77
Pada hari ini para pelaku pasar tidak buru-buru melakukan aktivitas pembelian saham dan menunggu hasil pilpres sehinga terajadi penurunan aktivitas jual beli di
bursa, yang mengakibatkan terjadinya AAR yang negatif. AAR sebelum dan setelah pengumuman pilpres yang positif menunjukkan bahwa persitiwa
pengumuman pilpres RI 2014 oleh KPU diterima pelaku pasar sebagai berita baik
good news.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Luhur 2010, yang melakukan penelitian mengenai reaksi pasar modal Indonesia seputar pemilu 8 Juli 2009 yang
menemukan adanya
abnormal return
signifikan selama 5 hari, yaitu AR positif signifikan pada t-10 dan t+7 dan AR negatif signifikan pada t-5, t-4 dan t0. Hasil
penelitian ini juga mendukung penelitian Swastika 2012, dimana penelitiannya mengenai reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa pemilihan gubernur
DKI Jakarta putaran II 2012. Swastika menemukan adanya AAR positif dan signifikan selama 5 hari, yaitu pada t-5, t-1, t0, t+3, dan t+5.
Dijumpainya AAR yang signifikan, baik AAR positif signifikan maupun AAR negatif signifikan pada penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa pilpres
RI dan peristiwa pungumuman pemenang pilpres RI memiliki kandungan informasi sehingga direspon oleh pasar.
4.5.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Kedua
Pengujian terhadap hipotesis II membuktikan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
abnormal return
yang signifikan pada periode sebelum dan setelah pilpres RI 2014. Investor melakukan langkah
wait and see
di bursa karena para investor tidak mau mengambil resiko dengan terlalu cepat mengambil suatu
Universitas Sumatera Utara
78
keputusan dari informasi eksternal yang didapat. Kehati-hatian investor inilah yang menyebabkan pasar tidak bereaksi secara signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa pasar memberikan respon yang negatif terhadap peristiwa pilpres RI 2014. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Luhur 2010 dan Swastika
2012 dimana kedua penelitian ini gagal menemukan adanya perbedaan rata-rata
abnormal return
sebelum dan setelah terejadinya peristiwa politik. Keselarasan hasil penelitian ini mengandung makna bahwa pada hari sebelum dan sesudah
peristiwa pilpres RI 2014, investor tetap memiliki cara yang sama saat melakukan transaksi sehingga tidak diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan.
4.5.3 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Pengujian terhadap hipotesis III membuktikan tidak ada perbedaan rata-rata
Trading volume activity
yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pilpres RI 2014. Perbedaan antara ATVA sebelum dan setelah peristiwa yang tidak
signifikan mengindikasikan bahwa tidak ada kenaikan aktivitas perdagangan di lantai bursa secara besar-besaran. Hal ini dikarenakan pada periode setelah
peristiwa, informasi yang tersebar di kalangan investor sudah merata, sehingga pasar sudah tidak lagi bereaksi dan aktivitas perdagangan di pasar modal mulai
berangsur normal. Hasil pengujian terhadap Rata-rata TVA saham pada penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nunung 2009 yang menyatakan bahwa peristiwa pemilu legislatif 2009 menyebabkan terjadinya aktivitas volume
perdagangan saham TVA mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009, karena para investor beramai ramai
Universitas Sumatera Utara
79
melakukan
profit tacking
ambil untung. Akan tetapi, penelitian ini mendukung penelitian Munawarah 2009, Luhur 2010, dan Swastika 2012 yang
menemukan ATVA tidak signifikan sebelum dan setelah peristiwa politik. Hal tersebut mengandung implikasi bahwa reaksi pasar modal terhadap peristiwa
politik ditinjau dari
trading volume activity
saham, cenderung berbeda-beda bergantung pada jenis peristiwa politik, jenis saham yang diteliti, juga
karakteristik masing-masing investor.
4.5.4 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Keempat