Kegunaan Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel Komponen Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel

10

2.2.4 Kegunaan Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

Data spektrum ultraviolet-visibel secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif obat karena rentang daerah radiasi yang relatif sempit hanya dapat menghasilkan sedikit sekali puncak absorbsi maksimum dan minimum. Akan tetapi jika digabung dengan cara lain seperti spektrofotometri inframerah, resonansi magnet inti, dan spektrometri massa, maka dapat digunakan untuk maksud identifikasi kualitatif suatu senyawa tersebut. Penggunaannya terbatas pada konfirmasi identitas dengan menggunakan parameter panjang gelombang maksimum, nilai absorptivitas, nilai absorptivitas molar, dan nilai koefisien ekstingsi yang khas untuk senyawa yang dilarutkan dalam suatu pelarut tertentu Satiadarma, dkk., 2004; Rohman, 2007. Kegunaan utama spektrofotometri ultraviolet-visibel adalah analisis kuantitatif Satiadarma, dkk., 2004. Beberapa kegunaannya dalam analisis kuantitatif yaitu penetapan kadar tablet meloksikam Nemutlu dan Kir, 2004, penetapan kadar ranitidin hidroklorida Basavaiah dan Nagegowda, 2004, dan penetapan kadar tablet kombinasi parasetamol, fenileprin, dan klorfeniramin Khoshayand, dkk., 2010. Hukum Lambert-Beer menjadi dasar aspek kuantitatif spektrofotometri ultraviolet-visibel. Menurut Hukum Lambert-Beer, serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan sel, yang dapat ditulis dengan persamaan : A = a.b.c gliter atau A = ε. b. c molliter atau A = A 1 1 .b.c g100 ml Dimana: A = serapan a = absorptivitas 11 b = ketebalan sel c = konsentrasi ε = absorptivitas molar A 1 1 = absorptivitas spesifik

2.2.5 Komponen Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel

Biasanya spektrofotometer telah mempunyai software untuk mengolah data yang dapat dioperasikan melalui komputer yang telah terhubung dengan spektrofotometer Moffat, dkk., 2005. Menurut Satiadarma, dkk., 2004 dan Rohman 2007, komponen spektrofotometer Ultraviolet-Visibel adalah sebagai berikut: 1. Sumber-sumber lampu: lampu deuterium digunakan untuk daerah ultraviolet pada panjang gelombang dari 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visibel pada panjang gelombang antara 350- 900 nm. 2. Monokromotor: digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. 3. Optik-optik: dapat didesain untuk memecah sumber sinar melewati 2 kompartemen. 4. Detektor: digunakan sebagai alat yang menerima sinyal dalam bentuk radiasi elektromagnetik, mengubah, dan meneruskannya dalam bentuk sinyal listrik ke rangkaian sistem penguat elektronika. Respon tiap jenis detektor terhadap bagian dari spektrum radiasi tidak sama, sehingga setiap spektrofotometer menggunakan detektor yang paling cocok untuk daerah pengukurannya. 12 2.3 Spektrofotometri Derivatif 2.3.1 Pengertian Spektrofotometri Derivatif