlakuan. Dalam penelitian ini semua sampel ikut dalam penelitian dan tidak ada yang
mengundurkan diri karena tidak diizinkan orang tuawali maupun pindah sekolah.
4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan responden pada kelompok perlakuan terbanyak berusia 11 tahun yaitu 12 murid 37,5 , sedangkan terkecil pada usia
13 tahun sebanyak 3 9,4 murid. Sementara pada kelompok kontrol terbesar usia 11 tahun sebanyak 11 34,4, sedangkan terkecil juga berada pada usia 13 tahun
sebanyak 4 12,5 tahun .
Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Umur Perlakuan
Kontrol Umur
n n
10 tahun 11 tahun
12 tahun 13 tahun
7 12
10 3
21,9 37,5
31,3 9,4
7 11
10 4
21,9 34,4
31,3 12,5
Jumlah 32
100 32
100
4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 4.3. Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan responden pada kelompok perlakuan paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 19
Universitas Sumatera Utara
59,4 murid dari berjenis kelamin laki-laki sebesar 13 40,6 murid. Sementara pada kelompok kontrol lebih banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 19 59,4
murid dibanding yang berjenis kelamin perempuan yaitu 13 40,6.
Tabel 4.3. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perlakuan
Kontrol Jenis Kelamin
n n
Laki-laki Perempuan
13 19
40,6 59,4
19 13
59,1 40,6
Jumlah 32
100 32
100
4.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Berdasarkan Tabel 4.4. Berdasarkan pekerjaan orang tua menunjukkan kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing paling banyak pekerjaan orang tua
murid terbanyak adalah tani sebesar 24 75,0 dan terkecil PNS yaitu 3 9,4.
Tabel 4.4. Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Perlakuan
Kontrol Pekerjaan orang tua
n n
PNS Swasta
Tani 3
5 24
9,4 15,6
75,0 3
5 24
9,4 15,6
75,0
Jumlah 32
100 32
100 4.1.5. Gambaran Asupan Kalori, Protein dan Fe Sebelum dan Sesudah
Intervensi
Hasil penelitian menunjukkan asupan kalori pada kelompok awal perlakuan dan akhir perlakuan pada umumnya mencukupi dan normal. Pada awal perlakuan
kalori normal sebanyak 23 71,9 murid dan tidak normal sebanyak 9 28,1
Universitas Sumatera Utara
murid menjadi normal sebanyak 32 100 murid sama halnya dengan kelompok perlakuan, pada kelompok kontrol juga memiliki kecukupan akan kalori walaupun,
baik pada awal maupun akhir tidak terjadi perubahan masing-masing kalori normal sebanyak 27 84,4 murid dan tidak normal sebanyak 5 15,6 murid Tabel 4.5.
Hasil penelitian untuk asupan protein, menunjukkan pada umumnya mempunyai asupan protein yang mencukupi dan normal. Pada kelompok awal
perlakuan asupan protein awal normal sebanyak 24 75,0 murid, tidak normal sebanyak 3 9,3 murid dan di atas normal sebanyak 5 15,6. Setelah interpensi
suplementasi Fe, kadar asupan protein normal menjadi 23 71,9 murid dan tidak normal 9 28,1 murid. Sementara pada kelompok sebelum intervensi asupan
protein normal sebanyak 20 62,5 murid dan tidak normal 1 3,1 murid, serta lebih dari normal 11 34,3 murid. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh hasil
yang sama pada kelompok perlakuan yaitu : asupan protein normal 23 71,9 murid dan tidak normal sebanyak 9 28,1 murid Tabel 4.5
Hasil penelitian asupan Fe menunjukkan baik pada kelompok awal perlakuan dan kontrol memiliki kadar Fe sama rendah atau tidak normal masing-masing
32 100 murid. Tetapi setelah dilakukan intervensi suplemen Fe pada kelompok perlakuan, terjadi perubahan menjadi normal seluruhnya yaitu 32 100 murid.
Sementara pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan tetap 32 orang 100 dengan kadar Fe tidak normal Tabel 4.5
Universitas Sumatera Utara
Pada hasil analisis recall tidak dilakukan uji beda oleh karena pada penelitian ini recall digunakan untuk mengetahui keadaan status asupan gizi anak sekolah
sebagai subjek penelitian.
Tabel 4.5. Gambaran Asupan Kalori, Protein, dan Fe Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perlakuan Kontrol
Asupan Zat Gizi Awal
Akhir Awal
Akhir Kalori Normal
Tidak normal 23
9 71,9
28 32
- 100
- 27
5 84,4
15,6 27
5 84,4
15,6 Total
32 32
32 32
Protein Normal Tidak normal
Diatas normal 24
3 5
75 9,3
15,6 23
9 -
71,9 28,1
- 20
1 11
62,5 3,1
34,3 23
- 9
71,9 -
28,1 Total
32 32
32 32
Fe Normal Tidak normal
- 32
- 100
32 -
100 -
- 32
- 100
- 32
- 100
32 32
32 32
4.1.6. Gambaran Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Intervensi
Hasil penelitian pada Tabel 4.6 menunjukkan pada kelompok perlakuan kadar hemoglobin awal kategori normal sebanyak 9 28,1 murid dan tidak normal
sebanyak 23 71,9 murid. Setelah dilakukan intervensi suplemen Fe terhadap kelompok perlakuan selama 3 bulan terjadi perubahan kadar hemoglobin pada
sejumlah murid yaitu yang tergolong kategori normal menjadi 23 71,9 murid dan tidak normal 9 28,1 murid. Sementara kelompok kontrol kadar hemoglobin awal
normal sebanyak 9 28,1 dan tidak normal sebanyak 23 71,9 murid, setelah 3 bulan dilakukan pengukurun tidak terjadi perubahan kadar hemoglobin akhir baik
normal maupun tidak normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Pada Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah
Intervensi Kelompok Perlakuan dan Kontrol Kelompok
Awal Akhir
Perlakuan Kontrol
Perlakuan Kontrol
Kadar Hemoglobin
n n
n n
Normal Tidak normal
9 23
28,1 71,9
9 23
28,1 71,9
23 9
71,9 28,1
9 23
28,1 71,9
Total 32
100 32
100 32
100 32
100
4.1.7. Gambaran Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Intervensi
Hasil penelitian pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa 32 murid pada kelompok perlakuan memiliki proporsi prestasi belajar kategori baik sebelum
intervensi 21 65,6 murid dan kategori sangat baik 11 34,4 murid. Setelah intervensi suplementasi Fe selama 3 bulan terjadi perubahan pada sejumlah murid
yaitu prestasi belajar kategori baik 13 40,6 murid dan kategori sangat baik 19 59,4 murid. Sementara pada kelompok kontrol yang memiliki proporsi prestasi
belajar kategori baik sebelum pengukuran 21 65,6 murid dan prestasi belajar kategori sangat baik 11 34,4 murid. Setelah dilakukan pengukuran terjadi
perubahan yaitu prestasi belajar kategori baik menjadi 20 62,5 murid dan prestasi belajar kategori sangat baik menjadi 12 37,5 murid.
Tabel 4.7 Distribusi Pada Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Intervensi
Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Kelompok Awal
Akhir Perlakuan
Kontrol Perlakuan
Kontrol Prestasi Belajar
n n
n n
Sangat baik Baik
11 21
40,6 65,6
11 21
40,6 65,6
19 13
59,4 34,4
12 20
62,5 37,5
Total 32
100 32
100 32
100 32
100
Universitas Sumatera Utara
4.1.8. Rata-rata Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Intervensi
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata kadar hemoglobin awal pada kelompok perlakuan adalah 11,331 dengan selang kepercayaan 95 berada antara:
11,032-11,631, dengan standar deviasi 0,8306 dan variasi koefisien 7,3 10 artinya rata-rata kadar hemoglobin awal kelompok perlakuan tidak bervariasi,
dimana kadar terendah adalah 10 dan kadar tertinggi adalah 13. Dari dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata kadar hemoglobin awal
kelompok perlakuan ada di antara 11,032-11,631. Rata-rata kadar hemoglobin akhir pada kelompok perlakuan adalah 11,991
dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 11,742-12,239, dengan standar deviasi 0,6888 dan koefisien variasi 5,7 10 artinya rata-rata kadar hemoglobin
akhir kelompok perlakuan tidak bervariasi, dimana kadar terendah adalah 10 dan kadar tertinggi adalah 13. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95
diyakini rata-rata kadar hemoglobin akhir kelompok perlakuan ada di antara 11,742-12,239.
Rata-rata kadar hemoglobin awal pada kelompok kontrol adalah 11,281 dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 10,996-11,567, dengan standar
deviasi 0,713 dan variasi koefisien 6,3 10 artinya rata-rata kadar hemoglobin awal kelompok kontrol tidak bervariasi, dimana kadar terendah adalah 10,3 dan kadar
tertinggi adalah 12,5. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata kadar hemoglobin awal kelompok kontrol ada di antara
10,996-11,567.
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata kadar hemoglobin akhir pada kelompok kontrol adalah 11,163 dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 10,796-11,529, dengan standar
deviasi 0,6870 dan variasi koefisien 9,1 10 artinya rata-rata kadar hemoglobin akhir kelompok kontrol tidak bervariasi, dimana kadar terendah adalah 10,0 dan
kadar tertinggi adalah 12,0. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata kadar hemoglobin akhir kelompok kontrol ada di antara
10,796-11,529. Tabel 4.8.
Rata-rata Kadar Hemoglobin Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perlakuan Kadar Hemoglobin
Awal Akhir
Rata-rata Standar Deviasi
Selang kepecayaan 95 Variasi koefisien
Minimum Maksimum
11,331 0,8306
11,032-11,631 7,3
10 13
11,991 0,6888
11,742-12,239 5,7
10 13
Kontrol Kadar Hemoglobin
Awal Akhir
Rata-rata Standar Deviasi
Selang kepecayaan 95 Variasi koefisien
Minimum Maksimum
11,281 0,713
10,996-11,567 6,3
10,3 12,5
11,163 1,0175
10,796-11,529 9,1
10,0 12,0
4.1.9. Rata-rata Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Intervensi
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata prestasi belajar awal pada kelompok perlakuan adalah 79,13 dengan selang kepercayaan 95 berada antara :
Universitas Sumatera Utara
77,04-81,21, dengan standar deviasi 5,785 dan variasi koefisien 7,3 10 artinya rata-rata prestasi belajar awal kelompok perlakuan tidak bervariasi, dimana
prestasi terendah adalah 69 dan prestasi tertinggi adalah 95. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata prestasi belajar awal
kelompok perlakuan ada di antara 77,04-81,21. Rata-rata prestasi belajar akhir pada kelompok perlakuan adalah 82,59
dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 80,08-85,10, dengan standar deviasi 6,960 dan variasi koefisien 8,4 10 artinya rata-rata prestasi belajar
akhir kelompok perlakuan tidak bervariasi, dimana prestasi terendah adalah 70 dan prestasi tertinggi adalah 98. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa
95 diyakini rata-rata prestasi belajar akhir kelompok perlakuan ada di antara 79,41-85,04.
Rata-rata prestasi belajar awal pada kelompok kontrol adalah 78,63 dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 76,74-80,51, dengan standar deviasi 5,216
dan variasi koefisien 6,6 10 artinya rata-rata prestasi belajar awal kelompok kontrol tidak bervariasi, dimana prestasi terendah adalah 69 dan prestasi tertinggi
adalah 90. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata- rata prestasi belajar awal kelompok kontrol ada di antara 76,74-80,51.
Rata-rata prestasi belajar akhir pada kelompok kontrol adalah 79,50 dengan selang kepercayaan 95 berada antara : 77,61-81,39, dengan standar deviasi 5,230
dan variasi koefisien 6,5 10 artinya rata-rata prestasi belajar akhir kelompok
Universitas Sumatera Utara
kontrol tidak bervariasi, dimana prestasi terendah adalah 70 dan prestasi tertinggi adalah 92. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini
rata-rata prestasi belajar akhir kelompok kontrol ada di antara 77,61-81,39. Tabel 4.9.
Rata-rata Prestasi Belajar Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perlakuan Prestasi Belajar
Awal Akhir
Rata-rata Standar Deviasi
Selang kepercayaan 95 Variasi koefisien
Minimum Maksimum
79,13 5,785
77,04-81,21 7,3
69 95
82,59 6,960
80,08-85,10 8,4
70 98
Kontrol Prestasi Belajar
Awal Akhir
Rata-rata Standar Deviasi
Selang kepercayaan 95 Variasi koefisien
Minimum Maksimum
78,63 5,216
76,74-80,51 6,6
69 90
79,50 5,230
77,61-81,39 6,5
72 92
4.2. Analisis Bivariat 4.2.1. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Kalori