Model disesuaikan rata-rata Model Pasar Penelitian Terdahulu

30 return adalah selisih antara return aktual dan return yang diharapkan expected return yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi setelah informasi resmi diterbitkan. Formula yang digunakan untuk menghitung abnormal return Jogiyanto, 2003:434 adalah sebagai berikut : Keterangan: AR it = abnormal return saham i pada periode t R it = actual return saham i pada periode t ER it = expected return saham i pada periode t Brown dan Warner 1985 dalam Jogiyanto 2003:434 mengestimasi expected return menggunakan model estimasi mean adjusted model, market model dan market adjsuted model.

a. Model disesuaikan rata-rata

mean adjusted model Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model Mean Adjusted ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dirumuskan dengan rumus sebagai berikut : E[ R it ] = T t j   3 1 ij R Dimana : E[R it ] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Universitas Sumatera Utara 31 R ij = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j T = lamanya periode estimasi Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa event period disebut juga periode pengamatan atau jendela peristiwa.

b. Model Pasar

Market Model Menghitung return ekspektasi dengan menggunakan metode market model model pasar dilakukan dengan 2 tahap, yaitu 1 membentuk ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan 2 menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ini dapat dibentuk menggunakan teknik regresi Ordinary Least Square dengan persamaan : R ij = α i + β i . R mj + ε ij Dimana : R ij = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j i  = Intercept untuk sekuritas ke-i i  = Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i R mj = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus: RM j =IHSG j -IHSG j-t IHSG j-1 Ε ij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

c. Model Disesuaikan Pasar

Market Adjusted Model Model disesuaikan pasar menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut, Universitas Sumatera Utara 32 dengan menggunakan model ini maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. ER i,t = R M,it Dimana: E R i,t = Expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R M,it = Return pasar dari sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t 2.1.5 Volume Perdagangan Trading Volume Activity Kegiatan perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan membaik. Peningkatan volume perdagangan saham dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang semakin kuat akan kondisi yang bullish Neni dan Mahendra, 2004 dalam Munawarah 2009 . Reaksi pasar modal terhadap suatu informasi dapat juga dilihat dengan Trading Volume Activity TVA. Nurhaeni 2009 menyatakan bahwa Trading Volume Activity merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Perhitungan Trading Volume Activity dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama Nurhaeni, 2009:6 : Universitas Sumatera Utara 33

2.1.6 Event Study

Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event study. Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. Reilly dan Keith, 2006:176 mendefenisikan event study berfungsi untuk menguji tingkat abnormal return setelah pengumuman peristiwa ekomomi. Event studies that examine abnormal rates of return for a period immediately after an announcement of a signifikan economic event, such as a stock split, a proposed merger, or a stock or bond issue, to determine whether an investor can derive above-average risk-adjusted rates of return by investing after the release of public information . Jogiyanto, 2003:410, menagtakan studi peristiwa event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Sedangkan menurut Hadi 2006:211, event study adalah suatu penelitian yang meneliti dampak adanya suatu peristiwa tertentu terhadap sesuatu yang dipelajari. Studi peristiwa event study menggambarkan suatu teknik riset keuangan empiris yang memungkinkan seseorang pengamat menilai dampak dari suatu peristiwa terhadap harga saham perusahaan Bodie dkk, 2008:491. Banyak peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar begitu peristiwa itu terjadi. Peristiwa-peristiwa itu memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Peristiwa corporate action , seperti split , right issue, warrant , saham bonus, saham dividen, dan dividen tunai, mempunyai pengaruh terhadap harga saham Universitas Sumatera Utara 34 tetapi lamban. Peristiwa insidential, yaitu yang tidak terulang kembali setiap tahun tetapi dapat terjadi sewaktu-waktu, berdampak seketika dan drastis terhadap harga saham. Peristiwa insidential ini mencakup ledakan bom, kerusuhan massa dalam pergantian predisen, terjadi peperangan yang dilakukan oleh negara besar, embargo ekonomi, dan kenaikan harga bahan bakar internasional. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return . Jika digunakan abnormal return , maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumya, diantaranya: 1. Penelitian Pronayuda 2006, yaitu analisis tentang reaksi pasar modal terhadap peristiwa pengumuman kabinet Indonesia bersatu dilihat dari abnormal return dan trading volume activity , menyimpulkan bahwa peristiwa pengumuman Kabinet Indonesia Bersatu mempengaruhi perubahan-perubahan di Bursa Efek Jakarta apabila dilihat dari sisi aktivitas perdagangan. Dengan kata lain bahwa pasar modal Indonesia dalam hal ini BEJ bereaksi terhadap peristiwa pengumuman Kabinet Indonesia Bersatu yang terlihat dari adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan Trading Volume Activity Universitas Sumatera Utara 35 sebelum dan setelah pengumuman bagi perusahaan yang memiliki market kapitalisasi besar. 2. Ghoniyah dkk 2008 meneliti tentang reaksi pasar modal Indonesia terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa pasar bereaksi tetapi tidak signifikan terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah. Dengan kata lain bahwa penerbitan obligasi syariah tidak memuat kandungan informasi information content yang bermakna good news bagi investor. 3. Nurhaeni 2009, melakukan penelitian untuk melihat dampak pemilihan umum legislatif tahun 2009 terhadap abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham yang terdaftar di BEI, yaitu saham-saham dalam indeks LQ-45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pemilu legislatif 2009 mempengaruhi perubahan-perubahan di Bursa Efek Indonesia apabila dilihat dari sisi aktivitas perdagangan. Dengan kata lain bahwa pasar modal Indonesia dalam hal ini BEI bereaksi terhadap peristiwa pemilu legislatif 2009 yang terlihat dari adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan rata- rata aktivitas volume perdagangan Trading Volume Activity sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. 4. Penelitan oleh Angelovska 2011 tentang pengaruh peristiwa politik pada pasar modal Macedonia, yang menganalisis reaksi pasar modal terhadap tiga peristiwa politik. Hasil peneltian menunjukkan bahwa pasar bereaksi terhadap ketiga peristiwa politik. Akan tetapi, tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah perisitwa. Universitas Sumatera Utara 36 5. Penelitian oleh Ling-Chun Hang 2011 tentang pengaruh pemilihan presiden terhadap pasar modal Taiwan, yang meneliti tiga periode pemilihan presiden dari tahun 2000 sampai 2008, baik untuk pemilihan dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abnormal return sama pada ketiga pemilihan presiden tahun 2000 sampai 2008. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Nezerwe 2013, yang meneliti hubungan antara dua pemilihan presiden dengan return saham di Egypt. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua pemilihan presiden memiliki pengaruh positif terhadap return saham di Egypt. Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No . Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. Teddy Pronay uda 2006 Analisis Reaksi Pasar terhadap Pengumuma n Kabinet Indonesia Bersatu Abnormal Return dan Trading Volume Activity Uji Statistik Beda Dua Rata-rata Hasil penelitian melalui pendekatan harga saham tidak bereaksi terhadap pengumuman Kabinet Indonesia bersatu, tetapi bereaksi terhadap peristiwa pengumuman Kabinet Indonesia Bersatu dilihat dari adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan. 3. Nunung Ghoniy ah, Mutami mah, Jenar Widaya ti 2008 Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pengumuma n Penerbitan Obligasi Syariah Abnormal Return dan Trading Volume Activity One Sample T- Test dan Paired Sample T- Test Pasar bereaksi tetapi tidak signifikan terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah. Universitas Sumatera Utara 37 No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 4. Nunung Nurhaen i 2009 Dampak Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009 terhadap Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagan gan Saham di BEI Abnormal Return dan Trading Volume Activity Paired Sample T- Test Pasar modal bereaksi terhadap peristiwa pemilu legislatif 2009 yang terlihat dari adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan rata-rata aktivitas volume perdagangan Trading Volume Activity sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. 5. Ling- chun Hung 2011 The presidenti al Election and The Stock Market in Tiwan. Abnormal return OLS regressio n Perilaku abnormal return sama pada ketiga pemilihan presiden dari tahun 2000 sampai tahun 2008, yang menandakan bahwa pejabat partai tidak berperan pada pergerakan pasar modal. 6. Y van Nezerw e 2013 Presidenti al Elections and Stock Return in Egypt Stock Return OLS Regressio n Dari dua persitiwa pemilihan presiden yang diteliti, keduanya memiliki pengaruh positif pada return saham di Egypt. Sumber: Beberapa jurnal

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar pada perusahaan listing di bursa efek Indonesia periode 2006-2009

0 23 126

ANALISIS PERBANDINGAN AVERAGE ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 DAN 2014 (Studi Pada Saham Sa

2 23 68

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

PENGARUH PEMILIHAN PRESIDEN RI TAHUN 2014 TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDY KASUS PADA KELOMPOK SAHAM LQ-45).

0 3 29

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

Perbedaan Volume Perdagangan Saham dan abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

0 1 22

SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

0 0 9

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN KENAIKAN BBM TAHUN 2014 PADA SAHAM LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN KENAIKAN BBM TAHUN 2014 PADA SAHAM LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16