Teori Fungsi Teori Makna

16 sama dilukiskan dengan persaan yang berbeda akan menghasilkan puisi yang berbeda pula.

4. Amanat

Amanat adalah maksud yang hendak disampaikan oleh penyair kepada pembaca di dalam puisinya. Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisi. Amanat dapat dipahami setelah pembaca memahai tema, rasa dan nada puisi. Amanat tersirat di samping kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik tema yang di ungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang disampaikan.

2.2.2 Teori Fungsi

Fungsi menurut Bascom dalam Danandjaja, 1984: 19 ada empat yaitu: 1. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif. 2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan. 3. Sebagai alat pendidikan anak. 4. Sebagai alat pemaksa dan pengawasan agar norma-norma masyarakat agar selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya. Fungsi adalah suatu kegunaan atau faal yang dapat diambil dalam melakukan sesuatu. Demikian juga dengan puisi, memiliki fungsi dalam masyarakat, apakah itu fungsi langsung atau tidak langsung. Bagi masyarakat Melayu fungsi puisi itu 17 sebagai wadah pemeliharaan adat, pengajaran agama, pengajaran ilmu pengasih, pertahanan, hiburan, dan kepercayaan.

2.2.3 Teori Makna

Makna mengacu pada arti teks dalam kaitannya dengan suatu konteks yang lebih besar. Konteks itu antara lain adalah pikiran lain, zaman lain, materi pokok yang lain,dan sistem nilai lain. Dengan kata lain makna adalah arti teks yang dihubungkan dengan suatu konteks Sugihastuti, 2002: 24. Makna dalam pemakaian sehari-hari digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian, sehingga makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep pernyataan, pesan, informasi, maksud, isi, dan pikiran. Dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling dekat pengertiannya dengan makna. Namun bukan berarti keduanya sinonim mutlak, disebut demikian karena arti adalah kata yang telah mencakup makna dan pengertian Kridalaksana dalam Tedy, 2003: 17 Dari pengertian fungsi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa makna adalah arti atau maksud yang tekandung dalam suatu kata dimana makna itu akan terealisasikan sesuai dengan konteks dimana kata itu digunakan. Alasan penulis menggunakan makna dalam konteks pemakaiannya pada teks dendang lebah mantra lebah karena di dalam proses pelaksanaannya mengandung suatu makna yang simbolik atau lambang yang menggambarkan kekuatan, keinginan, dan keagungan Allah SWT terhadap segala ciptaannya, baik alam dunia maupun 18 alam gaib. Nilai-nilai makna ini tentunya teraplikasikan dalam tindakan manusia yang didapatkan dari pengalaman atasa hakekat hidupnya. Secara khusus, penggunaan teori makna merupakan suatu bidang tingkah laku ekspresif yang mengejawantahkan dasar makna lebih dalam dari hidup sehari-hari Mulder dalam Tedy, 2003: 18. Dalam penelitian ini, kegiatan yang dilakukan lebih ditekankan pada pelukisan kebudayaan melalui tindak pengabstraksian proses-proses yang berupa aktivitas masyarakat. Nilai makna suatu budaya tercermin melelui prilaku manusia yang apabila disistematisasikan dapat dikelompokkan dalam lima kerangka hubungan, yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan alam, dengan masyarakat atau khalayak, dengan orang lain, dan dengan dirinya sendiri Cassirer dalam Tedy, 2003:18. 19

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan metode penelitian sebagai acuan dalam penelitian ini. Metode penelitian merupakan cara berpikir untuk memperoleh data atau proses pengumpulan data yang terstruktur dan sistematis. Metode penelitian ini mencakup metode dasar, lokasi penelitian, sumber data, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data.

3.1 Metode Dasar

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 1987: 63. Metode deskriptif ini menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sosial dijadikan objek kajian utama peneliti. Pada metode ini pengamatan terhadap objek dilakukan pada suatu waktu, peneliti pergi ke lokasi penelitian, memilih data yang dijadikan objek penelitian, memahami dan mempelajari peristiwa yang terjadi, menguraikannya serta memperoleh suatu kesimpulan.