c. Pada kategorisasi work family conflict, didapati bahwa sebagian besar pegawai bank memiliki work family conflict dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 178 orang atau sekitar 70, 92 dan sisanya sebanyak 73 orang atau sekitar 29,08 berada pada kategori tinggi. Hal ini
berarti sebagian besar pegaeai bank mengalami work family conflict namun masih dalam kategori sedang.
d. Pada penelitian ini dari lima dimensi job characteristic yang berhubungan dengan work family conflict hanya ditemukan dua
dimensi yaitu task significance dan autonomy sedangkan tiga dimensi yang tidak berhubungan dengan work family confict yaitu skill variety,
task identity dan feedback.
B. Saran
1. Saran Metodologis
a. Peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi work family conflict yang dialami pegawai bank.
Hal ini mengingat bahwa job characteristic hanyalah salah satu dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi work family conflict,
artinya ada faktor lain yang mesti diteliti yang juga berpengaruh work family conflict.
b. Diperlukannya pengawasan terhadap jalannya pengambilan data dan sebaiknya ada proses pendampingan dalam pengambilan data. Hal ini
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
disebabkan karena banyaknya skala yang tidak kembali dan juga proses pengisian yang tidak sempurna item yang terlewati.
c. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti variabel yang sama dapat menggunakan sampel dengan membedakan level jabatan,
sehingga dapat dibandingkan atau diketahui bagaimana perbedan job chracteristic dan work family conflict pegawai perbankan pada
jabatan yang berbeda
2. Saran Praktis
a. Berdasarkan hasil penelitian, kategorisasi job characteristic yang dimiliki pegawai bank tergolong sedang yang berarti positif. Oleh
karena itu, hal tersebut harus dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan karena dalam hal ini masih belum semua tugas dari
pegawai perbankan memiliki job characteristic. Karena job characteristic merupakan faktor penting dalam suatu pekerjaan, yang
dapat mengispirasi para pegawai dalam memberikan pengalaman yang positif, memberi respon penghargaan diri dan dapat mengajak para
pegawai secara penuh untuk bekerja keras dan menjadi produktif. b. Berdasarkan hasil penelitian, kategorisasi tingkat work family conflict
tergolong dalam kategori sedang. Hal ini dapat menjelaskan bahwa masih ada pegawai yang mengalami konflik tetapi mereka masih bisa
mengatasi dengan konflik yang terjadi. Sebaiknya perusahaan mengadakan kegiatan diluar jadwal kerja rutin untuk seluruh pegawai
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
di hari libur bersama keluarga family gathering, seperti rekreasi, pertandingan olah raga dan seni.
c. Kepada pimpinan dari setiap bank perlu memperhatikan dua dimensi dari job characteristic pada setiap tugas dari pegawainya. Pertama
pada dimensi task significance, pimpinan dapat memberikan pembagian peran kerja yang seimbang sesuai dengan tugas dan
jabatan pegawai serta memperhatikan orang-orang dan lingkungan yang turut terlibat dalam pekerjaan yang dilakukan pegawai. Kedua
pada dimensi autonomy, pimpinan dapat mempercayakan tingkat autonomy yang sama pada setiap pegawai tanpa membeda-bedakan
orang siapa, pekerjaan, jabatan dan hal lainnya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
72
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. 2008. Job, family and individual factors as predictors of work-family conflict. Journal of Human Resource and Adult Learning, 4, 57-65.
Ahsyari, A. 1994. Manajemen produksi perencanaan sistem produksi. Yogyakarta: BPFE.
Amstad, F. T., Meier, L. L., Fasel, U., Elfering, A., Semmer, N. K. 2011. A meta-analysis of work–family conflict and various outcomes with a special
emphasis on cross-domain versus matching-domain relations. Journal of Occupational Health Psychology, 16, 151-169.
Aldag, J. R., Barr, S. H., Brief, A. P. 1981. Measurement of pereceived task characteristics. Journal of applied psychology, 90, 415-431.
Aldag, R., Wayne, R. 2000. The challenge of merging cultures. Center For Organization Effectiveness: Madison Inc.
Apperson, M., Schimdt, H., Moore, S., Grunberg, L. 2002. Women managers and the experiance of work-family conflict. American Journal of
Undergraduate Research, 13, 9-16. Armour, S. 2002. Workers put family first despite slow economy. Jobless Fears.
USA Today: Money Section. Aslam, R., Shumaila, S., Azhar, M. Sadaqat, S. 2011. Work family conflicts:
Relationship between work-life conflict and employee retention–a comparative study of public and private sector employees. Journal of Re-
search in Business, 1, 18-29.
As’ad, M. 1991. Psikologi industri. Yogyakarta: Liberti. As’ad, M. 1992. Psikologi industri. Bandung: CV. Mandar Maju.
Azwar, S. 2000. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset. Azwar, S. 2010. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bedeian, A. G., Burke, B. G., Moffett, R. G. 1988. Outcomes of work-family
conflict among married male and female professionals. Journal of Management, 475-492.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bellavia, G., Frone, M. 2005. Work family conflict. In J. Barling., E. K., Kelloway M. Frone Eds.. Handbook of Work Stress. London, pp. 113-
147 Thousand Oaks: Sage Publications. Cascio, W. 2003. Personnel management. NewYork: Prentice Hall.
Djastuti, I. 2011. Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan tingkat managerial perusahaan jasa konstruksi di
Jawa Tengah. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 131, 1-19. Douglas B. C 2000. The causal order of job satisfaction and organizational
commitment in models of employee turnover. Boston, MA, USA: University of Massachussets.
Elanain, H. M. 2008. Job characteristics, work attitudes and behaviors in a non- western context, distributive justice as a mediator. Journal of Management
Development 285, 457-477. Field, A. 2009. Discovering statistic using SPSS 3th edition. London : SAGE.
Frone, M. R., Russell, M., Cooper, M. L. 1992. Antencedents and outcome of
work-family conflict: Testing a model of work-family interface. Journal of Applied Psychology, 65-68.
Frone, M. R. 2003. Work-family balance. In J.C., Quick L. E., Tetrick eds Handbook of occupational health psychology. pp, 143-162. American
Psychological Association, Washington. Furnham, A. 2002. Happy staff is not the full answer: management style can be
reflected in customer service – but the relationship is complex. Financial Times, February 5, 16.
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnelly, J. H. 1994. Organizational: Business, structure, processes. 8th Edition. Boston, MA: Irwin.
Gibson, J. L. 2006. Organizations behaviour. 12th Edition. Boston. Greenhaus, J. H., Beutell, N. J. 1985. Sources of conflict between work and
family roles. Journal of The Academy of Management Review, 10, 76-88. Greenhaus, J. H., Bedeian, A.G,. Mussholder, K. 1987. Work experiences, job
performance, and feeling of personal and family well-being. Journal of Vocational Behavior, 31, 200-215.
Greenhaus, J. H., Parasuraman, S. 1992. An exchange perspective on support provided by partners in two-career relationships. Paper presented at the
annual meeting of the Academy of Management, Atlanta, GA.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Greenhaus, J. H. Parasuraman, S. Collins, K. M. 2001. Career involvement and family involvement as moderators of relationships between work-
family conflict and withdrawal from a profession. Journal of Occupational Health Psychology, 62, 91-100.
Guitian, G. 2009. Conciliating work family: A catholic social teaching perspec-tive. Journal of Business Ethic, 88, 513-524.
Hackman, J. R., Oldham, G. R. 1975. Development of the job diagnostic survey. Journal of Applied Psychology, 60, 159-170.
Hackman, J. R., Oldham, G. R. 1976. Motivation through the design of work: A test of a theory. Organizational Behavior and Human Performance, 16,
250-279. Hackman, J. R., Oldham, G. R. 1980. Work redesign. Reading, MA: Addison-
Wesley. Hackman, J. R., Oldham, G. R. 2005. How job characteristics theory
happened. In K. G., Smith . M. A., Hitt. The Oxford Handbook of Management Theory: The of Theory Development. Oxford, pp. 151-170
Uk: Oxford University Press.
Hariandja, M. T. E. 2002. Manajemen sumber daya manusia pengadaan, pengembangan,pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas
pegawai. Jakarta: PT. Grasindo
Hadi, S. 2000. Metodologi research. Yogyakarta: Penerbit Andi. Henslin, J. M. 2005. Sociology: A down to earth approach .7th Edition. USA:
Allyn and Bacon Pearson. Hasibuan, M. S. P. 2005. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi
Aksara. Hurlock, E. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. House J. S. 1981 Work stress and social support. Reading. MA: Addison-
Wesley. Howard, W. G., Donofrio, H. H., Boles, J. S. 2004. Inter-domain work-
family, family-work conflict and police work satisfaction. An International Journal of Police Strategies and Management, 27, 380-395.
Hodgetts, R. M. 1993. Modern human relations at work. The Dryden Press Harcourt Brace. Javanovich: Fort Wort TX.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Istijanto, M. M. 2005. Riset sumber daya manusia. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Ivancevich, J., Mara, O., and Michahael M. 2001. Organisational and behavior. Cincinnati: South-Western College Publishing.
Jimenez, B.M., Mayo, M., Vergel, A. I. S., Geurts, S., Munoz, A. R. Garrosa, E. 2008. Effects of work-family conflict on employee’s wellbeing: The
moderating role of recovery experiences. IE Business School Working Paper, 8, 119-136.
Kasmir. 2004. Etika Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kim, J. L. S., Ling, C. S. 2001. Work family conflict of women entrepreneurs
in singapore. Women in Management Review, 16 56, 204-221. King, A. J. C., dan Peart, M. J. 1992. The satisfaction and stress of being a
teacher. Worklife Report, 86, 12-13. Kinnunen, U. Mauno, S. 1998. Antecedents and outcomes of work-family
conflict: Among employed women and man in Finland. Journal of Human Relations, 51, 157-177.
Luthans, F. 2008. Organizational behavior. Singapura: The McGraw Hill Companies. Inc.
Luthans, F. 2006. Perilaku organisasi, Alih bahasa Yuwon, V. A. Edisi Bahas Indonesia. Yogyakarta: ANDI.
Marrow, P. C., McElroy, J. C 1986. On assessing measures of work commintment. Journal of Occupational Behavior, 139-145.
Moore, T. W., and Casper, W. J. 2005. The mediating effects of spirituality on transformational leadership and turnover intentions. Paper presented at the
Academy of Management, Honolulu.
Munandar, M. 2001. Budgeting, perencanaan kerja pengkoodinasian kerja Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah
Mada. Murtiningrum, A. 2005. Analisis pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap
stres kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderat. Thesis. Semarang: Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Nasir, R., Nusi, N. E. 2001. Tekanan kerja, tekanan rumah tangga dan komitmen kerja dikalangan pegawai dan anggota wanita polis Diraja
Malaysia PDRM. Jurnal Psikologi Malaysia, 15, 21-37. Newman, B. M., Newman, P. R. 2006. Development through life: A
psychosocial approach. Australia: ThomsonWadsworth. Nouri, H. Parker, R. J. 1996. The effect of organizational commitment on
relation between budgetary participation and budgetary slack. Behavioral Research in Accounting, 8, 74-90.
Organ, D. W., Ryan, K. 1997. Organizational citizenship behavior: It’s construct clean-up time. Human Performance, 102, 85-97.
Parasuraman, S Greenhaus, J. H. 1992. Role stressors, social support and well-being among two-career couples. Journal of Organizational
Behavior, 134, 339-356. Parasuraman, S., Simmers, C. A. 2001. Type of employment, work-family
conflict and well-being: A comparative study. Journal of Organizational Behavior, 225, 551-568.
Poelmans, S. 2001. Work family conflict as a mediator of the work stress – mental health relationship. Research Paper. No.43. Spain: University of
Navarra. Raabe, B., Beehr, T. A. 2003. Formal mentoring versus supervisor and
coworker relationship: differences in perceptions and impact. Journal of Organizational Behavior, 24, 271-293
Rao, T. V 1992. Penilaian prestasi kerja: teori dan prakterk. Jakarta: Binaman Pressindo.
Raharjo, S 2009. Konflik pekerjaan-keluarga work-familiy conflict, stres kerja dan pengaruh kinerja pelayanan konsumen studi kasus pada pt. bank
mandiri persero tbk wilayah surakarta. Thesis. Surakarta: Program Studi Magister Manajemen. Universitas Sebelas Maret.
Rickieno, R. 2008. Menjadi karyawan idaman dalam 4 minggu. Tangerang: Mutiara Benua.
Robbins, S. P. 2002. Perilaku organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Robbins, S. P. 2003. Perilaku organisasi. Edisi kesembilan. Jakarta: PT. Indeks. Gramedia Grup.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Santoso, S. 2002. Buku latihan SPSS statistik parametrik. Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia.
Schultz, D. P., Schultz, S. E. 1982. Psychology and industry today: An introduction to industrial and organizational psychology. New York:
McMillan Publishing Company, Inc. Sheridan, C. L., Radmcher, S. A. 1992. Health Psychology: Challenging the
biomedical model. Singapure: John Wiley and Sons, Inc. Sigit, S. 2003. Perilaku organisasional. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Simamora, H. 2004. Manajemen sumber daya manusia. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: STIE YKPN. Simon, M., Kummerling, A., Hasselhorn, H. M. 2004. Work-home conflict in
the european nurisng profession. International Journal of Occupational and Environemental Health, 104, 384-391.
Spector, P. E. 1996. Industrial and organizational psychology, Research and practice. USA: John Wiley Sons,Inc
Suryabrata, S. 2003. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suryabrata, S. 2011. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tjala, A. 1989. Faktod diri dan lingkungan kerja dalam hubungannya dengan
produktivitas kerja karyawan usaha servis elektronika di kotamadya ujung pandang. Thesis. Yogyakarta: Program Studi Pascasarjana. IKIP.
Triaryati, N. 2002. Pengaruh adaptasi kebijakan work family issue terhadap absence dan turnover. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, 2, 248-
251. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998. Tentang: perubahan atas
Undang-Undang No 7 Tahun 1992. Tentang: perbankan. Voydanoff, P. 1995. The work and family interface: Toward a contextual effects
perspective. Minneapolis: National Council on Family Relations. Wang, G., Netemeyer, R. G. 2002. The effects of job autonomy customer
demandingness, and trait competitiveness on salesperson learning, self- efficacy, and performance. Journal ofthe Academy of Marketing Science,
30,217-228.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Wadsworth, L. L., Owens, B. P., 2007. The effects of social support on work- family enhancement and work-family conflict in the public sector. Public
Administration Review, 671, 75-87. Wayne, J. H., Musisca, N., Fleeson, W. 2004. Considering the role of
personalityin the work-family experience: Relationships of the big five to work-family conflict and enrichment. Journal of Vocational Behavior, 64,
108-130.
Wexley, K. N., Yukl, G. A. 1992. Perilaku organisasi dan psikologi personalia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Wibisono, D. 2003. Riset bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yang, N., Chen, C. C., Zou, Y. 2000. Sources of work-family conflict: A
Sino-US comparison of the effects of work and family demands. Academy Management Journal, 431, 113-123.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A
SKALA PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
No :
SKALA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RAHASIA
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Nama Inisial :
IDENTITAS DIRI
Usia :
Tahun Jenis Kelamin
: Laki- laki
Perempuan Status Pernikahan
: Menikah dan Tinggal Bersama
Menikah dan Tinggal Bersama Single Parents Orang Tua Tunggal
Jumlah Anak :
1 Orang Usia: Tahun
2 Orang Usia: Tahun
Tahun 3 Orang Usia:
Tahun Tahun
Tahun Lainnya Tuliskan Jumlah Anak Usia
Masa Kerja :
Tingkat Pendidikan :
beri tanda check list
√ pada pilihan jawaban anda
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Saya bermaksud mengadakan penelitian di bidang Psikologi Industri Organisasi. Untuk itu saya
membutuhkan sejumlah data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari Anda dalam mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu Skala I yang berisi 30 pernyataan dan Skala II yang berisi 35 pernyataan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban
yang benar maupun salah. Setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan
sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Untuk itu saya mengharapkan agar Anda memperhatikan
petunjuk pengisian dengan baik. Jika telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban Anda, karena saya mengharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati.
Bantuan Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagu keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Putri Carolina Phn
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia di
sebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari lima pilihan, yaitu:
PETUNJUK PENGISIAN
SS : bila Anda merasa diri Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan.
S : bila Anda merasa diri Anda Sesuai dengan pernyataan.
N : bila Anda merasa diri Anda Ragu-ragu dengan pernyataan.
TS : bila Anda merasa diri Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan.
STS : bila Anda merasa diri Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan.
Contoh: NO
PERNYATAAN SS
S N
TS STS
1. Saya merasa menjadi bagian penting