Kemudian dilihat nilai Measure of Sampling Adequency MSA dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien
korelasi parsialnya. Menurut Santoso 2002 angka MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk intepretasi adalah sebagai
berikut: a. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa
kesalahan oleh variabel yang lainnya. b. Jika MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut masih dapat
diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. c. Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol 0, maka
variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Selanjutnya validitas konstrak dilihat berdasarkan nilai bobot faktor loading factor yang menunjukan besarnya korelasi antara variabel awal dengan
faktor yang terbentuk. Dikatakan memiliki validitas yang baik jika nilai faktor loadingnya lebih besar dari 0,5 Santoso, 2002.
2. Uji Daya Beda Item
Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur
oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pengujian daya beda item ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan suatu kriteria yang relevan,
yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 18.0 for
windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda
item Azwar, 2000.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2010. Reliabilitas
merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada subjek yang sama di
kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang
merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama Azwar, 2010. Uji reliabilitas alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penyajian tes kepada sekelompok individu sebagai
subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi. Metode yang digunakan adalah reliabilitas Alpha Cronbach.
Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00
berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2010.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur