17
dinyatakan sebagai standar deviasi relatif. Berdasarkan USP 30, karakteristik presisi ada tiga tingkatan, yaitu keterulangan repeatability, presisi antara intermediate
precision, dan reprodusibilitas reproducibility. Keterulangan dilakukan dengan cara menganalisis sampel yang sama oleh analis yang sama menggunakan
instrumen yang sama dalam periode waktu yang singkat. Presisi antara dikerjakan oleh analis yang berbeda sedangkan reprodusibilitas dikerjakan oleh analis yang
berbeda dan di lab oratorium yang berbeda USP 30 NF 25, 2007; Satiadarma, dkk., 2004.
2.4.3 Spesifisitas
Spesifitas adalah suatu ukuran seberapa mampu metode tersebut mengukur analit saja dengan adanya senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel
Watson, 2005. Secara umum, spesifitas dapat ditunjukkan oleh minimalnya gangguan oleh senyawa lain terhadap hasil analisis misalnya mendapatkan hasil
yang sama dengan atau tanpa senyawa pengganggu. Pendekatan tidak langsung adalah lewat pengamatan karakteristik akurasi dari metode tersebut. Bila akurasi
metode telah dapat diterima maka metode tersebut otomatis telah masuk kriteria sebagai metode yang spesifik Ermer dan Mcb.Miller, 2005.
2.4.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantifikasi
Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak dapat dikuantifikasi. Batas deteksi
merupakan batas uji yang spesifik menyatakan apakah analit di atas atau dibawah nilai tertentu. Batas Kuantifikasi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah
18
dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan Rohman, 2007.
2.4.5 Linieritas
Linieritas adalah kemampuan suatu metode untuk memperoleh nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara metematika proporsional dengan konsentrasi
analit dalam sampel dalam batas rentang konsentrasi tertentu Satiadarma, dkk., 2004. Linieritas dapat ditentukan secara langsung dengan pengukuran analit pada
konsentrasi sekurang-kurangnya lima titik konsentrasi yang mencakup seluruh rentang konsentrasi kerja Ermer dan Mcb.Miller, 2005.
2.4.6 Rentang
Rentang adalah interval antara batas konsentrasi tertinggi dan terendah analit yang terbukti dapat ditentukan menggunakan prosedur analisis, dengan presisi,
akurasi, dan linieritas yang baik. Rentang biasanya dinyatakan dalam satuan yang sama dengan hasil uji persen, bagian per sejuta Satiadarma, dkk., 2004.
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015.
3.2 Alat
Alat–alat yang digunakan dalam penelitian adalah spektrofotometer ultraviolet Shimadzu 1800 yang dilengkapi komputer dengan software UV Probe
2.34, sonikator Branson 1510, neraca analitik Boeco, kuvet, lumpang dan alu, alat-alat gelas Oberoi dan alat-alat lainnya yang diperlukan dalam penyiapan
sampel dan larutan.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah metanol p.a, deksametason BPFI, deksklorfeniramin maleat BPFI, tablet Omegtamine PT.Mutifa, tablet Dextaf PT.
Balatif, dan tablet Dextamine PT. Phapros.
3.4 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang terambil mempunyai karakteristik yang sama
dengan yang diteliti yang ditunjukkan dengan nomor bets yang sama. Sampel yang digunakan yaitu tablet yang masing-masing mengandung deksametason 0,5 mg
dan deksklorfeniramin maleat 2 mg, yaitu tablet Omegtamine
®
PT.Mutifa, tablet