D. Hasil Tambahan Penelitian
a. Korelasi antara dimensi job characteristic dengan work family conflict
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara dimensi job characteristic dengan work family conflict. Dimensi job
characteristic yang akan dikorelasikan dengan work family conflict adalah skill variety, task identity, task significance, autonomy dan feedback. Hasil analisis
korelasi dimensi job characteristic dengan work family conflict dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini :
Tabel 22. Hasil Analisis Korelasi antara dimensi job characteristic
dengan work family conflict
Skill Variety
Task Identity
Task Significance
Autonomy Feedback Work
Family Conflict
Pearson Corellation
.122 .122
.285 .208
.104 Sig.2-
tailed .054
.077 .000
.001 .102
N .251
.251 .251
.251 .251
Hasil analisis korelasi antara dimensi job characteristic dengan work family conflict pada tabel 20 memperlihatkan ada hubungan positif antara dimensi
job characteristic dan work family conflict. Hal ini terlihat dari dimensi task significance r = 0.285 dengan p = 0.000 dan dimensi autonomy r = 0.208 dengan p
= 0.001. Pada dimensi skill variety, task identity dan feedback tidak memperlihatkan hubungan yang significan karena masing-masing dimensi dengan
r = 0.122, p0.05; r = 0.122, p0.05; dan r = 0.104 p0.05.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada sampel pegawai yang bekerja di sektor perbankan menunjukkan bahwa ada hubungan antara job characteristic dengan work family
conflict pada karyawan sektor perbankan r = 0,256, p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara job characteristic pada pekerjaan yang
dilakukan karyawan bank dengan work family conflict yang dialami. Ada beberapa alasan dan hasil penelitian yang dapat menjelaskan hubungan antara job
characteristic dengan work family conflict. Pertama, Hackman dan Oldham 1980 menyatakan bahwa pekerjaan
dapat dikatakan memiliki job characteristic karena mampu menginspirasi para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik, memberikan
pengalaman yang positif bagi para karyawan, dapat memberi respon penghargaan diri dan pegawai akan dengan senang hati melibatkan diri secara penuh untuk
bekerja keras dan menjadi produktif, kemudian pada akhirnya akan menghasilkan kinerja kerja yang tinggi. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
Cascio 2006 yang menjelaskan bahwa keterlibatan pegawai secara penuh terhadap pekerjaan membuat karyawan akan menciptakan kinerja yang baik dan
akan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya karena hal ini dianggap penting. Karyawan akan lebih merasa puas dan senang jika bisa
menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaannya. Ketika sebagian besar waktu dan perhatian pegawai dicurahkan untuk melakukan
pekerjaan sebagai akibatnya waktu yang digunakan bersama keluarga akan menjadi semakin berkurang Murtiningrum, 2005. Individu yang menghabiskan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
waktunya sepanjang hari untuk bekerja akan kehilangan motivasi untuk memenuhi tuntutan keluarga Aslam, Shumaila, Azhar Sadaqat, 2011. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Greenhaus, Bedeian dan Mossholder 1987 menemukan bahwa banyaknya waktu yang dicurahkan dalam
pekerjaan secara positif akan berpengaruh terhadap terjadinya work family conflict.
Kedua, Elanain 2008 mengemukakan bahwa job characteristic akan memberikan hasil yang baik pada pekerjaan yang dilakukan para karyawan yang
terlibat, memberikan motivasi, kinerja dan kepuasan pegawai yang melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, salah faktor yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan kepuasan kerja para pekerja yaitu job characteristic. Amstad, Maier, Fasel, Elfering, dan Semmer 2011 menjelaskan bahwa kepuasan
karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh job characteristic, namun kehidupan keluarga juga turut berkontribusi terhadap kepuasan dalam kehidupan pekerjaan
sehingga dengan demikian keduanya saling mempengaruhi. Kim dan Ling 2001 membuktikan bahwa kepuasan kerja merupakan hal penting bagi kehidupan
individu yang bekerja. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain work family conflict. Sikap dan perasaan yang negatif terhadap pekerjaan
merupakan akibat dari work family conflict yang dialami. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pegawai seringkali dipergunakan untuk pekerjaan yang sebagai
akibatnya, terbatasnya waktu untuk keluarga, ketegangan dalam suatu peran yang akhirnya mempengaruhi kinerja peran yang lain, kesulitan perubahan perilaku dari
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
peran yang satu ke peran yang lain menyebabkan seseorang mempunyai sikap dan perasaan negatif terhadap pekerjaannya Parasuraman Simmers, 2001.
Selanjutnya, Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh King dan Peart 1992 juga meneliti hubungan job characteristic
dan dukungan sosial terhadap stress kerja dan kepuasan kerja. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 90 pekerja merasa bangga dan puas terhadap
pekerjaannya, tetapi mereka juga menyatakan bahwa profesi yang mereka jalani merupakan sumber potensial terjadinya stress. Sumber stress terbesar berasal dari
tuntutan keluarga dan waktu kerja, kurangnya dukungan dari pimpinan dan masalah kebijakan perusahaan. Tuntutan untuk menyeimbangkan antara tugas
pekerjaan dan tuntutan sebagai anggota keluarga berpotensi menimbulkan work family conflict yang berdampak pada rendahnya kepuasan kerja, meningkatkan
absenteeism dan menurunkan motivasi karyawan Triaryati, 2002. Penelitian ini juga menghasilkan korelasi antara dimensi job characteristic
dengan work family conflict. Pertama, bahwa tidak ada hubungan antara dimensi skill variety pada job characteristic dengan work family conflict r = 0.122,
p0.05. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 91PBI2007 salah satu tugas dari karyawan perbankan yaitu memberikan pelayanan baik kepada nasabah
perorangan Consumer Banking ataupun nasabah perusahaan Corporate Banking. Pekerjaan tersebut dilakukan karyawan perbankan sebagai rutinitas
harian atau kegiatan yang monoton. Setiap bank akan menghadapi berbagai macam transaksi keuangan yang berulang dan terus berulang. Membuka rekening
tabungan giro deposito, mengisi uang kedalam rekening mengirim uang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
pindah bukutransfer, mencairkan nota debit, menarik uang tunai via ATM, mengirim dana bagi hasil, meminjam uang produktif konsuntif, sampai
menutup rekening. Ditambah layanan yang disediakan dalam bentuk call center dan mobile banking. dibelakang layar, tanpa terlihat nasabah, bank pun punya
urusan dengan Bank Indonesia dalam menangani berbagai keperluan dengan bank lain.
Namun ketika karyawan melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya akan memunculkan kebosankan pada karyawan. Hal ini sangat tidak sesuai untuk
karyawan yang memiliki skill variety, karena karyawan yang memiliki skill variety akan menuntut berbagai jenis aktivitas dalam menyelesaikan
pekerjaannya, yang mencakup penggunaan banyak jenis keterampilan, keahlian dan bakat yang dimiliki karyawan. Walaupun pekerjaan sebagai karyawan
perbankan cukup membosankan namun, bagi karyawan yang memiliki skill variety mereka akan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan perusahaan
dengan baik. Karyawan akan mengerjakan pekerjaan dengan cara yang kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas sehari-hari tapi tetap mengikuti tata cara atau
prosedur yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan semakin mencakup penggunaan skill variety akan semakin
membantu para karyawan dalam menggembangkan identitas diri, maka karyawan akan semakin merasakan pekerjaan yang berarti dari pada hanya sekedar menepati
waktu dalam bekerja Wexley Yulk, 1992. Selain itu untuk karyawan yang memiliki skill variety, perusahaan juga akan lebih memperhatikan dan menghargai
karyawan yang memiliki skill variety, perusahaan juga akan lebih
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengembangkan karyawan yang memilki keterampilan, dan menggunakannya secara tepat Rao, 1992. Setiap karyawan yang memiliki keterampilan dan bakat
yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi perusahaan juga akan mendapatkan penghargaan dalam bentuk yang berbeda-beda meliputi uang gaji, bonus,
insentif dan tunjangan Luthans, 2006. Penghasilan yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan kehidupan keluarga
karyawan tersebut. Hasibuan 2005, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang ikut serta dalam mempengaruhi kesejahteraan karyawan yaitu jumlah pendapatan yang
diperoleh keluarga, jumlah tanggungan dalam keluarga, umur, tabungan, beban hutang keluarga, dan lokasi tempat tinggal.
Selanjutnya, ketika karyawan perbankan dapat merasakan pekerjaannya sebagai kondisi tugas yang beragam dan memiliki tantangan skill variety yang
sedang, maka kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan Gibson, Ivancevich Donelly, 1997. Pekerjaan yang beragam dan menantang
skill variety dapat menimbulkan kegairahan seorang karyawan untuk melakukan pekerjaannya tersebut dengan baik Hasibuan, 2005. Ketika pegawai dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka pegawai tersebut akan pulang dengan kedaan tenang sehingga dapat menghabiskan waktu bersama keluaga. Hal
ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja diperusahaan perbankan masih dapat menyeimbangkan antara tuntutan dari pekerjaan dan tuntutan dari
kehidupan keluarga, kaseimbangan antara kedua tuntutan ini dapat menghindari terjadinya work family conflict Triaryati, 2002.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kedua, bahwa tidak ada hubungan antara dimensi task identity pada job charactersitic dengan work family conflict r = 0.122, p0.05. Karyawan yang
memiliki task identity akan menuntut kelengkapan dalam suatu kesatuan dan tiap bagian pekerjaan yang dapat diidentifikasi, yaitu menyelesaikan pekerjaan mulai
dari permulaan hingga akhir dengan hasil yang nyata Robbins, 2008. Sebagai salah satu contoh,
Customer Service merupakan salah satu pemegang peranan
penting dari perkembangan perbankan .
Menurut Kasmir, 2004 fungsi dan tugas Customer Service, sebagai berikut:
1. Sebagai Receptionis Receptionis artinya Customer Service sebagai penerima tamu nasabah
yang datang ke bank dengan ramah tamah, tenang simpatik, menarik dan menyenangkan.
2. Sebagai Deksman Deksman artinya customer service sebagi orang yang melayani
berbagai macam aplikasi yang diajukan nasabah atau calon nasabah. Untuk memberikan informasi mengenai prodak-prodak bank,
menjelaskan manfaat dan ciri-ciri bank. 3. Sebagai Salesman
Seleman artinya Customer Service sebagai orang yang menjual produk perbankan sekaligus mengadakan pendekatan dan mencari nasabah
baru serta berusaha mempertahankan nasabah lama.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Sebagai Customer service relation officer Customer service artinya sebagai orang yang dapat membina
hubungan baik dengan seluruh nasabah. 5. Sebagai Comunikator
Comunikator Customer Service sebagai orang yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya antara bank dengan nasabah. Setiap Customer Service yang bekerja dalam sebuah perusahaan
perbankan bekerja dan menangani nasabah secara perorangan secara individu. Pekerjaan dilakukan mulai dari penyambutan penerimaan nasabah sampai
penyelesaian masalah untuk nasabah. Karyawan dilibatkan secara keseluruhan pada tugas yang dilakukan tanpa campur tangan atasan maupun rekan kerja
lainnya sehingga karyawan merasa bahwa mereka melibatkan diri secara penuh
kepada pekerjaannya dan menganggap pekerjaan yang dilakukannya sebagai bagian yang penting dalam hidupnya maupun perusahaan. Ini berarti bahwa
dengan bekerja, karyawan dapat mengekspresikan diri dan dapat merasakan kebahagian dalam pekerjaannya, hal ini akan menunjukkan sikap yang baik secara
keseluruhan di tempat kerja dan menyebabkan meningkatnya komitmen terhadap organisasi yang dapat menyebabkan rendahnya niat untuk keluar dari perusahaan
Raabe Beehr, 2003. Pada akhirnya karyawan akan mendapatkan kesuksesan kerja yang
diperoleh dari perbuatan atau hasil yang bersangkutan dengan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain, sukses di pekerjaan akan mempengaruhi karyawan saat berada dirumah, karyawan akan pulang dengan keaadan emosi dan mood yang baik dari
pekerjaanya. Keluarga juga akan merasa bahagia dan merasa bangga pada karyawan yang mampu melakukan tugasnya dengan baik, kemudian perasaan
keluarga terhadap karyawan tersebut akan mempengaruhi tingkah laku atau kebiasaan seseorang dalam kehidupan pribadinya atau dalam keluarganya As’ad,
1991. Ketiga, bahwa ada hubungan antara dimensi task significance pada job
charactersitic dengan work family conflict r = 0.285, p = 0.000. Ketika pegawai memiliki task significance maka pegawai tersebut mengerti akan pentingnya
lingkungan organisasi dan lingkungan luar serta untuk mendapatkan penghargaan yang tinggi atas hubungan antar karyawan. Karyawan yang memiliki task
significance, maka karyawan tersebut akan menghargai rekan kerja dan perusahaan dengan berperilaku positif yang dapat menguntungkan Organ
Ryan, 1997. Pekerjaan sebagai karyawan perbankan menuntut karyawan untuk bekerja dengan orang banyak atau nasabah. Karyawan dalam perusahaan
perbankan juga sebagai faktor untuk pengerak perusahaan dalam hal perubahan dan perkembangan demi mencapai tujuan organisasi. Untuk itu perusahaan
perbankan memerlukan karyawan yang mempunyai loyaliats tinggi dan bertanggung jawab terhadap terhadap tugas-tugas pekerjaan yang diberikan oleh
perusahaan. Ketika karyawan merasa bahwa tugas yang dilakukan akan berdampak atau memiliki kegunaan bagi orang banyak lingkungan kerja, maka
karyawan tersebut akan rela menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan tugas-tugasnya Ahyari, 1994. Perasaan saling ketergantungan antara tugas yang dilakukannya dengan rekan, organisasi dan lingkungan akan
berpotensi muncunya stres akan semakin tinggi. Sebagaimana yang diungkapkan Tjalla 1989 lingkungan kerja berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas hasil
kerja karyawan. Demikian pula dengan tanggung jawab kepedulian yang ekstensif tanggung jawab yang besar dan keterlibatan intensif keterlibatan dalam
mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang maksimal yang didapat di pekerjaan akan mempengaruhi aktivitas keluarga yang dapat membatasi pilihan
karir dan aspirasi karyawan, serta berdampak negatif dengan keterlibatan dalam bekerja, kepuasan kerja, dan perhatian untuk keluarga saat karyawan memulai
suatu pekerjaan akan mulai terbagi antara tugas dipekerjaan dengan tugas dalam keluarga. Hal ini sebagai pertanda munculnya work family conflict Greenhaus
Beutell, 1985 Keempat, bahwa ada hubungan antara dimensi autonomy pada job
characteristic dengan work family conflict r = 0.208, p = 0.00. Autonomy dapat memberikan kebebasan, kemandirian dan keleluasaan yang cukup besar kepada
pegawai dalam menjadwalkan pekerjaan serta menentukan prosedur-prosedur yang harus digunakan dalam menjalankan pekerjaan. Ketersediaan autonomy
pekerjaan dalam organisasi mengirimkan sinyal-sinyal yang kuat kepada pegawai bahwa pimpinan mereka memiliki kepercayaan terhadap keterampilan dan
kemampuan karyawan untuk menjalankan tugas Wang Netemeyer, 2002. Ketika para karyawan mulai merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas mereka
tanpa tergantung pada orang lain untuk arahan dan instruksi, karyawan akan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengembangkan perasaan tanggung jawab pribadi yang kuat untuk sukses dan gagalnya pekerjaan. Adanya kebebasan karyawan menentukan pekerjaannyan
dalam berinisiatif dan berkreativitas dalam pelaksanaan pekerjaan, membuat secara tidak langsung karyawan harus meluangkan sebagian besar waktu, tenaga,
dan pikiran untuk pekerjaannya Hotgetts, 1993. Hal ini dapat mengakibatkan jumlah jam kerja akan semakin bertambah dan tidak menetap setiap harinya,
ketika Jadwal kerja menjadi tidak fleksibel akan menimbulkan work family conflict. Ketika jumlah jam kerja dan frekuensi lembur pada karyawan bertambah
serta adanya ketidak teraturan dalam pengaturan jam kerja merupakan Salah satu pertanda dari terjadinya work family conflict Greenhaus Beutell, 1985. Hal ini
didukung dari beberapa sumber yang didapat bahwa, dari salah satu peran kerja, seperti, autonomy kerja, dukungan dari teman kerja dan atasan yang secara positif
berdampak pada area keluarga Wadsworth Owens, 2007. Perbedaan tingkat autonomy pada pegawai bank juga dapat memicu pada ketegangan interpersonal
dalam bekerja. Kelima, bahwa tidak ada hubungan antara dimensi feedback pada job
characteristic dengan work family conflict r = 0.104 p0.05. Setiap pegawai yang menerima feedback akan dapat menyelesaikan aktivitas dalam melakukan
suatu pekerjaan sehingga dapat memberikan konsekuensi pada pekerjaan, mendapat informasi langsung dan jelas tentang efektivitas pelaksanaann kerja
Wexley Yulk, 1992. Feedback dapat berasal dari lingkungan kerja itu sendiri, yaitu rekan kerja dan atasan, serta berasal dari luar lingkungan kerja seperti
keluarga dan juga teman. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi dan secara
khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan, dan
lain - lain. Hariandja, 2002. Perusahaan perbankan mengadakan rapat setiap akhir bulan, antara para
karyawan dan pimpinan perusahan. Pada rapat tersebut tidak hanya membahas hasil dari kinerja perusahaan dan membuat laporan pendapatan perusahaan.
Dalam rapat yang dilakukan perusahaan perbankan juga ikut membahas hasil keinerja dari setiap karyawan, karyawan yang mampu mengerjakan tugasnya
dengan baik akan mendapatkan feedback yang baik pula dari pimpinan. Begitu pula sebaliknya, karyawan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik akan
mendapat feedback berupa koreksi dari pimpinan. Tidak hanya dalam rapat saja karyawan mendapatkan feedback, dalam bekerja keseharian karyawan bekerja
bersama rekan kerja yang lainnya. Setiap kali ada kesempatan atau waktu luang sesama karyawan perbankan juga saling sharing berbagi mengenai pekerjaan
yang mereka lakukan. Feedback yang diberikan atasan dan rekan kerja dapat mereduksi beban
yang diterima dalam pekerjaan, sedangkan feedback yang didapat dari dari pasangan hidup yaitu suami atau istri dan keluarga lebih mempengaruhi secara
emosional House, 1981. Seorang karyawan yang menerima feedback yang baik, maka karyawan tersebut dapat mengelola stress kerja yang dihadapi dengan baik
dan memandang stress kerja dengan cara yang berbeda sehingga pegawai ingin
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
melakukan pekerjaan yang menuntut imajinasi, inovasi, dan kreativitas House, 1981. Feedback tidak hanya didapat dari orang-orang seprofesi saja, namun
karyawan juga akan merasa dihargai dan didukung melalui feedback yang diterima baik di keluarga oleh pasangan hidup maupun di tempat kerja oleh
rekan kerja dan atasan akan mempengaruhi seseorang secara langsung dalam membuat keputusan. Apabila seseorang mampu membuat keputusan secara tepat
untuk menyisihkan waktu untuk urusan keluarga dan pekerjaan maka renggangnya hubungan antar anggota keluarga tidak akan terjadi Parasuraman
Greenhaus, 1992.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa yang
akan datang dengan tema yang hampir sama serta saran-saran bagi organisasi agar dapat meningkatkan sumber daya manusianya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
a. Terdapat hubungan yang positif antara job characteristic dengan work family conflict pada pegawai yang bekerja di sektor perbankan.
Semakin tinggi skor job characteristic maka semakin tinggi pula work family conflict yang dialami karyawan sektor perbankan.
b. Berdasarkan kategorisasi job charactersitic, didapati bahwa sebagian besar pegawai bank berada pada ketegori sedang, yaitu sebanyak 207
orang atau sekitar 82,47 dan sisanya sebanyak 44 orang atau sekitar 17,53 berada pada kategori tinggi. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa rata-rata tugas yang dikerjakan para karyawan bank sudah memiliki job characteristic yang dapat memenuhi harapan
para karyawan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara