Analisis Bivariat 1. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Kalori

kontrol tidak bervariasi, dimana prestasi terendah adalah 70 dan prestasi tertinggi adalah 92. Dengan selang kepercayaan dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata prestasi belajar akhir kelompok kontrol ada di antara 77,61-81,39. Tabel 4.9. Rata-rata Prestasi Belajar Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi Perlakuan Prestasi Belajar Awal Akhir Rata-rata Standar Deviasi Selang kepercayaan 95 Variasi koefisien Minimum Maksimum 79,13 5,785 77,04-81,21 7,3 69 95 82,59 6,960 80,08-85,10 8,4 70 98 Kontrol Prestasi Belajar Awal Akhir Rata-rata Standar Deviasi Selang kepercayaan 95 Variasi koefisien Minimum Maksimum 78,63 5,216 76,74-80,51 6,6 69 90 79,50 5,230 77,61-81,39 6,5 72 92 4.2. Analisis Bivariat 4.2.1. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Kalori Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan kalori awal pada kelompok perlakuan adalah 1846,272 dengan standar deviasi yaitu 166,7053 sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan kalori awal adalah Universitas Sumatera Utara 1910,953 dan standar deviasi yaitu 165,4847. Asupan kalori pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,124 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = -1,588 dengan p=0,124. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan kalori pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah tidak ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = -1,588 dan p0,05 0,124. Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan kalori akhir pada kelompok perlakuan adalah 2080,869 dengan standar deviasi yaitu 208,9366 sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan kalori akhir adalah 1902,400 dan standar deviasi yaitu 168,9583. Asupan kalori pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,00 yang berarti asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang tidak sama dimana nilai t hitung = 3,801 dengan p=0,00. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan kalori pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 3,801 dan p 0,05 0,00. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Kalori Asupan Kalori Kelompok Waktu Pengukuran x SD t hitung P value Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Awal Awal Akhir Akhir 1846,272 166,7053 1980,953 165,4878 2080,869 208,9366 1902,400 163,9583 -1,558 3,801 0,124 0,000 Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan protein awal pada kelompok perlakuan adalah 50,844 dengan standar deviasi yaitu 6,0113 sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan protein awal adalah 53,781 dan standar deviasi yaitu 5,3021. Asupan protein pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,042 yang berarti asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang tidak sama dimana nilai t hitung = -2,073 dengan p=0,042. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan protein pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = -2,073 dan p0,05 0,042. Tabel 4.11 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan protein akhir pada kelompok perlakuan adalah 55,781 dengan standar deviasi yaitu Universitas Sumatera Utara 6,8048. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan protein akhir adalah 53,656 dan standar deviasi yaitu 4,8567. Asupan protein pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,156 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = 1,438 dengan p=0,156. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan protein pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah tidak ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 1,438 dan p 0,05 0,156. Tabel 4.11. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Protein Asupan Protein Kelompok Waktu Pengukuran x SD t hitung P value Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Awal Awal Akhir Akhir 50,844 6,0113 53,781 5,3021 55,781 6,8048 53,656 4,8567 -8,073 1,438 0,042 0,156 Tabel 4.12 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan Fe awal pada kelompok perlakuan adalah 5,137 dengan standar deviasi yaitu 0,9641 sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan Fe awal adalah 4,962 dan standar deviasi yaitu 0,6622. Asupan Fe pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,401 yang berarti asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang tidak sama dimana nilai t hitung = -846 dengan p=0,401. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan Fe pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 0,846 dan p0,05 0,401. Tabel 4.12 menunjukkan perbedaan rata-rata recall berdasarkan asupan Fe akhir pada kelompok perlakuan adalah 14,875 dengan standar deviasi yaitu 1,0201 sementara pada kelompok kontrol rata-rata asupan Fe akhir adalah 4,934 dan standar deviasi yaitu 0,6469. Asupan Fe pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,156 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = 46,553 dengan p=0,00. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata recall berdasarkan asupan Fe pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah tidak ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 46,553 dan p 0,05 0,00. Tabel 4.12. Perbedaan Rata-rata Recall Berdasarkan Asupan Fe Universitas Sumatera Utara Asupan Fe Kelompok Waktu Pengukuran x SD t hitung P value Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Awal Awal Akhir Akhir 5,137 0,9641 4,962 0,6622 14,875 1,0201 4,934 0,6469 0,846 46,553 0,401 0,000

4.2.2. Perbedaan Rata-rata Kadar Hemoglobin Berdasarkan Pemberian Suplementasi Fe

Pada penelitian ini pemberian suplemen Fe dalam bentuk tablet hanya diberikan pada kelompok perlakuan selama tiga bulan, dan pada kelompok kontrol tidak dilakukan pemberian suplemen Fe. Intervensi yang dilakukan pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dua kali yaitu pada saat awal dan pada saat akhir. Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin awal pada kelompok perlakuan adalah 11, 331 dan standar deviasi yaitu 0,8306. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata kadar hemoglobin awal adalah 11.288 dan standar deviasi yaitu 0,7955. Lebih besar rata-rata kadar hemoglobin awal pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,809 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = 0,215 dengan p=0,830. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin awal pada kelompok perlakuan dengan kelompok Universitas Sumatera Utara kontrol adalah tidak perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 0,215 dan p0,05 0,830. Pada Tabel 4.13 juga menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin akhir pada kelompok perlakuan adalah 11,595 dan standar deviasi yaitu 0,7107. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata kadar hemoglobin awal adalah 11.191 dan standar deviasi yaitu 1,0256. Kadar hemoglobin akhir pada kelompok perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,009 yang berarti asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang tidak sama dimana nilai t hitung = 3,484 dengan p=0,001. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin akhir pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 3,484 dengan nilai p 0,05 p=0,001. Tabel 4.13. Perbedaan Rata-rata Kadar Hemoglobin Berdasarkan Pemberian Suplementasi Fe Kadar Hb Kelompok Waktu Pengukuran x SD t hitung P value Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Awal Awal Akhir Akhir 11,331 0,8306 11,288 0,7955 11,959 0,7107 11,282 1,0256 0,215 3,484 0,830 0,001 Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Berdasarkan Pemberian

Suplementasi Fe Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.14 menunjukkan rata-rata prestasi belajar awal pada kelompok perlakuan adalah 79,13 dengan standar deviasi yaitu 5,785. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata kadar prestasi belajar awal adalah 78,63 dan standar deviasi yaitu 5,216. Prestasi belajar murid sekolah pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,725 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = 0,363 dengan p=0,718. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar awal pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah tidak ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 0,363 dengan nilai p 0,05 p=0,718. Pada Tabel 4.14 juga menunjukkan rata-rata prestasi belajar akhir pada kelompok perlakuan adalah 82,59 dengan standar deviasi yaitu 6,960. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata kadar prestasi belajar akhir adalah 79,50 dan standar deviasi yaitu 5.230 Dari hasil uji statistik independen t test diketahui uji Levene’s dengan nilai p 0.05 p = 0,097 yang berarti asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka nilai t hitung yang digunakan adalah nilai pada asumsi variasi yang sama dimana nilai t hitung = 2,010 dengan p=0,049. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara bahwa rata-rata prestasi belajar akhir pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah ada perbedaan yang signifikan dimana nilai t hitung = 2,010 dengan nilai p 0,05 p=0,049. Tabel 4.14. Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Berdasarkan Pemberian Suplementasi Fe Prestasi Belajar Kelompok Waktu Pengukuran x SD t hitung P value Perlakuan kontrol Perlakuan Kontrol Awal Awal Akhir Akhir 79,13 5,785 78,63 5,216 82,59 6,960 79,50 5,230 0,363 2,010 0,718 0,049 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN