Efisiensi Pasar Tinjauan Pustaka .1 Pasar Modal

24 Sumber: Syahyunan, 2013:144

2.1.2 Efisiensi Pasar

Reaksi pasar terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Konsep efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon informasi-informasi yang masuk, dan bagaimana informasi-informasi tersebut selanjutnya bisa mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru. Pasar yang efisien Tandelilin 2010:219 adalah harga pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi dimasa lalu misalkan laba perusahaan tahun lalu, maupun informasi saat ini misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini, serta informasi yang bersifat sebagai Periode Perkembangan Bursa Efek 1942 – 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama perang dunia II. 1952 Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali oleh Menteri Kehakiman dan Menteri keuangan. Instrument yang diperdagangkan adalah obligasi pemerintah RI 1950. 1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda, bursa efek semakin tidak aktif. 1956 – 1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum. 10 Agustus 1977 Bursa efek diresmikan kembali oleh presiden Soeharto. Bursa Efek dijalankan di bawah Bapepam. 1977 – 1987 Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Sampai tahun 1987 jumlah emiten hanya 24. 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan undang-undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Undang-unadang ini mulai berlaku Januari 1995. 1995 Bursa parallel Indonesia merger dengan bursa efek Surabaya. 2000 System perdagangan tanpa warkat scripless trading mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. 2002 BEJ mulai mengaplikasikan perdaganga jarak jauh 2007 Penggabungan BES ke BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indoensia. 2 Maret 2009 Peluncuran perdana system perdagangan baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG. Universitas Sumatera Utara 25 pendapat opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga misalnya jika banyak investor di pasar yang berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung naik. Pasar yang efisien secara informasi menurut Bodie dkk 2008:478 adalah pasar dimana informasi dengan cepat akan tersebar dan tercermin pada harga saham. Oleh karena itu, pernyataan bahwa harga saham telah mencerminkan seluruh informasi yang tersedia disebut juga hipotesis pasar efisien efficient market hypothesis- EMH. Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama 1970 dalam Tandelilin 2010:223 mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis EMH, sebagai berikut: 1. Efisiensi dalam bentuk lemah weak form . Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu historis akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan, serta peristiwa di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa datang dengan menggunakan data historis, seperti yang dilakukan dalam analisis teknikal. 2. Efisiensi dalam bentuk setengah kuat semistrong form . Pasar efisien bentuk setengah kuat berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang Universitas Sumatera Utara 26 dipublikasikan seperti earning, dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, dan peristiwa-peristiwa terpublikasi lainnya yang berdampak pada aliran kas perusahaan di masa datang. Pada pasar efisien bentuk setengah kuat, return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman publikasi suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. 3. Efisiensi dalam bentuk kuat storng form . Pasar efisien dalam berntuk kuat berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah semua informasi yang dipublikasikan ditambah dengan informasi yang tidak dipublikasikan. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal abnormal return karena mempunyai informasi privat. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar efisien ini berupa tingkatan kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. sumber: Jogiyanto, 2003:375 Gambar 2.1 Tingkatan kumulatif dari ketiga bentuk pasar efisien Pasar efisien bentuk kuat Pasar efis ien bentuk setengah kuat Pasar efi sien bentuk lemah Universitas Sumatera Utara 27 Pengujian terhadap hipotesis pasar yang efisien menurut Tandelilin 2010:221 pada dasarnya bisa dibagi ke dalam tiga kelompok pengujian berdasarkan klasifikasi hipotesis pasar efisien yang akan diuji. Pengujian hipotesis pasar efisien bentuk lemah bisa diuji dengan melakukan prediktibilitas return . Pengujian hipotesis pasar efisien dalam bentuk setengah kuat bisa dilakukan dengan pengujian event study , untuk mengamati pengaruh pengumuman suatu informasi terhadap perubahan harga sekuritas. Sedangkan pengujian hipotesis dalam bentuk kuat bisa dilakukan dengan pengujian private information . Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien Tandelilin, 2010:220, yaitu: 1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisifasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan melakukan perdagangan saham. Di samping itu mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas. 2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah. 3. Informasi yang terjadi bersifat random . 4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 28 Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang para investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika terdapat informasi baru di pasar informasi ini terjadi secara random , sehingga harga-harga sekuritas di pasar tersebut akan secara cepat dan secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia.

2.1.3 Indeks LQ-45

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar pada perusahaan listing di bursa efek Indonesia periode 2006-2009

0 23 126

ANALISIS PERBANDINGAN AVERAGE ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 DAN 2014 (Studi Pada Saham Sa

2 23 68

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

PENGARUH PEMILIHAN PRESIDEN RI TAHUN 2014 TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDY KASUS PADA KELOMPOK SAHAM LQ-45).

0 3 29

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

Perbedaan Volume Perdagangan Saham dan abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

0 1 22

SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

0 0 9

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN KENAIKAN BBM TAHUN 2014 PADA SAHAM LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN KENAIKAN BBM TAHUN 2014 PADA SAHAM LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16